Senin, 23 April 2018

Belajar Foodphotography Bersama Ranny Affandi


Hari ini saya berkesempatan mengikuti kembali arisan blogger yang diselenggarakan oleh Emak Blogger Solo. Kali ini tema yang diambil dalam arisan ilmu sangat menarik, yaitu foodphotography. Ini menjadi sangat penting mengingat akhir-akhir ini blogger sering mendapat undangan dari berbagai pihak, terutama pengusaha kuliner, untuk meliput usaha kulinernya.

Saat mendapat undangan liputan icip-icip menu baru dari hotel, restoran, ataupun kedai makan, salah satu yang harus ditonjolkan adalah foto makanan dan minuman. Foto yang dihasilkan harus menarik hingga saat dipublish ke publik, orang akan penasaran dengan rasanya hingga ingin ikutan icip-icip. Dan ternyata untuk menghasilkan foto yang seperti itu ternyata tidak mudah, lho. Harus ada usaha lebih untuk menghadirkannya. Mulai dari penataan makanan dan minuman yang harus menarik, maupun printilan pendukung di sekitarnya yang juga haus menarik.

Melakoni foodphotography akan semakin menantang saat saya hanya bermodalkan kamera ponsel. Huahaha ... Rasanya ada perasaan tidak percaya diri jika hasil yang saya dapatkan dibandingkan hasil foto kamera kekinian yang memiliki berbagai lensa dan aneka tehnik pengaturan. Etapi itu dulu. Seiring berjalannya waktu saya berusaha membangun rasa percaya diri dan yakin bahwa hanya dengan bermodalkan kamera ponsel pun bisa kok menghasilkan jepretan yang bagus.



Inilah salah satu alasan kenapa saya ikut kumpul di sini, di Studio Kopi Ndaleme Eyang. Selain melepas kangen karena sudah lama tak bersua, saya ingin memperdalam ilmu foodphotography. Seperti biasa, saat arisan ilmu, narasumber diutamakan dari kalangan anggota komunitas sendiri. Kali ini adalah Mak Ranny Affandi yang akan menjadi mentor belajar foodphotography. Kemampuan Mak Ranny dalam mengambil gambar-gambar cantik makanan memang sudah tidak diraguan lagi. Dia sering membagikan hasil jepretannya di instagram pribadinya @rannyrainy.

Seperti kebanyakan, Mak Ranny pun juga hanya bermodalkan kamera ponsel. Tapi kok hasilnya bisa ciamik, ya? Hmm ... ternyata untuk hal seperti ini ada ilmu dan triknya, lho. Nah, inilah yang dibagi Mak Ranny di arisan ilmu kali ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengambil gambar, terutama makanan, dengan menggunakan kamera ponsel. Apa aja, sih?

Alas Foto dan Properti. Ini adalah bagian dari alat tempur untuk foodphotography. Kalau Anda ingin memperdalam foodphotography memang harus sedikit modal selain kamera ponsel. Beberapa di antaranya adalah alas foto dan properti foto. Sebagai pelangkap, alangkah baiknya Anda memiliki alas foto gelap dan terang karena keduanya bisa dipakai kapan saja, tergantung kebutuhan. Ada kalanya Anda butuh alas gelap, ada kalanya pula terang. Properti fotonya pun beragram. Bisa berupa telenan, serbet, piring dan mangkuk cantik, sendok dan garpu kuno, dll. Cukup mudah membeli alas foto dan properti pendukung foto. Banyak yang menjualnya online di instagram. Browshing saja dengan hashtag alas foto.



Angel / Sudut Pengambilan. Saat mengambil foto, Anda dapat mengambil dari beberapa sudut. Bisa dari depan, dari sudut 45o atau juga 90 o. Jangan hanya satu foto, jepret berkali-kali. Biasanya dari sebagitu banyak jepretan, hanya beberapa saja yang bagus. Selebihnya tak terpakai. Nah, ngomong-ngomong soal sudut pengambilan, kebanyakan pengambilan foto diambil dari sudut 45 o  atau 90 o. Apalagi jika menggunakan mangkuk atau piring, sudut 90 o adalah pilihan yang tepat. Dengan pengambilan sudut 90 o atau tepat dari atas, maka semua objek akan terambil dengan jelas.

Food Styling. Ini berhubungan dengan tata letak objek makanan dan juga properti pendukung. Satu hal musti menjadi perhatian adalah, objek utama foto harus stand out dibanding dnegan properti pendukung. Jangan sampai printilannya malah lebih mengambil perhatian dari pada makanan atau minuman yang difoto. Yang melihat hasil fotonya malah bisa gagal fokus nanti, haha 😃 Ngomongin soal style selalu berhubungan dengan selera. Selain itu sering-seringlah melihat foto-foto hasil jepretan para profesional fotografi dan food styling sebagai referensi. Anda juga dapat berteman mereka di Instagram, kok.

Editing. Kamera ponsel memiliki kemampuan terbatas. Karenanya perlu proses editing setelah pengambilan foto. Ada banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk mempercantik hasil jepretan. Beberapa di antaranya adalah snapsheet, photoscape, photogrid, dll.



Oiya, sebagai tambahan, ya. Perhatikan pencahayaan ketika mengambil foto. Gunakan cahaya alami, yaitu sinar matahari. Tapi jangan sinar matahari secara langsung, ya. Jika biasa memotret di rumah, Anda dapat melakukannya di teras rumah, atau di dekat jendela. Anda juga dapat membuat eksperimen kecil tentang pengaruh sinar matahari terhadap hasil foto Anda. Lakukan pengambilan foto setiap 1 atau 2 jam, lalu bandingkan hasilnya. Hasil pencahayaan terbaik dapat Anda gunakan sebagai referensi. Pada jam itulah alangkah baiknya Anda mengambil foto.


Challenge Photo

Setelah pemaparan Mak Ranny tentang tips dan trik memotret dengan kamera ponsel, kami para peserta mendapat challenge memotret objek foto berupa makanan dan minuman. Jadi, nggak cuman teori, ya. Langsung praktek saat itu juga. Kami bebas mengambil foto dari sudut mana saja. Objek yang kami foto adalah kopi yang diracik oleh para barista di Studio Kopi Ndaleme Eyang. Selain itu ada juga kudapan yang memang menjadi menu yang disediakan di sana.



Untuk mendapatkan hasil yang baik, kami tidak hanya sekali jepret. Berkali-kali bahkan. Sudut pengambilannya pun selalu berubah-ubah. Saat dirasa ada yang kurang, kami menggunakan properti seadanya. Seperti saat kami butuh background untuk menutup bagian belakang objek, kami menggunakan bangku yang kebetulan terbuat dari kayu. Meski demikian hasilnya tidak mengecewakan, kok. 

Hasil jepretan yang kami ambil kemudian di upload di instagram. Saat itu pula Mak Ranny memilih 9 foto terbaik. Mereka yang terpilih mendapatkan kenang-kenangan dari sponsor yang kebetulan saat itu adalah Biznet dan Giwing. Terimakasih untuk para sponsor. Acara jadi bertabur hadiah, nih, hihi. Apalagi saya menjadi salah satu dari ke-9 foto terbaik. Huahaha ... Alhamdulillah, dapat pouch dari GiwingBerikut hasil foto yang saya ambil dan mendapat apresiasi terbaik ke 4 di challenge tersebut.





Ngomong-ngomong soal hadiah yang saya dapat, Giwing ini merek lokal, lho. Giwing hadir dalam beberapa produk, di antaranya adalah tas, dompet, dan pouch. Ini produk handmade dengan ke-khas-an berupa sulaman di setiap produknya. Cantik, kan. Pouch ini serba guna sekali untuk saya. Muat untuk menyimpan barang-barang printilan agar tidak tercecer. Selain itu, pouch seperti ini akan membuat dalam tas saya lebih rapi karena barang bawaan menjadi lebih terorganisir dengan baik ^^


Foodphotograpy memang berhubungan sangat dengan skill, ya. Karenanya kalau Anda ingin mendalami ini, jangan lelah utnuk terus memotret. Ini juga sekaligus untuk mengasah kepekaan rasa agar foto yang dihasilkan juga menawan. Selamat mencoba. ^^



~ Hana Aina ~



Baca juga, ya ...

21 komentar:

  1. Kereen.. pengen juga bisa ikut pelatihan food photography... mksh bnget mbak ilmunya..

    BalasHapus
  2. wah keren euy pelatihannya. memang kalau urusan fotografi ini nggak cukup 1-2 kali foto yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Berklai-kali jepret, yang kepakai cuma beberapa aja, haha :D :D

      Hapus
  3. rajin bangent ya komunitas bloger emak ini..

    sering kali ada arisan ilmu..

    kalo aku sudah sering biasanya kalo njepret foto berkali kali wkwk..

    BalasHapus
  4. Pengen ikutan juga nih, tp di Gresik mana ada komunitasnya wkwkwk... Lagian sy sepertinya bakal repot sm duo krucil. Gak bs fokus sm kerjaan gini. Cm bs mupeng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba tanya ke korwil terdekat, siapa tahu ada. Terkadang bawa anak pun boleh ^^

      Hapus
  5. Wah foodphotography kereeeennn, apalagi pake alas foto kayu dan kopi bikin foto nambah menarik. Saya sampai sekarang selalu mati kutu kalo urusan motret makanan, nggak tekun menata makanan... maunya beres aja sih. Ayo Mak terus berlatih nanti saya sharing lagi.

    BalasHapus
  6. apik fotonya mbak, aku pun pernah kursus motret pakai hp ternyata ngak sulit juga ya mbak.

    BalasHapus
  7. senengnya bisa belajar motret sama mak ranny.
    selamat ya, hadianya lucuk :)

    BalasHapus
  8. Kalau saya seringnya suka mikir ekstra di urusan tata letak. Mana enaknya di mana yang pas waktu dijepret.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihat hasil para profesional, Bun. Kadang bisa dapat inspirasi lewat sana ^^

      Hapus
  9. wahh seru nih acaranya nambah wawasan, apalagi kalau blog atau ig nya tentang makanan, bisa makin mahir jepret2 meskipun cuma mengandalkan kamera smartphone, eh btw smartphone sekarang kameranya memang bagus kan mbak, jadi yang perlu ditingkatkan sebenarnya eksperimen dan skillnya. soalnya toolsnya ga mesti pakai dslr atau mirrorless lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, betul. Teknologi sudah mendukung, tinggal perbanyak praktek ^^

      Hapus
  10. Wah senangnya bisa ikut pelatihan food photography pake hp. Aku motret juga pake hp selama ini.
    Sayang jauuuh, nggak bisa ikutan.

    BalasHapus
  11. pulang dari sana bisa langsung profesional ini

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar