Rabu, 22 April 2020

Lakukan 10 Trik Ini Agar Anda Mampu Melewati Senioritas di Kantor


Tempat kerja yang nyaman serta rekan kerja yang mendukung adalah beberapa hal yang bisa menjadikan seorang karyawan semangat dalam bekerja. Namun tidak semua mendapati kenyamanan seperti itu. Apalagi bagi karyawan baru. Alih-alih disambut dengan baik. Tak jarang justru karyawan baru mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari karyawan lama, atas nama senioritas.

Yup! Senioritas di kantor bukan hal baru. Ini bisa terjadi dimana saja. Jangankan di dunia kerja. Bahkan saat sekolah atau kuliah pun bisa jadi Anda pernah mengalaminya. Orang yang lebih dahulu bergabung dengan perusahaan, atau yang biasa disebut senior, merasa lebih berpengalaman dan menguasai medan dari pada Anda, orang baru. Alhasil, senior bersikap bossy dan merendahkan Anda.

Situasi seperti ini tentu membuat Anda merasa kurang nyaman dalam bekerja. Anda tidak dapat fokus mengerjakan tugas dan bahkan tidak mampu mengembang diri di kantor. Tentu ini akan menghambar karir Anda. Tidak ada salahnya Anda mencoba trik berikut agar mampu melalui hari-hari bersama senior di kantor.

Percaya Diri.
Sejak hari pertama bekerja, yakinkan diri kalau Anda adalah orang yang terpilih di antara sekian banyak pelamar kerja. Anda dipilih langsung oleh perusahaan. Itu berarti perusahaan percaya Anda mampu menjalankan amanah dengan baik.

Yakinkan diri, Anda mampu! Kalau pun masih ada rasa ragu, cobalah lakukan afirmasi positif setiap hari sebelum memulai kerja. I can do it! I love my job! I’ll do the best and be the best!

Munculkan rasa percaya diri, tapi jangan berlebihan. Percaya diri yang berlebihan justru akan membuat Anda semakin menjadi bulan-bulanan senior.

Berpikir Positif.
Tunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang tangguh. Apapun sikap senior di kantor tak akan menyurutkan Anda untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Anda harus yakin ini tidak akan terjadi selamanya.

Jangan baper dengan situasi ini. Jangan sedikit-sedikit dimasukkan ke hati. Sesekali Anda perlu bersikap sedikit cuek untuk membentengi pikiran dan perasaan.

Senioritas bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja. Selama tidak menjelma menjadi workplace bullying, bisa dikatakan Anda masih aman. Namun jika itu terjadi, tak ada salahnya Anda melaporkannya kepada atasan.

Menghormati Orang Lain.
Bisa jadi, di kantor baru Anda memiliki latar belakang yang lebih baik dari senior. Namun itu bukan menjadi alasan bagi Anda untuk bersikap tidak sopan. Tetaplah rendah hati dan menjalin relasi yang baik dengan mereka.

Hargai perbedaan, termasuk saat berdiskusi. Mungkin Anda lebih berpengalaman dalam hal yang didiskusikan dari pada para senior. Anda bisa memberikan masukan tanpa menggururi. Pilihlah kalimat yang baik.

Jika terjadi ketidak sepahaman, Anda berhak mempertahankan pendapat tapi jangan menghadirkan konfrontasi. Konfrontasi yang Anda ciptakan dengan senior dapat memperburuk keadaan.

Menyesuaikan Diri.
Lain ladang lain belalang. Anda tentu pernah mendengar kalimat itu, bukan. Pun demikian dengan kantor baru Anda. Mau tidak mau, Anda harus menyesuaikan dengan budaya kerja yang baru. Anda harus mampu beradaptasi dengan cepat kalau tidak ingin dicibir oleh senior.

Selain budaya kerja, hal lain yang harus Anda perhatikan adalah lingkungan kerja. Anda bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai karakter. Termasuk karakter seperti senior Anda. Dalam hal ini pun Anda harus mampu menyesuaikan diri dengan baik.

Bersikap Terbuka.
Jika Anda tidak tahu tentang sesuatu, bertanyalah! Jangan bersikap sok tahu. Apalagi kalau ujung-ujungnya malah salah dan memperburuk hasil kerja. Namun jangan juga sering bertanya. Itu akan membuat senior sebal dan meragukan kemampuan Anda.

Anda juga bisa meminta pendapat pada senior atas hasil kerja Anda. Tak masalah jika ternyata kritikan yang Anda dapat. Jangan langsung menolak kritik tersebut. Cobalah untuk tenang, lalu evaluasi. Bisa jadi apa yang dikatakan senior memang benar. Justru itu akan menguntungkan Anda. Anda dapat memperbaiki hasil kerja menjadi lebih baik.

Mau Belajar.
Tunjukkan antusias Anda saat bertemu dengan hal baru. Termasuk saat mendapatkan tugas yang belum pernah Anda kerjakan sebelumnya. Cobalah mencari referensi dokumen sebelumnya atau mencari tahu di internet.

Jika memang Anda belum mengerti juga, tidak ada salahnya Anda bertanya pada senior. Bagaimanapun juga, senior sudah lebih dahulu bekerja di kantor ini dari pada Anda. Bisa jadi mereka sudah memiliki pengalaman mengerjakan tugas kantor yang sekarang sedang Anda bingungkan.

Namun perlu diingat, usahakan saat bertanya, Anda sudah mencoba dulu untuk mengerjakannya. Jangan sampai Anda bertanya padahal Anda belum mencobanya sama sekali. Bisa-bisa Anda dijitak oleh senior.


Baca juga >>> Agar Kritikan Tak Jadi Peperangan

Mengembangan Diri.
Selain memperhatikan lingkungan dan budaya kerja, Anda jangan sampai lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Bagaimanapun juga, terlepas dari senioritas di kantor, saat ini Anda sedang mengembangkan karir. Kejar apa yang menjadi ketertinggalan Anda. Baik itu ilmu maupun skill yang menunjang pekerjaan Anda sekarang.

Perbanyak membaca buku, berselancar di internet untuk update ilmu dan kejadian yang berhubungan dengan bidang Anda. Kalau perlu, Anda bisa ambil kursus untuk meningkatkan skill. Secara tidak langsung, upaya semacam ini akan meningkatkan nilai Anda di mata senior. Anda bukan orang yang bisa diremehkan, apalagi di-bully.

Kerjakan tugas dengan optimal.
Diakui atau tidak, Anda sedang bersaing dengan senior untuk menjadi yang terbaik di kantor. Karenanya, kerjakan tugas dengan baik. Kerahkan kemampuan yang Anda miliki untuk menjadi yang terbaik. Dengan begitu, Anda akan diperhitungkan keberadaannya oleh senior.

Buktikan kemampuan kerja Anda. Jangan sampai harapan perusahaan saat memilih Anda menjadi karyawan seolah jauh api dari panggang. Meskipun terkadang Anda ditugaskan untuk bekerja secara kelompok, namun tetap ada penilaian kinerja per individu. Jangan sampai karir Anda terhampat karena kualitas kerja Anda yang buruk.

Komunikasi.
Kalau senior jutek, Anda jangan ikutan jutek. Tak ada salahnya bersikap ramah. Ingat, senyum itu sedekah. Buka percakapan saat bertemu meski hanya menyapa dan basa basi. Tunjukkan antusias Anda saat senior bercerita sesuatu. Anda bisa memberikan respon secukupnya saja, jangan berlebihan.

Anda juga harus mampu menjaga diri dari pengaruh buruk dari senior. Jangan langsung percaya pada informasi yang Anda dengar. Apalagi informasi negatif tentang perusahaan. Cukup diam dan tak perlu berkomentar. Namun jika penasaran, Anda bisa mencari tahu kebenarannya.

Jadikan Lawan Menjadi Kawan.
Tetap jaga hubungan profesional Anda dengan senior di kantor. Tidak tertutup kemungkinan Anda mendapatkan proyek yang mengharuskan satu tim dengannya. Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk mengenal senior lebih dekat. Berdiskusi dan bertukar pikiran tidak ada salahnya.

Jika memungkinkan, Anda bisa sesekali hang out bersama mereka. Ibarat kata, jadikan senior yang awalnya adalah lawan, menjadi kawan. Seperti kata orang bijak, satu lawan itu terlalu banyak, seribu kawan itu terlalu sedikit.


Baca juga >>> Kerja Semangat Prestasi Meningkat

Biasanya orang yang bersikap kurang baik karena alasan senioritas ini adalah orang yang membutuhkan pengakuan. Mungkin selama ini hasil kerjanya kurang diapresiasi. Atau malah dia bermasalah dengan dirinya sendiri. Jadi, Anda tidak perlu ambil pusing dengan hal seperti ini.

Anda dapat menerapkan trik di atas agar Anda dapat melalui hari-hari Anda di kantor lebih rilek, lebih produktif, dan nyaman bekerja.



~ Hana Aina ~



Sumber referensi :



Baca juga, ya ...

Bukan Tugasku, ya!











Junior, this is me!












Melejit dengan Personal Branding














Bijak dalam Berhutang












Kids vs Money

24 komentar:

  1. deg degan deh pasti kalo ada senioritas di kantor. tapi setiap kantor pasti emang ada senioritasnya ya maaaak.. maaci tipsnya ya maaaak

    BalasHapus
  2. Tiap kantor pasti ada intriknya, yang penting kita tetep sopan dan mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin biar aman sentosa.

    BalasHapus
  3. yang agak berat itu yang terakhir ya. Menjadikan lawan sebagai kawan. Kan ada perasaan sebel banget, selain itu tidak semua lawan itu bisa diajak bersaing yang positif. Seringnya saling menjatuhkan.

    BalasHapus
  4. Aku pernah mengalaminya, sampe dibully. Cumaa dsarnya ndableg dan cuek, aku lakukan poin2 diatas, fokus pada jobdesk aja. Toh akhirnya mereka yang mundur karena kesalahannya sendiri.
    Makanya aku di kantor selalu merangkul anak2 baru, karena pengalaman lama waktu muda digituin tuh ga nyaman. Ga semua punya mental baja hihi..

    BalasHapus
  5. Memang memasuki lingkungan baru itu cukup bikin merinding, ya. Apa lagi kalau senioritas masih dekat dengan anggapan tentang kualitas.

    BalasHapus
  6. Pernah ngalamin ada di lingkungan kerja yang ga nyaman. Aku sampe stres, berasa masuk kandang macan hahaha.... Masalah komunikasi emang penting, ya dan ga kalah penting bisa ngikutin ritme di sana

    BalasHapus
  7. Siip, siipp, dengan mempraktikkan tips ini, kita bisa lebih semangaaattt bekerja.
    Menyajikan performa terbaik, dan kinerja yang paripurna ya Mak.
    Makasii!

    BalasHapus
  8. Aku suka banget closingnya:

    ... biasanya orang yang bersikap kurang baik karena alasan senioritas ini adalah orang yang membutuhkan pengakuan. Mungkin selama ini hasil kerjanya kurang diapresiasi. Atau malah dia bermasalah dengan dirinya sendiri. Jadi, Anda tidak perlu ambil pusing dengan hal seperti ini.

    YES!
    Tidak perlu ambil pusing.
    It's her/his problem.
    Hmmm.

    BalasHapus
  9. Tips di atas kalau diterapkan di mana pun berada akan membuat seseorangmenjadi menyenangkan ya Mak.

    BalasHapus
  10. Pernah ngalamin senioritas dan nggak enak banget. PAlagi ini seniornya sempat babat alas bareng. Posisi dia naik terus secara pengalaman dan usia di atasku, tapi dulu sama2 ikut babat alas. Ya emang nomor 1 PD meskipun gak kepedean. Intinya yakin dengan kemmapuan kita tapi tidak menolak untuk belajar.

    BalasHapus
  11. Dulu awal pertama masuk kerja kaget dengan mslh senioritas ini. Dan kalau perempuan itu ngerinya suka merembet ke masalah pribadi. Tapi untung dulu jurus cuek selalu dikedepankan. Jadi ya, bisa bertahan...hihi..

    BalasHapus
  12. Dulu sering berpindah-pindah pekerjaan, jadi ngerasain banget gimana beratnya beradaptasi dengan lingkungan baru. Memang harus tau dulu culture kerja di kantor baru, sehingga bisa menentukan bagaimana langkah untuk bisa diterima di lingkungan baru tersebut.

    BalasHapus
  13. Saking udah lamanya nggak kerja kantoran, sampai nginget-inget dulu ada senioritas ga ya hahaha
    teringatnya dulu, temen2 yang seangkatan rata2 seusia, jadi seru aja. Tapi memang bener2 harus hormat gitu sama yang senior beneran. Hormat dalam artian bersikap sopan, ya itu sih wajar ya..

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah di kantor yang sekarang sama sekali nggak merasakan senioritas yang tinggi karena kerja di agency mah selow menganggap semuanya seumuran, jadi nggak gampang baper deh.. haha. Dulu pernah sih mbak ngantor di tempat yang gila senior gini. Sampai pernah drama gara-gara si senior gajinya naiknya sedikit ketimbang anak baru. Asli kalau dipikir-pikir nggak penting banget. Wkwk.

    BalasHapus
  15. Aku bacanya senyum2 mbak, soalnya pas ngantor dulu ada senior jutex banget sampai akhirnya kuberaniin negur suatu hari, dr situ trus akhirnya mulai mencair, walau gak bisa akrab, di kantor jg sering dibilang kami musuhan mulu wkwkwk. Tp pas dia resign malah cedih deh hehe. Dan malah jd lbh baik hubungannya sampai skrng #malahcurcol :D

    BalasHapus
  16. waktu aku masih ngantor, pastinya jadi junior dan aku manut aja sama apa yg diarahkan oleh para senior :D

    BalasHapus
  17. Senioritas di kantor ini adalah tantangan tersendiri saat memasuki dunia kerja.
    Aku dulu selalu jadi pupuk bawang, walau uda beberapa tahun di tempat kerja. Mungkin karena aku orangnya nurut aja yaah...
    hihii...
    Enaknya, banyak yang belain kalo ditegur sama bos.

    BalasHapus
  18. Aku awal ngantor dulu ngalami loh kejadian ini, tapi begitu pakbos memilih aku mendampinginya waktu akan membuka kantor cabang baru, beda banget sambutannya senior. Kaget banget, anak baru kok diajakin tugas luar kota dan penting pula.

    Setuju dengan semua trik menjadi anak baru itu, semuanya bisa jadi andalan banget

    BalasHapus
  19. Awal-awal kerja sebagai sekretaris di salah satu firma hukum, pernah ngerasain senioritas tiada tara antar sekretaris hahaha tapi dijalani aja, kerja yang bener dan tetap profesional

    BalasHapus
  20. Kayak peraturan tidak tertulis ya jadi junior di kantor itu ya mak. Tapi namanya kita ingin diterima banyak pihak

    BalasHapus
  21. Jadi 'anak' baru emang banyak sih PR nya ya.. selain urusan kerjaan.. urusa teman kerja juga perlu treatment khusus ya.. apalagi ngadepin senior.. nice tips...

    BalasHapus
  22. Nah, ini di kantor akulah seniornya, hahaha, tapi di lingkungan itu saya masih baru. Usia bos aku lebih mudah, malah bos atas, semua memanggil aku dengan sapaan lebih tua, hahaha. Tapi sejujurnya saya pun tetap menembatkan mereka sebagai bos kalo dalam urusan pekerjaan

    BalasHapus
  23. hwaaa ini pengalamanku dulu waktu pertama kerja. Syukurlah senior-seniorku baik hati jadi bisa cepat beradaptasi. Ya sebagai anak baru kudu jaga sopan santun.

    BalasHapus
  24. Wah penting nih dibaca untuk adek-adek yang baru masuk kerja. Alhamdulillah, aku dulu kerja di tempat yang kondusif semua, paling-paling punya bos yang galak aja. Kalo temen kerja sih cocok semua.

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar