Rabu, 07 September 2016

Eat, Pray, and Health


Seseorang mengatakan, bangunlah lebih pagi maka Anda akan merasakan ketenangan, kesejukan, dan pikiran lebih jenih. Anda juga akan lebih siap menjalani hari karena memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan kegiatan hari itu.

Setiap hari, Bapak membangunkan saya sebelum adzan subuh berkumandang. Setelah sholat tahajud, saya menyempatkan diri untuk membaca al qur'an hingga tiba sholat subuh. Aktivitas pagi saya awali dengan sholat fajr dan sholat subuh. Semoga ini akan selalu begitu hingga akhir hayat. Dan ini memberikan ketenangan batin. Ini yang saya butuhkan agar saya dapat menjalani hari dengan baik.
Sudah menjadi kebiasaan, semua aktifitas saya tulis di buku kerja. Bukan karena sok sibuk atau saya mulai pikun. Tapi lebih karena saya perlu mengatur waktu saya dengan baik. Bukan hanya dalam hitungan jam, namun dalam hitungan menit. Agar saya dapat disiplin dan dapat melaksanakan kegiatan dan tugas dengan baik dan tuntas.
Salah satu aktifitas pagi saya adalah jogging. Bagi saya jogging bukan hanya sekedar olah raga, namun juga refreshing. Dengan adanya udara segar di pagi hari, yang tidak akan ditemukan lagi saat siang hari, dapat membuat otak saya lebih segar karena kandungan oksigen yang masih melimpah. Apalagi dengan aktifitas yang padat dari pagi hingga malam. Tentu badan terasa lelah dan tegang. Olah raga dapat memberikan relaksasi otot dan juga membuat badan menjadi lebih bugar. Selain itu gerakan pada anggota tubuh akan memperlancar peredaran darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, siapapun akan merasakan bugar setelah berolah raga.


Bagi saya olah raga bukan lagi keharusan tapi sudah menjadi kebutuhan. Maklum sudah emak-emak. Tapi karena waktu saya yang sedikit menjadi alasan bagi saya untuk memilih jogging. Tidak perlu jauh-jauh. Hanya dengan mengitari komplek perumahan hingga ke jalan raya. Cukup butuh 30 menit. Namun jika dilakukan rutin setiap hari, sudah cukup untuk membuat badan sehat. Murah meriah, kan ^^
Selian jogging, saya juga harus menyiapkan sarapan. Kebetulan semua nggota keluarga saya adalah pekerja. Setiap pagi, keluarga saya akan lebih sibuk menyiapkan keperluan untuk berangkat ke kantor ketimbang memasak. Jadinya, saya membali sarapan di luar. Untung saya tinggal di Solo, dimana harga makanan masih terbilang murah. Apalagi di sekitar tempat tinggal saya, hampir setiap 200 meter ada yang berjualan makanan dengan menu rumahan. Tinggal pilih, mau sarapan nasi atau jenang. Sayurnya pun beragam. Ada terik, sambal goreng tolo, soon, pecel, trancam, soto, nasi kuning, nasi liwet, dll. Lauknya pun tak kalah banyak. Selain tahu dan tempe goreng, masih ada juga bacem, telur, perkedel, mendoan, bakwan, dll. Tinggal pilih deh sesuai selera.


Biasanya saat membeli sarapan, saya juga membeli cemilan untuk dibawa ke kantor. Cemilan ini adalah penyelamat saya saat jam-jam genting di kantor. Sekitar pukul 10 biasanya perut akan berbunyi nyaring. Saatnya minta diisi. Tapi belum saatnya makan siang. Nah, cemilan ini bisa menjadi penyelamat, pengganjal perut hingga makan siang tiba, hehe ... Lumayan, kan. Yang penting tetap bisa melanjutkan aktivitas ^^
Disamping cemilan, saya juga membawa 2 botol air minum. Tidak harus merek tertentu, sih. Yang penting isinya air putih. Biasanya botol-botol ini saya letakkan di atas meja kerja. Ini agar selalu ingat untuk minum. Air sangat penting untuk metabolisme tubuh. Jangan karena alasan sibuk dengan pekerjaan, lalu lupa minum. Ingat! Tubuh butuh minimal 2,5 liter air setiap hari. Itu kata para ahli. Jangan sampai tubuh dehidrasi. Keadaan ini tentu akan menggangu aktivitas, kepala terasa pusing dan mulai tidak fokus dalam bekerja. Seperti iklan air mineral itu, haha :D :D


Berhubung tidak ada jatah katering dari kantor, saya sering membeli makan siang di luar. Kebetulan ada deretan warung makan di dekat kantor. Setiap hari saat makan siang, akan ada banyak karyawan dari berbagai tempat yang makan siang di sana. Salah satu daya tariknya adalah menu yang beragam. Dan dari sekian banyak menu tersebut hampir semuanya adalah makanan khas solo. Ada sup matahari, timlo, selat, gado-gado, lotek, dll. Nah, ini yang paling saya suka. Makan-nya nggak harus pakai nasi. Jadi, aman untuk yang sedang menjalankan program diet, hehe
Meski makan di luar, bukan berarti saya selalu makan di tempat. Saya lebih terbiasa pesan untuk dibungkus, lalu makan di kantor. Kecuali kalau memang ada undangan atau acara kumpul-kumpul. Entahlah, seperti ada rasa malu saat saya harus makan dengan banyak orang, hehe ^^ Apa ada yang seperti saya?
Secara pribadi, saya memiliki beberapa kriteria tempat makan dan makanan yang biasa saya beli :

1.        Halal
Sebagai seorang muslim, ini adalah harga mati. Karenanya, saya selalu mencari tulisan halal pada restoran, warung makan, ataupun pada gerobak. Kalau pun tidak ada, saya akan tanya langsung ke penjualnya. Kalau tidak halal, tentu saya akan pergi. Jika penjual mengatakan halal dan saya yakin, maka saya akan makan. Namun jika saya ragu-ragu, lebih baik saya mencari yang lain.


2.        Sehat
Kebetulan saya menyukai sayuran. Bahkan saya bisa seharian makan sayuran tanpa pendamping nasi. Untuk lauk, saya juga jarang menyentuh daging. Kalau pun terpaksa makan gading, seperti disaat idhul qurban atau ada jamuan yang di situ hanya dihidangkan daging terutama daging kambing, saya mengimbanginya dengan minum teh hijau. Secara, kebanyakan daging mengandung kolesterol. Dan saya pribadi memiliki kecenderungan untuk mudah naik kadar kolesterolnya. 
Nah, teh hijau dapat membantu saya untuk menurunkan kolesterol. Cukup dengan menyedu teh hijau dengan air panas namun tidak mendidih. Diamkan beberapa saat lalu air rendaman teh hijau dapat dinikmati. Ini juga saya lakukan saat saya banyak makan gorengan ^^
O iya. Bagi Anda yang memiliki maag, alangkah baiknya jika mengkonsumsi teh hijau setelah makan. Jangan dalam keadaan lambung kosong. Kalau tidak tahan dengan rasanya, bisa ditambahkan madu.

3.        Rasa
Siapa saja pasti akan memilih masakan dengan rasa yang sesuai dengan lidahnya. Demikian pula saya. Biasanya saya suka masakan yang pedas. Apalagi kalau setelah makan bisa sampai berkeringat gitu. Waduh, segar dan membuat mata melek.
Untuk makanan yang perlu diracik terlebih dahulu sebelum dihidangkan, biasanya saya minta untuk tidak menambahkan monosodium glutamat atau MSG ke pesanan saya. Saya lebih suka menambahkan garam, merica, dan gula dari pada memakai MSG. Pun kalau memasak sendiri, saya lebih suka memperbanyak jumlah bawang putih untuk menguatkan rasa. Kalaupun masakan itu sudah jadi, ya sudah. Tapi biasanya saya melakukan detok minimal sebulan sekali.
Saya akan merebus beberapa potongan temulawak yang sudah dikeringkan dengan gula aren. Untuk sekali merebus, air-nya bisa digunakan untuk beberapa hari. Sehari bisa minum 1 – 2 gelas. Selain sebagai antioksidan, kandungan curcumin pada temulawak juga dapat melindungi hati dari racun, terutama yang berasal dari zat tambahan dari makanan yang masuk ke dalam tubuh.


4.    Tempat
Yang menjadi pertimbangan saya saat memilih tempat makan pertama kali adalah tempat yang bersih dan higienis. Ini penting. Apalagi berhubungan dengan makanan. Pasti untuk yang satu ini Anda setujukan dengan saya ^^
Pertimbangan yang lain adalah kulitas pelayanan dan masakan. Nah, agar saya tahu lebih jauh tentang tempat-tempat makan ini, saya akan mencari tahu lewat internet. Hanya dengan menuliskan key word tentang hal yang ingin saya cari tahu, lalu klik. Semua data akan keluar. Praktis, bukan? ^^

5.    Harga
Nah, ini yang juga penting. Saya akan memilih tempat makan yang sesuai isi kantong, hehe ... Kalau saya pribadi, jangan hanya karena mengikuti keinginan untuk makan atau wisata kuliner lalu membabi buta. Tetap ada pertimbangan dan batasannya.


Dengan menyeimbangkan jasmani dan rohani tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Apalagi jika hal tersebut dilakukan secara disiplin dan konsisten. Tidak melulu tentang hal-hal besar. Ini bisa dimulai dari hal-hal kecil. Contohnya tentang makanan. Bagaimana dengan Anda? :) :)


- Hana Aina -


Baca juga, ya ...

38 komentar:

  1. Setuju... halal adalah harga mati.. apapun makanannya yg ptg halal

    BalasHapus
  2. ihhhh jd kangen sarapan aneka soto di solo :),. udh lama ga mudik kesana :(.. aku termasuk rutin nyari tempat makan baru yg belum pernah aku coba... biasalah yaa utk review di blog :D.. halal udh pasti, tapi aku jg melihat rasa dan tempatnya.. lebih bgs lg kalo unik dan ga biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Liburan panjang kali ini nggak mudik juga, Mbak? ^^

      Hapus
  3. wah aku juga selalu nyempetin jogging 30 menit

    BalasHapus
  4. Setuju, enak banget kalau bisa nyari makanan halal ^^

    BalasHapus
  5. Paling susah buat minum air pasalnya dikantor dingin bgt dah gtu Cimahi juga hawanya kadang dingin klo kebanyakan minum bulak balik terus ke toilet itu bikin malas hehhehe *dikeplak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mbak. Saya juga musti bolak balik ke kamar mandi. Tapi tetap harus dipaksa minum ^^

      Hapus
  6. Iya bener. Lihat dulu dia halal apa nggak baru deh masuk ke restonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat. Kalau nggak ketemu, tanya langsung ke penjualnya ^^

      Hapus
  7. Aduh... Olahraga nih yang masih susah dirutinkan. Tapi sebisa mungkin, tiap hari, saya selalu banyakin jalan kaki. Lumayan deh sebelum bisa rutin olahraga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalan kaki juga termasuk olah raga, lho, Bun. Dian Sastro juga gitu ^^

      Hapus
  8. Wenaknyaaaa... menu sarapan bisa beragam begitu. Di tempat saya yg jual sarapan cuma nasi uduk dan bubur ayam saja😩 jadi seringnya bosan...mau gak mau hrs masak.

    BalasHapus
  9. Kalau saya mah yang penting halal dan enak hehehe, dan buat justifikasi untuk menyantap makanan yang kurang sehat saya ruti minum rebusan bratawali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bratawali juga banyak mengandung antioksidan. Tapi pahitnya ituuuuu ... >_<

      Hapus
  10. Alhamdulillah...smeoga konsisten dlm menjalankan rutinitas sehari2 yah mbak,
    aku juga suka klo pagi2 masih olahraga, mski cuma jogging kecil2 doang d sekitar rumah. hhee

    BalasHapus
  11. Mbaaa..aku kurang disiplin minum air putih nih.. Mesti pecut diri biar lebih banyak konsumsi air putihnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, kalau kekurangan air, ntar kulitnya kering, lho. Terus keriput :P :P

      Hapus
  12. Aku kok jadi pengin gado-gado yg enak, pecel yg enak, gudangan yg enak. Dimana yg jual ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di dekat rumah Mak Arin sama Mak Zakiyah ada.

      Atau besok kalau ke Marocco aku lewatkan yang dekat rumah. Di sana rujak sambal kacangnya juga enak :D :D

      Hapus
  13. Teratur banget hidupnya hehee... Jauh ma akuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar semua urusan berjalan lancar, Mbak. Hehe ^^

      Hapus
  14. Bacanya sambil glek nelen ludah kebayang makanan yang disebutin satu satu. suka kangen makanan jawa karena rasanya di jakarta tidak sama. Salam kenal mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Mbak. Sedang merantau, ya ^^

      Hapus
  15. Selain halal & sehat, harga juga selalu jadi pertimbangan saya & suami dlm memilih tempat makan Mak. Bagi kami ga merasa perlu nyobain suatu tmpt makan yg lagi hits & keren tapi menunya mahal2.

    BalasHapus
  16. wah.. aku jarang bahkan hampir tak pernah olah raga... padahal usia udah banyak..seharusnya dibanyakin ola h raga

    minum air putih..kadang suka kelupaan.. hahahah

    BalasHapus
  17. Halal, pasti!
    Nah, harga emang menentukan banget yaaa :D
    Tempat juga, suka milih yang cozy dan penasaran kalau tempatnya rame

    BalasHapus
  18. Mbak Hana di Solo toh .. tetanggaan sama Mbak Ety dong yah.
    Asyik ya, masih banyak makanan rumahan di sana.Penasaran makanan Solo kayak apa yah ...

    Ttg MSG .. aih ini sulit dihindari kalo makan di luar. Kalo masak di rumah, saya gak pake MSG.

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar