Sabtu, 19 September 2015

BUKAN TUGASKU, YA!

Sumber foto http://www.businessknowhow.com

Kehidupan di tempat kerja tidak akan dapat dilepaskan dari tugas dan tanggung jawab. Ini adalah satu paket. Apapun posisi Anda di tempat kerja pasti akan mendapatkannya. Tugas dan tanggung jawab yang Anda dapatkan bisa bersifat individu atau juga sebagai bagian dari team. Biasanya tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya berdasarkan latar belakang pendidikan, kemampuan, pengalaman, dan sikap.

Tugas dan tanggung jawab yang Anda dapatkan bisa jadi sama, atau bisa juga berbeda dengan rekan kerja Anda. Meski bekerja sendiri-sendiri, tapi yang pasti hasilnya akan saling bersinergi dan saling melengkapi. Pasti pernah suatu waktu rekan Anda meminta bantuan Anda dalam menyelesaikan tugasnya. Atau malah meminta Anda untuk menggantikannya?
Dalam dunia kerja itu adalah hal yang biasa. Saling membantu satu sama lain. Ini akan menjadi tidak biasa jika terjadi terlalu sering. Apalagi dilatar belakangi oleh hal yang tidak dapat ditolelir. Seperti saat dia terlalu sibuk dengan yang lain hingga lupa dengan tugasnya, bermain gadget mungkin.
Sebagai rekan kerja, Anda bersikap santai saja. Jika ada rekan kerja yang meminta bantuan, maka bantulah. Sesekali bolehlah membantu. Bagaimanapun juga manusia ditakdirkan untuk saling membantu satu sama lain. Belum lagi kalau suatu saat Anda yang berhalangan dan membutuhkan bantuannya. Maka tidak ada alasan untuk dia menolak. Toh Anda telah membantunya. 
Namun jika kemudian kebaikan hati Anda dijadikan aji mumpung rekan kerja, ada baiknya Anda introspeksi diri terhadap kebaikan hati Anda. Menghindar dari rekan kerja yang senang melimpahkan tugas dan tanggungjawabnya pada orang lain tidak ada salahnya. Ini seumpama teguran halus atau semacam sindiran baginya. Itupun jika rekan kerja Anda adalah orang yang peka terhadap sindiran. 
Jika sindiran masih tak mempan, tegur dia secara langsung. Tapi jangan di tempat umum atau di depan rekan kerja lain. Itu sama juga Anda akan membuka konflik baru dengannya. Anda bisa mengajaknya bicara empat mata. Mengingatkannya, bahwa masing-masing dari Anda sudah ada porsinya sendiri. Dan masing-masing juga harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. So, do the best, guys!
Nah, saling membantu itu mulia. Tapi jika memanfaatkan orang lain karena tidak adanya tanggung jawab, itu nista.



Baca juga, ya ...

15 komentar:

  1. Kesel juga ya klo apa apa diribetin..
    Mmm klo digituin mending pura pura serius ngerjain sessuatu biar si dia sadr diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ... Iya, benar. Kadang, cuek itu perlu :P :P

      Hapus
  2. Hehehe, kalau tugas gak selesai karena main gadget, hmm terlaaluuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, ada lho yang kayak gitu. Kalau nggak nge-game ya telpon-telponan terus (-_-)'

      Hapus
  3. Kalo aku waktu itu ngalamin, kerjaannya dilimpahkan ke saya lantaran dia ga mau ngerjain kerjaannya tsb.
    Trus? Ya saya kerjain juga, walau manyun2.
    Huahahaha gag ikhlas ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sepertinya lain waktu harus lebih tegas :D :D

      Hapus
  4. tapi orang seperti itu tuh bikin negselin dan selalu berulang walau sudah ditegur, biasanya suka pura2 sibuk banget biar gak dimintain tolong karena lama-lama kebiasaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar. Kalau perlu, pergi menjauh dulu untuk sementara :D :D

      Hapus
  5. Iya bener mbak, kalau tugas sendiri udah selesai, bantuoin yg lain sih gpp. Tapi kalau yg minta bantuan keterusan yaaa, males deh hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya kita nggak mau bantu, ya. Tapi musti ada batasnya juga, ya ^^

      Hapus
  6. makasih mbak tipsnya. kebetulan saya lagi ngalamin kebete-an yg amat sangat dg rekan kerja yg gak mau kerja, malah melimpahkan kerjaan ke saya. padahal sama2 digaji.

    BalasHapus
  7. Pernah saya alami,

    kunjungan balik mbak zahrotulqolby.blogspot.com

    BalasHapus
  8. Dah biasa, kerja ggsesuai job description dan disuruh yg bukan tugas saya. Kerja saya yg ngerjain diakuin temen kl bagus yow sering... ;)
    Terlalu baik mallah sering dimanfaatin...

    BalasHapus
  9. aku tertarik pada paragraf pamungkasnya: Nah, saling membantu itu mulia. Tapi jika memanfaatkan orang lain karena tidak adanya tanggung jawab, itu nista.

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar