Minggu, 26 Oktober 2014

Sunset at Indrayanti Beach



Liburan tanpa Mall, lagi-lagi menjadi pilihan kami sekeluarga. Dua hari libur berurutan, tanggal  25-26 Oktober, yang kebetulan bertepatan dengan hari libur nasional memperingati Tahun Baru Islam 1436 H. Libur di Sabtu dan Minggu adalah saat yang pas membuang penat dari segala kesibukan dan masalah rutinitas baik itu di tempat kerja maupun di rumah. Horaaaiii \ (^_^) / 

Awalnya kami ragu untuk berangkat mengingat ini termasuk liburan panjang. Akan banyak orang berwisata. Alhasil, kemacetan pasti akan terjadi dimana-mana dan tak tangung-tanggung panjangnya. Namun akhirnya kami berangkat juga. Meski tetap berdo'a semoga tidak ada halangan ataupun rintangan di perjalanan, termasuk yang namanya macet. 

Kami menuju tempat wisata yang sudah lama tidak kami kunjungi. Tentu saja tempat ini juga tidak bisa kami temukan di tempat tinggal kami, kota Solo. kami berlibur ke pantaaaaiiiii :D :D

Kami menuju ke pesisir selatan pulau jawa. Tepatnya di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Jogjakarta. Selama perjalanan sudah terbayang bagaimana suasana pantai. Sengatan matahari, suasana ramai dan riuh, tawa dan jeritan saat ombak datang, hembusan angin pantai hingga segarnya air laut. Huaaaa ... :D :D 


Tapi ternyata perjalanan yang kami tempuh tidak semulus yang kami bayangkan. Kemacetan, tidak sengeri yang kami bayangkan. Tapi yang lebih ngeri adalah jalan menuju pantai. Jalanan berkelok, tanjakan, turunan, kanan kiri hutan dan juga bukut kapur. Nggak kebayang kalau kami melakukan perjalanan di malam hari. Sepertinya tidak ada banyak penerangan di sini. 



Kami berangkat sore hari dan tiba di pantai sore. Saat kami dalam perjalanan menuju gapura masuk ke jalan menuju panti, sudah banyak mobil dan motor yang menempuh perjalanan berlawanan arah dengan kami. Mereka sudah meninggalkan pantai. Tarif masuk ke daerah pantai sebesar RP. 10.000.- per orang -harga sewaktu-waktu dapat berubah lho, ya-. Ini merupakan pintu masuk ke beberapa pantai sekaligus yang letaknya berdekatan.


Di sepanjang pesisir pantai selatan, ada beberapa pantai yang berderet. Di antaranya pantai Indrayanti, Pantai Drini. Pantai Krakal, Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Batu Kodok, dll. Ini memberikan Anda lebih banyak pilihan saat masuk ke wilayah ini. Kalau Anda ingin lebih puas lagi, datanglah kemari pagi hari. Jadi, Anda dapat berpindah-pindah dari satu pantai ke pantai yang lain, sepuasnya tanpa harus membayar uang masuk lagi. Paling-paling nambah bayaran uang parkir :)






Kami tiba di pantai Indrayanti sekitar pukul 4 sore. Pantai ini berada di deretan paling ujung diantara pantai-pantai yang lain. Suasana di pantai ini tidak begitu ramai meski masih banyak wisatawan, terutama wisatawan lokal, Beberapa wisatawan menikmati sore di tepi pantai dengan hanya duduk saja di atas tikar dan di bawah kanopi yang disewakan oleh penduduk setempat seharga Rp. 20.000.-, sedangkan yang lain sangat antusias untuk menceburkan diri ke air. Orang tua membiarkan anak-anaknya bermain air atau juga membangun bangunan dari pasir, sedangkan mereka sendiri asyik berfoto ria atau juga selfie. Anak-anak muda bergerombol sambil memetik gitar dan menyanyikan lagu dengan suara ala kadarnya, hehehe :D :D

Karena hari sudah sore, kami tidak begitu direpotkan dengan topi, sunblock atau apapun yang dapat melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Saat sore, udara di pantai terasa lebih hangat dengan sedikit kabut, mendung, dan matahari di ufuk barat.






Pantai Indrayanti memiliki ombak yang relatif tenang jika dibandingkan dengan pantai Parangtritis. Pantainya yang menurun kemudian landai menyebabkan ombaknya tidak dapat jauh hingga ke daratan. Pada daerah landai, air akan menggenang di sana. Ombaknya juga tidak begitu besar dengan air yang berasa asin karena kandungan garamnya yang tinggi.

Di kanan kiri pantai terdapat dataran tinggi. Beberapa wisatawan sengaja naik ke tempat tersebut untuk menikmati pemandangan pantai dari sudut yang berbeda. Pantai Indrayanti termasuk pantai yang nyaman untuk dikunjungi. Selain ombaknya yang tidak begitu berbahaya -tapi tetap saja harus berhati-hati, jangan sampai berenang ke tengah-, pantai ini pun bebas dari gangguan sampah. Kebersihan pantai ini memang sangat dijaga. Jangan coba-coba Anda membuang sampah sembarangan, karena dapat dipastikan Anda akan terkena denda.







Sisi lain yang menarik dari Pantai Indrayanti adalah pasir pantainya. Pasir di pantai Indrayanti pun berbeda. Pasir ini berukuran lebih besar dan berwarnh kecoklatan cerah. Bentuk pasirnya pun sedikit runcing. Kemungkinan ini adalah pasir yang terbentuk dari pecahan batu-batu karang. Saat menginjak pasirnya akan terasa sedikit sakit, seperti tertusuk-tusuk. Coba perhatikan tekstur pasirnya!






Selain pasir pantai dan air laut, keunikan dari pantain ini adalah, Anda juga bisa menemukan rumput laut (?) dalam ukuran kecil berserakan di sekitar pantai yang digenangi air. Ada yang berwarna hijau, ada juga yang berwarna kehitaman.

Ini dia adalah puncaknya. Menikmati matahari tenggelam di pantai. Jarang-jarang nih lihat yang beginian. Apalagi di kota. Coba perhatikan! Cantik sekali, bukan?! :D Andai saat itu langit lebih cerah dan tidak ada mendung tipis, pasti suasana ini jauh lebih cantik. Subhanalloh ... :)








Nah, setelah semua keindahan ini, saatnya pulang. Bagi Anda yang masih ingin menikmati suasana pantai, di sekitar Pantai Indrayanti terdapat beberapa penginapan yang dapat Anda sewa. Kebanyakan penginapan ini berkonsep back to nature. Dindingnya perpaduan antara bambu, kayu dan juga anyaman. Atapnya pun dari dedaunan. Yang paling menyenangkan adalah viewnya. Langsung menghadap ke laut. Penginapan ini dibandrol antara Rp. 300.000.- sampai dengan Rp. 800.00.- per malam. -ini juga dapat berubah sewaktu-waktu, hehe- :)

Bagaimana, Anda tertarik berlibur ke pantai? Pantai Indrayanti patut menjadi pertimbangan. Happy Holiday :D :D 



- Hana Aina -


Baca juga, ya ...
Piknik, Yuk!
Candi Cetho : Pesona Wisata Religi di Puncak Lawu

Jumat, 03 Oktober 2014

BIJAK DALAM BERHUTANG



Jika mau jujur, tidak satupun orang yang mau terlibat dengan namanya hutang. Pada beberapa orang, hutang dapat terselesaikan dengan baik. Namun pada beberapa lainnya hutang justru membawa mereka ke masalah yang jauh lebih besar.
Tidak ada larangan untuk berhutang asalkan hutang tersebut bukanlah hutang konsumtif, melainkan hutang produktif. Hutang konsumtif dapat diartikan sebagai hutang yang anda peruntukkan membeli barang-barang yang mengalami penurunan nilai di masa yang akan datang. Yang termasuk hutang ini adalah hutang untuk membeli barang-barang elektronik. 

LETTERS TO AUBREY: Saat Anak Adalah Segalanya



DETAIL BUKU
Judul           :    Letters to Aubrey
Penulis        :    Grace Melia
Penerbit      :    Stiletto Book
Tebal          :    266 halaman
Cetakan      :    16 Mei 2014
ISBN          :    978-602-7572-27-0

Kamis, 02 Oktober 2014

MEMULAI BISNIS DENGAN PERENCANAAN MANIS



Semakin hari kebutuhan manusia semakin meningkat. Di sisi lain banyak hal yang menyebabkan harga kebutuhan tersebut semakin mahal. Karenanya banyak orang yang kini berusaha membuka bisnis untuk menunjang keuangannya.

Rabu, 01 Oktober 2014

ANTARA TABUNGAN PENDIDIKAN DAN ASURANSI PENDIDIKAN



Setiap orang tua akan memberikan apapun yang terbaik bagi masa depan anak-anaknya. Makanan, pakaian, hiburan, bahkan pendidikan. Untuk yang terakhir ini, anda sebagai orang tua pasti sudah merencanakannya, bukan?
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang harus dipersiapkan orang tua bagi buah hatinya. Sebegitu pentinya hingga ada beberapa orang tua yang telah mempersiapkan dana pendidikan semenjak anaknya masih ada di dalam kandungan. Bahkan pasangan yang belum dikaruniai anakpun juga perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk calon anaknya, meski pun belum tahu kapan akan dikaruniai buah hati. Semakin dini pendidikan dirancang, semakin matang hasilnya. Termasuk di dalamnya adalah dana pendidikan. Namun sebagian orang tua masih bingung dalam bentuk apa nantinya dana tersebut akan diwujudkan, tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan. Jadi, alangkah baiknya jika orang tua mengenal lebih dekat kedua bentuk investasi ini. Financial planer, Rina Dewi Lina, akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan.