Jumat, 20 Desember 2013

Sudah menulis, lama, panjang, tapi tidak pernah selesai...?

By.  Ari Kinoysan Wulandari 

Memulai lagi, menulis lagi, tidak selesai lagi. Sebenarnya
apa yang terjadi? Biasanya hal tersebut disebabkan oleh
kondisi seperti ini:

1. Tidak memiliki orientasi dan tujuan yang jelas atas tulisannya.
2. Selalu mengubah-ubah format penulisan yang ditetapkan saat awal.
3. Menambahkan materi yang tidak ada di sinopsis atau outline.
4. Terlalu peduli masalah keterbacaan naskah, sehingga sedikit-sedikit diubah.
5. Tidak mematuhi deadline yang sudah dibuat.
6. Mengedit naskah sepanjang penulisan.
7. Merasa tidak pede dengan tulisan sendiri.
8. Saat break membaca tulisan orang lain, dan merasa naskahnya “setipe”.
9. Menganggap tulisan orang lain lebih hebat.
10. Berusaha keras menyamakan “gaya tulisannya” dengan gaya tulisan orang lain (biasanya penulis/pengarang idolanya).

Kalau mau selesai, lakukan hal yang sebaliknya...

1. Orientasi dan tujuan penulisan harus jelas, apakah untuk berbagi ilmu, pengalaman, inspirasi, menghibur, komedi, dll.

2. Kalau sudah membuat format/desain penulisan, ikuti saja.

3. Jangan menambahkan materi dalam sinopsis. Kalau dalam proses penulisan ada ide cerita lain, buka file baru, tulis, simpan, dan lanjutkan pekerjaan awal. Ide baru ditulis belakangan.

4. Saat menulis, kalau ada salah ketik, kurang ini itu, lewati saja, bereskan belakangan. Jangan pikirkan juga apakah orang lain mengerti tulisan anda karena anda akan sibuk membuat tulisan “agar dimengerti” orang lain. Selesaikan dulu, dan benahi belakangan.

5. Patuhi deadline yang sudah dibuat. Menulis itu masalah disiplin dan komitmen diri, bukan orang lain.

6. Jangan mengedit naskah saat menulis. Apa yang tertulis, biarkan saja sampai selesai, baru lakukan editing.

7. Harus pede. Harus percaya, tiap orang unik, tiap pribadi istimewa, termasuk diri anda sendiri.

8. Tulisan yang “setipe” asal penggarapannya beda, tidak masalah. Banyak kisah klise dan sejenis, tapi tetap laris manis.

9. Setiap orang punya “sesuatu” di dalam hidupnya yang tidak dimiliki orang lain, jadi konsentrasilah pada sesuatu yang istimewa tersebut. Setiap orang sempurna dengan kemanusiaannya, memiliki kekurangan dan kelebihan. Bijaksanalah dalam memandang segala sesuatu.

10. Jadilah diri sendiri, miliki gaya tulisan anda sendiri yang khas, jangan meniru orang lain. Ingat copycat tidak pernah akan sebaik aslinya.

Jumat, 22 November 2013

Show, Don’t Tell

By. Jia Effendie

Hai teman-teman,
Sesering apa sih, kamu mendengar orang-orang (penulis) mengatakan: “Show, don’t tell”, ketika sedang memberi tip menulis? Saya sih, sering. Hampir di setiap buku tentang cara-cara menulis, siapa pun yang menulisnya, selalu ada bagian itu. Barangkali si penulis buku itu tidak menyebutnya sebagai Show don’t tell, tetapi intinya sama: jangan cuma ceritakan, tapi tunjukkan. Buatlah para pembacamu membayangkan dengan jelas apa yang sedang kamu ceritakan, alih-alih cuma bercerita dengan cara seperti ini.
“Hari ini saya bangun, lalu ke kamar mandi, setelah itu mandi dan gosok gigi. Setelah berganti baju, saya pergi ke kantor.”
Bayangkan membaca novel sepanjang 300 halaman dengan cara bercerita seperti itu! Saya sih, ogah! Baru paragraf pertama aja udah pengin lempar. Atau, kalau kata pacar saya pas lagi sadis, lempar ke api unggun!
Tapi-tapi-tapi, gimana sih caranya menulis dengan cara mempertunjukkan dan bukan menceritakan, itu?
  • Deskripsikan.
Lukisan adegan secara mendetail. Di mana adegan itu terjadi, kemudian siapa saja yang terlibat dalam adegan tersebut. Seperti apa karakter-karakternya.
  • Gunakan kelima pancaindra (dan indra keenam?).
Sewaktu mendeskripsikan adegan yang kamu tulis, masukkan pula indra. Misalkan, apa yang dilihat karakter dalam adegan tersebut. Apakah dia menyentuh sesuatu? Bagaimana teksturnya? Apakah ada aroma tertentu? Seperti apa baunya? Atau dia mendengar sesuatu? Seseorang berbicara? Emosi apa yang dikandung oleh suara tersebut?
Tetapi, bukan berarti kesemua indra itu harus dimasukkan di dalam teks, ya… masukkan saja yang paling kuat.
  • Tulislah dengan spesifik, jangan samar-samar.
  • Tambahkan dialog di antara narasi. Tapiii, ini pun harus hati-hati. Jangan sampai kamu terus-terusan nulis dialog tapi kelupaan sama narasinya. Buatlah porsi narasi dan dialog seimbang, biar pembaca enggak bosan.
Coba bandingkan dua teks ini, mana yang menurutmu mengikuti prinsip show not tell?
Beberapa hari kemudian.
“Rangga, ayo berangkat. Nanti kamu terlambat,” seru Bu Ninis pada Rangga yang masih berada di kamar mandi. Namun, tak ada jawaban.
“Rangga, kamu lagi apa? Kok lama banget mandinya?” serunya lagi sambil mengetuk pintu kamar mandi, Bu Ninis semakin heran.
Lagi-lagi Rangga tak menjawab.
“Rangga?”
“Kenapa, Mi?” tanya Pak Edwin yang tiba-tiba muncul.
“Ini, Pi. Rangga kok mandinya lama banget.”
“Rangga, ayo cepat, Nak. Nanti kamu terlambat,” Pak Edwin pun turut memanggil-manggil Rangga sambil mengetuk pintu kamar mandi.
Sementara di dalam kamar mandi, Rangga terlihat tengah meringkuk. Memegangi dadanya. Rangga makin tak mengerti dengan keadaannya ini, terlebih ada sedikit bercak darah setiap kali ia terbatuk.
“Rangga?”
Saat mendengar lagi panggilan mami-papinya, ia memaksakan untuk membuka mata dan menegakkan tubuhnya, tapi sebelum itu, ia membersihkan bercak-bercak darah di lantai kamar mandi. Setelah memastikan tidak ada bekas, ia perlahan-lahan bergerak ke arah pintu lalu membukanya.
“Rangga, kamu kenapa? Kok pucat banget? Kamu sakit?” seru Bu Ninis kaget.
“Iya, Nak. Kamu kenapa?”
“Aku cuma kurang enak badan, kok.” seketika itu Rangga kembali terbatuk-batuk.
Lantas Bu Ninis meraih tubuh Rangga, menuntunnya ke ruang tengah. Diikuti Pak Edwin di belakang mereka. “Kamu duduk dulu,” Bu Ninis menyandarkan tubuh Rangga di sofa di ruang keluarga. “Kita bawa Rangga ke dokter saja, ya, Pi?” tanyanya kemudian.
“Biar Papi panggilkan Dokter Romi saja, Mi. Supaya Rangga bisa cepat diperiksa. Mungkin sekarang Dokter Romi belum berangkat, jadi bisa sekalian kita minta tolong dia memeriksakan keadaan Rangga.”
“Bukankah Dokter Romi spesialis penyakit dalam, Pi?”
“Kalau untuk sekadar penyakit umum, Papi yakin dia sudah mengerti betul.”
Bu Ninis diam sejenak sambil memandangi Rangga yang tengah bersandar lemas di sofa, lalu menoleh ke arah suaminya dan mengangguk.
*
Di dalam kamar, Dokter Romi tengah memeriksakan kondisi Rangga yang terbaring di tempat tidur sambil menempelkan stetoskop di dadanya. Sementara Pak Edwin dan Bu Ninis hanya memandangi dari belakang.
Rangga lantas mengerutkan dahi, melihat mimik muka Dokter Romi yang tiba-tiba berubah.
“Bagaimana, Dok?” tanya Pak Edwin pada Dokter Romi yang baru saja selesai memeriksakan kondisi Rangga.
“Sekarang Rangga sudah membaik, dia tidak apa-apa,” jawabnya singkat dengan tatapan yang menyembunyikan sesuatu. “Boleh kita berbicara di luar sebentar?”
Pak Edwin merasa heran. “Iya, Dok,” jawabnya sambil mengangguk.
“Memangnya ada apa sih, Mi? Kok Dokter Romi mukanya serius begitu?” Rangga pun tak kalah heran.
Maminya menggelengkan kepala sambil memasang raut wajah yang sama.
Tak berapa lama setelah itu, Papinya kembali masuk ke kamar lalu menghampiri istrinya dan Rangga, sedangkan Dokter Romi tampaknya sudah pulang.
“Ada apa, Pi?” tanya Bu Ninis.
Pak Edwin tak segera menjawab, ia tertunduk, seperti mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu.
“Pi?”
“Mi, kita harus membawa Rangga ke rumah sakit.”
“Lho?”
“Untuk memeriksa keadaan Rangga lebih jauh. Itu saran dari Dokter Romi.”
“Kapan, Pi?”
“Siang ini. Dokter Romi sudah mengatur jadwalnya. Papi ingin minta izin lebih dulu ke kantor.”
Bu Ninis pun mengangguk ragu. Ia bisa membaca dari sorot mata suaminya itu, seperti telah terjadi sesuatu. Ia lantas mengikuti suaminya yang segera keluar kamar, hanya Rangga yang masih tak mengerti apa yang terjadi.
*
“Bagaimana, Dok?” tanya Pak Edwin pada Dokter Romi setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.
Dokter Romi sejenak tak menjawab. Hal ini membuat Rangga dan Maminya semakin bertanya-tanya.
“Setelah saya memeriksakan keadaan Rangga tadi pagi, saya merasa ada sedikit ada yang ganjil di dada Rangga, tapi saya belum bisa memastikan apa itu. Setelah pemeriksaan barusan, saya yakin…” Dokter Romi sejenak menghela nafas, “Rangga mengalami PJB.”
“PJB? Maksudnya penyakit jantung bawaan?”
“Iya. Itu tak lepas dari gejala-gejala yang Rangga alami, dan ada suara-suara bising di jantungnya. Pemeriksaan barusan semakin menguatkan dugaan saya.”
Astaghfirullah, Pi!” Bu Ninis kaget mendengar penjelasan Dokter Romi. Lantas ia menatap wajah Pak Edwin, seperti meyakinkan bahwa apa yang didengarnya ini tidaklah nyata. Sementara itu, Rangga masih terdiam, ia merasa seperti ada godam yang menghantam kepalanya.
“Apa itu tidak salah, Dok? Apa Dokter sudah benar-benar memastikannya?” tanya Pak Edwin lagi.
“Awalnya saya masih ragu, tapi setelah melihat hasil pemeriksaan, saya bisa memastikan kalau Rangga mengidap PJB.”
Seketika Pak Edwin dan Bu Ninis sama-sama memandangi wajah anaknya itu.
“Karena itu, saya menyarankan Rangga untuk bisa segera operasi. Kalau kalian setuju dan Rangga pun begitu, saya akan mengatur jadwalnya.”
Mereka masih terkejut dengan apa yang baru saja Dokter Romi jelaskan. Begitu pun Rangga, ia masih terdiam sambil memasang tatapan kosong. Mendengar kata operasi, membuatnya dilimpahi beragam asumsi dalam benaknya. Benarkah ia menderita penyakit jantung? Rangga seperti mendapat mimpi buruk dan terjebak di dalamnya.
Ekspresi wajah Bu Ninis dan Pak Edwin berangsur-angsur berubah. Mata mereka mulai berkaca-kaca. Benarkah anak mereka satu-satunya ini mengalami keadaan demikian? Apakah tidak salah? Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Operasi? Apa Rangga bisa kembali normal? Bermacam-macam tanya mulai menghantui mereka.
“Bagaimana?” Dokter Romi bertanya kembali untuk meyakinkan Pak Edwin dan Bus Ninis agar segera menangani Rangga melalui operasi. Jalan satu-satunya yang bisa ditempuh.
Pak Edwin mengangguk. Sementara Bu Ninis langsung memeluk Rangga, mencoba menenangkan hati Rangga. Ia tahu, Rangga sama terpukulnya dengannya, bahkan lebih terpukul lagi.
Bandingkan dengan yang ini:
“Rangga, ayo berangkat. Nanti kamu terlambat.” Bu Ninis, ibu Rangga, berseru dari luar kamar mandi. Namun, yang dipanggil tidak memberikan jawaban.
Rangga sedang meringkuk di lantai kamar mandi ketika mendengar panggilan ibunya. Telapak tangan kirinya menekan dadanya keras-keras, sementara tangan kanan menutupi mulutnya, meredam suara batuk. Dia mendengar ibunya kembali memanggil namanya, tetapi dia tak punya suara untuk menyahut, sibuk meredakan nyeri yang menyerang dadanya.
“Rangga!” ketukan di pintu semakin menuntut. Pemuda itu kembali terbatuk, kali ini bercak darah tertinggal di telapak tangannya. Dia mencoba untuk bangun, menyangga tubuhnya pada wastafel lalu menatap wajah pucatnya di cermin ketika berhasil berdiri. Rangga menyalakan keran dan mencuci darah di tangan dan mulutnya, lalu menjawab panggilan ibunya dengan suara serak dan terdengar mirip erangan.
“Kamu enggak apa-apa?” suara Bu Ninis mulai terdengar khawatir.
“Rangga enggak apa-apa, Mi,” katanya sambil membuka pintu kamar mandi. Dia memaksa tubuhnya berjalan dengan tegak dan memasang senyum terpaksa di wajahnya. Namun, baru dia melangkah keluar dari kamar mandi, tubuhnya rubuh.
Sayup, Rangga mendengar Mami memanggil Papi dengan kepanikan yang tidak bisa ditutupi lagi, lalu suara parau Papi menelepon dokter.  Setelah itu, dia terbangun di tempat yang tidak dikenalinya.
Ruangan itu serbaputih. Dia berada di atas ranjang dorong kecil dikelilingi tirai-tirai sama putihnya. Dadanya masih terasa nyeri, seperti ada yang memukulinya berkali-kali dengan palu godam. Dia menarik napas, tetapi jantungnya seperti ditahan kuat-kuat dengan karet. Ketika dia mengembuskan napas, rasanya seperti ditembak katapel. Pandangannya buram. Lampu neon di tengah-tengah ruangan yang disekat-sekat tirai itu membuat matanya perih. Bau alkohol dan antiseptik menyengat hidungnya.
Tirai putih itu tersibak, memunculkan laki-laki berjas putih yang menyapanya dengan senyum hangat. Tangannya memegang papan penjepit kertas berisi berkas-berkas. Dua perawat dan kedua orangtuanya mengikuti di belakangnya.
“Kita pindah ke kamar perawatan, ya,” ujarnya sambil memberi isyarat kepada kedua perawat yang langsung menyetel ranjang dorongnya.
Rangga merasa pusing dan kembali memejamkan mata, merasakan ranjang berderak-derak memindahkannya entah ke mana.
Pemandangan yang dilihat Rangga kembali berubah saat dia membuka matanya lagi. Warna cat ruangan itu hijau pupus. Sofa untuk satu orang dengan warna senada diletakkan di pojok ruangan, bersebelahan dengan meja kecil yang penuh dengan kantong plastik dari sebuah minimarket. Maminya duduk tertidur di sofa itu, tampak lelah dan cemas.
“Mi,” ujarnya dengan suara lemah. Ibunya bergeming. “Mi,” ulangnya. Kali ini lebih keras, tetapi itu membuat tenggorokannya perih dan terbatuk. Mami langsung siaga ketika mendengar batuk-batuk anaknya. Dia mengucek mata dan buru-buru mendekati ranjang Rangga.
“Iya, Nak?”
“Rangga kenapa, Mi?”

Rangga tidak sanggup meneruskan lamunannya. Empat tahun berlalu sejak kejadian itu. Dia mengidap penyakit jantung bawaan. Lazimnya, penyakit ini diketahui sejak masih kanak-kanak atau bahkan sejak dalam kandungan, tapi pada dirinya, baru terdeteksi setelah dia beranjak remaja. Sebenarnya, gejala-gejalanya sudah mulai terlihat, tetapi masih bisa tertanggulangi, sehingga kedua orangtuanya tidak terpikir untuk memeriksakannya kepada dokter spesialis.
Ia memejamkan mata, mencoba mengusir bayangan masa lalunya itu. Semakin ia mengingat-ingat, semakin hatinya teriris. Sudah banyak hal yang dikorbankannya karena penyakit ini, termasuk dia. Seorang gadis yang menjadi alasannya kembali ke negara ini. Gadis yang memenuhi ruang dalam hati dan benaknya. Dia kembali menatap foto dalam genggamannya. Foto terakhir gadis itu sebelum Rangga pergi.
Vi, kamu pasti bertanya-tanya, kenapa aku tiba-tiba pergi? Supaya suatu saat, aku bisa bertemu kamu lagi. Dan sekarang menjadi kenyataan. Aku akan menemuimu, Vi.
Rangga menghela napas, lalu bangkit dari kursi yang didudukinya. Senyumnya mengembang, tangannya terangkat dan melambai.
Jemputannya sudah datang.
Sudah cukup terbayang?
Yuk menulis :)  

------------------------------------------
SUMBER :  http://jiaeffendie.wordpress.com/2013/09/16/writing-show-dont-tell/

Senin, 18 November 2013

Bagaimana Caranya Menerbitkan Naskah di Gramedia Pustaka Utama?

Kami selalu menerima naskah dari penulis untuk kami terbitkan, bila naskah tersebut kami nilai memenuhi standar penerbitan kami. Namun, maaf sekali, kami tidak bisa menerima naskah yang dikirimkan melalui e-mail, karena akan menyulitkan tim editor dalam melakukan penilaian naskah.

Apabila Anda ingin menerbitkan naskah, silakan kirimkan naskah tersebut ke alamat kami di

PT Gramedia Pustaka Utama
Gedung Kompas Gramedia Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270

Cantumkan jenis naskah Anda di sudut kiri atas. Fiksi/Nonfiksi. Remaja/Dewasa. Dll. Untuk memudahkan proses seleksi/pengkategorian.

Naskah yang dikirimkan harus dalam bentuk print out, lengkap (tidak hanya cuplikan naskah). Sertakan pula sinopsis cerita.

Tebal naskah untuk novel 100-200 halaman. (Bisa lebih asal jangan berlebihan)

Untuk buku anak, lengkapi dengan contoh ilustrasi. Konsep cerita (terutama untuk buku berseri).

Jenis kertas yang digunakan bebas, asal mudah dan enak dibaca. Ukuran font 12pt, dan spasi 1,5. Tema naskah juga bebas, selama tidak menyinggung SARA dan vulgar. 

Sertakan bersama naskah Anda, data diri singkat. 

Naskah sebaiknya sudah dijilid, agar tidak tercecer selama dibaca oleh tim editor kami.

Setelah masuk ke meja redaksi, naskah akan dibaca oleh tim editor selama minimal 4-5 bulan. Naskah yang belum bisa kami terbitkan, akan kami kembalikan.

Untuk keterangan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi 53650110 ext. 3511/3512 (redaksi fiksi/nonfiksi).
Atau via e-mail: fiksi@gramediapublishers.com atau nonfiksi@gramediapublishers.com

NB.: Kami tidak memungut bayaran apa pun kepada penulis yang ingin menerbitkan naskahnya.
--------------------------------

Rabu, 13 November 2013

Etika Mengirim Naskah ke Penerbit

By : Jia Effendie

Saya sudah lama sekali ingin menulis ini. Banyak penulis baru yang belum tahu bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit. Apa yang harus dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari. 


manuscipt


Dos

  • Memperlakukan naskahmu dengan baik. Kalau kamu ingin naskahmu dihargai oleh editor (yang akan menilai naskahmu), kamu sendiri pun harus menghargainya, dong. Ini artinya, kamu mengirimkan naskah yang sudah rapi ke penerbit. Bukan naskah baru jadi lalu buru-buru dikirimkan karena sudah enggak sabar. Editor tahu kok, mana penulis yang menghargai tulisannya sendiri dan yang enggak. 

Mungkin kamu belum hafal isi KBBI dan cara penulisan kata yang benar, ataupun EYD yang benar. Tapi paling tidak, jangan sampai naskahmu penuh dengan kesalahan ketik dan tata bahasa.  Bersahabatlah dengan buku EYD, KBBI (Edisi 4), dan tesaurus.

  • Kirim naskahmu sesuai dengan persyaratan dari penerbit. Paling penting, sertakan biodata (alamat email dan nomor telepon yang bisa dihubungi) dan sinopsis (cara menulis sinopsis bisa dibaca di sini) serta keunggulan naskahmu. 
  • Catat setiap naskah keluar biar enggak lupa. Misalnya, tanggal, bulan, tahun berapa kamu kirim naskah A ke penerbit B. Ini biar kamu tahu kapan harus menanyakan status naskahmu kalau belum juga dikabari. Dan, biar kamu tahu ke mana kamu harus menanyakan naskahmu. Soalnya, ada tuh, yang menanyakan naskah ke penerbit C, padahal dia mengirimkannya ke penerbit B. Kalau udah mencak-mencak tahunya salah, kan, malu. Udah gitu jadi ditandain sama editornya kalau nanti kirim lagi. 
  • Lazimnya, penerbit akan mengabarimu soal keputusan terbit dalam waktu 1 minggu sampai 6 bulan. Jika di bulan ketiga kamu belum dapat kabar, kamu boleh menelepon sekretaris redaksi penerbit yang bersangkutan untuk menanyakan status naskahmu. Jika editor bilang sedang dibaca dan minta tunggu, telepon lagi 2 minggu kemudian. Kalau menelepon/menanyakan tiap hari, malah ganggu. 

Don’ts

  • Mengirim naskah yang sama pada waktu bersamaan ke 2 penerbit sekaligus. Selain enggak etis, ini menunjukkan kalau si penulis serakah. Jika naskahmu ternyata sebagus itu dan keduanya ingin menerbitkan naskahmu, kamu harus memilih satu dan mengirim surat penarikan ke penerbit yang lain. Namun, terkadang ada hal-hal di luar perkiraan. Misalnya, ternyata surat penarikanmu tidak sampai ke penerbit yang dimaksud, akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Lagi pula, dengan sikap seperti ini, penerbit yang kamu “tolak” mungkin akan memasukkan kamu ke daftar hitam. Kamu tunggu saja, kalau penerbit menolak naskahmu, langsung perbaiki dan kirim ke penerbit lain yang sesuai. 

  • Caper sama editor di media sosial dan menanyakan status naskahmu berkali-kali. Kalau kamu tahu email/nomor kontak editornya, sebaiknya lewat jalur pribadi aja, ya….
  • Repot-repot menghias naskahnya biar tampak “beda”, dicetak di kertas berwarna atau digambari satu per satu. Penerbit membutuhkan naskah, bukan dekorasi. Tulis surat pengantar naskahmu dengan lugas dan jelas. 
  • Membagi setiap pembicaraan/surat/update dari penerbit soal naskahmu di media sosial. Diam-diam saja dulu, ya, sampai naskah itu terbit. Lagi-lagi, kita enggak tahu apa yang akan terjadi nanti. Siapa tahu enggak jadi terbit di penerbit itu. Maksud hati mau promo dan berbagi kesenangan, taunya enggak jadi. Lagi pula, surat dari penerbit itu ditujukan kepada penulis, kamu, bukan untuk konsumsi orang banyak.

Nah, itu aja dulu. Kalau kamu punya dos and don’ts lain soal mengirim naskah ke penerbit, silakan dibagi di kolom komentar.

Selamat mengirimkan naskahmu!



ps:

Ini soal teknis, sih. Ketika mengetik naskahmu, buat paragraf dengan menggunakan fitur paragraph layout, jangan memakai tab, karena ini akan menyulitkan layouter kelak ketika menyeting naskahmu. Kayak gini, nih:


Image


---------------------------------------

Jumat, 02 Agustus 2013

Tips Berkarir sebagai Freelance Writer

By. Ari Kinoysan Wulandari

Menjadi penulis lepas (freelance writer) terlihat sangat menyenangkan, karena hidupnya santai-santai saja. Yach, begitulah bagi mereka yang sudah tahu ritme kerjanya. Hidup akan mudah dan banyak hal bisa dilakukan. Namun tak cukup mudah bagi mereka yang tak punya disiplin pribadi dan komitmen. Kiranya hal ini dapat jadi pertimbangan, bagi mereka yang mau total berkarir sebagai freelance writer. Percayalah, di dalam industri kreatif ada banyak “ruang gelap” yang tidak seglamour dan seindah yang dipikirkan orang.

1. Milikilah KEMAMPUAN MENULIS yang bagus.
Itu syarat wajib untuk menjadi penulis lepas, tak peduli jenis tulisan apa yang paling anda kuasai.

2. Cari MEDIA tulis yang paling anda sukai.
Ada banyak jenis penulis; ia bisa menjadi penulis di media (koran dan majalah), buku (penerbitan) dengan berbagai jenisnya, penulis iklan, penulis script tv dan film, penulis untuk blog dan web; tiap orang punya spesifikasi dan kesenangan yang berbeda. Tetapkan media anda, dan totallah di sana. Jangan serakah. Jangan mencoba semuanya dalam waktu bersamaan, hasilnya tak akan maksimal.

3. REALISTIS dengan dunia penulisan.
Menulis memang menyenangkan, tetapi di balik itu juga ada banyak masalah; deadline, naskah tak kunjung kelar, writer block, honor tak kunjung cair, royalti yang dikemplang penerbit, produser yang jail, revisi berulang-ulang, kebebasan berkarya yang dipangkas habis oleh industri kapitalis, dll.

4. PROFESIONAL.
Percayalah, rata-rata penulis memiliki tingkat “ego” yang sangat tinggi. Diperlukan kebesaran hati untuk menyadari bahwa anda telah masuk industri. Di dunia industri berarti harus siap kompromi dengan ide yang tidak sejalan, waktu yang terbatas, menuruti kata klien (PH, penerbit, media, pihak ketiga) yang sebenarnya tidak cocok dengan kata hati, dll.

Begitu anda menerima pekerjaan, kooperatiflah dan jangan mengedepankan ego anda. Sering kali pihak ketiga itu sangat “kejam” dan “membantai” karya yang sudah anda tulis dengan sepenuh hati. Kompromi saja dengan menyelipkan di berbagai tempat “nilai-nilai” yang anda inginkan.

5. Tahan MENTAL.
Kalau anda tak punya mental baja menghadapi cercaan, kritikan, permintaan revisi berulang, tengah malam sedang tidur nyenyak digedor pintu untuk revisi script, dll. sepertinya anda tidak pas untuk jadi freelance writer. Cari saja pekerjaan lain yang bisa menggaji anda bulanan, masuk kerja nine to six sabtu minggu libur tiap bulan gajian. Aman dan tak perlu jungkir balik dengan berbagai situasi pekerjaan yang sering unpredictable seperti di industri kreatif.

6. Tidak ada bayaran untuk PENELITIAN.
Tulisan tertentu harus dikerjakan dengan riset. Untuk para freelancer, itu sudah jadi tanggung jawabnya dan tidak ada bayaran lagi. Jadi pastikan kalau anda menulis yang memerlukan riset, honor yang anda minta sudah termasuk biaya penelitian. Ini bukan jenis pekerjaan dosen atau peneliti negara yang penelitian pun dibayar dengan cukup.

7. Perjanjian TERTULIS.
Umumnya tiap kerja sama, ada perjanjiannya, meskipun dengan tulisan tangan. Pastikan saja semuanya benar dan sesuai. Termasuk pembayaran yang biasanya sering jadi gegeran di belakang. Pastikan pekerjaan anda sudah dibayar selesai saat anda menyelesaikan pekerjaan atau sesuai perjanjian. Untuk berjaga-jaga saja. Saya pribadi, karena sebagian besar sudah klien lama, jadi sudah tahu sama tahu. Kalau orangnya masih itu-itu saja, ya biasanya semuanya berjalan lancar dan baik.

8. Masalah HAKI
Dalam penulisan tertentu kita mungkin harus mengambil HAKI milik orang lain, pastikan jelas pengalihannya dengan perjanjian agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Ada banyak perizinan pengalihan hak yang cukup dengan surat permohonan tanpa bayar. Tapi ada beberapa yang bersifat komersial dan harus diganti. Itu semua menjadi urusan penulis yang mengerjakan proyek, bukan urusan klien yang memberi pekerjaan.

9. Masalah HONOR
Dalam dunia freelancer tak ada yang baku soal honor. Bisa saja untuk tulisan dua lembar anda dibayar 200 juta, tapi untuk berlembar-lembar buku anda dibayar 20 juta. Ada saja cerpen 5 lembar penulis dibayar 2 juta, tapi untuk penulis yang lain hanya dapat 100 ribu, ada penulis script dibayar 700 juta sekali film, ada yang baru 10 juta untuk satu script film, dst. Semua tergantung kualitas penulisan, klien, penulisnya, negosiasi, jenis deadline, tingkat kesulitan, media, dll.

Jadi luwes sajalah, kompromi dengan berbagai harga. Penulis yang bawel, itung-itungan, pasang harga, biasanya sulit dapat job. Fleksibel saja, tidak usah pasang tarif. Biasanya klien sudah mengerti sendiri berapa seharusnya membayar. Hanya pastikan semuanya jelas sejak awal agar tidak gegeran di belakang yang merusak hubungan baik.

10. Menguasai BAHASA INTERNASIONAL
Tak dapat dipungkiri, penulisan adalah industri kreatif yang dibutuhkan seluruh dunia. Begitu anda memiliki skill menulis, menguasai bahasa internasional (bahasa Inggris), lebih bagus bila didukung bahasa asing dominan lain seperti Mandarin, Jepang, dll; maka anda akan menguasai dunia penulisan dengan mudah. Anda bisa menulis untuk berbagai jaringan media internasional.

Yach, menjadi freelancer harus kuat, belajar terus, sekolah terus, memperbaiki kualitas tulisan secara terus menerus. Kalau mandeg, sesungguhnya anda telah mematikan sumber penghidupan anda sendiri.

Jadi, jangan hanya puas hanya jadi penulis. Kalau penulis ya harus penulis yang berkualitas. Seperti nasihat mantan bos saya, kalau kita menulis dan berkarya dengan kapasitas terbaik, reward baik uang atau penghargaan akan datang sendiri tanpa perlu kita kejar.

Happy Writing, be a Good Writer

Selasa, 30 Juli 2013

Menulis adalah Proses


By. Ari Kinoysan Wulandari

Menulis sering dianggap sebagai kegiatan ekstra yang memerlukan bakat khusus. Padahal menulis sama seperti kegiatan lainnya. Menulis lebih seperti proses; yang meliputi pengambilan KEPUTUSAN, LINEARITAS, KONTEKS SOSIAL, SUBJEKTIVITAS, dan OBJEKTIVITAS yang terjadi dari WAKTU KE WAKTU dengan menggunakan BAHASA.

Setiap penulis memiliki kombinasi istimewa mengenai PEMIKIRAN, PERENCANAAN, PENYUSUNAN, dan REVISI TULISAN dalam MENULISKAN sesuatu. Tidak peduli bagaimana seseorang menggambarkan prosesnya (misalnya, pertama saya berpikir tentang ide, lalu membuat kerangka pikiran di laptop; atau, pertama saya membuat garis besar naskah, kemudian bekerja dengan topik; dsb., setiap penulis biasanya tidak sadar telah melakukan NEGOSIASI rangkaian pilihan yang diperlukan dalam konteks INDIVIDUAL untuk menghasilkan RANCANGAN tulisan sebagai REPRESENTASI dari IDE-idenya.

Bagi kebanyakan penulis, negosiasi ini termasuk TRIAL AND ERROR seperti pemilihan kata, apakah mulai dengan contoh, apakah harus membuat kontradiksi, bagaimana membuat urutan, dst. ---yang semuanya menggunakan bahasa. Artinya, dalam menulis kita selalu menggunakan KATA-KATA untuk menemukan APA, BAGAIMANA, dan MENGAPA sesuatu harus dipercayai.

Pada akhirnya, harus disadari MENULIS adalah PROSES PANJANG, yang melibatkan seluruh pengalaman, penelitian, keilmuan, bacaan, opini, dukungan penulisnya terhadap SESUATU.

Jadi, menulis memang (tidak terlalu) gampang. Menulis tidak baik juga tidak apa-apa. Itu adalah proses menulis yang baik. Kalau tidak percaya, coba saja menulis setiap hari 2 halaman selama satu bulan. Pada hari ke-30 anda akan terkejut betapa BAIKNYA tulisan anda di hari itu dibandingkan tulisan anda pada hari ke-1.

Proses panjang, yang dalam konteks lain disebut “kesabaran” dan “ketekunan” dalam menulis. Dua hal yang sering diabaikan oleh pemula yang ingin instans dan suka ngeyel merasa tulisannya sudah terbaik. Sadarilah lebih baik menulis 1 jam selama lima hari rutin daripada menulis 5 jam dalam satu hari. Tidak usah buru-buru. Nikmati saja prosesnya.

Happy Writing, Be A Good Writer

Jumat, 07 Juni 2013

Kata Turunan

By. Zahra A. Harris

Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh ....

Selamat malam rekan-rekan Kobimo, mohon maaf atas keterlambatan jadwal malam ini (jaringan sedikit bermasalah). Kakak ucapkan juga selamat datang dan selamat bergabung untuk para anggota baru. Yuk, sambil menikmati tayangan pertandingan Indonesia vs Belanda, kita menyimak catatan berikut ini.

Selama kita masih terus menulis, belajar EyD tidak akan ada habisnya. EyD bukanlah ilmu baru. Berbekal buku-buku materi yang banyak terdapat di toko-toku buku, atau searching di Google, kita bisa memperdalam EyD kapan saja dan di mana saja. Tapi tanpa banyak berlatih, membuat simulasi dan mendisiplinkan aturan-aturannya dalam tulisan, kemahiran kita akan EyD yang sudah begitu dalam juga bisa berangsur-angsur hilang.

Untuk itu, malam ini mari segarkan ingatan mengenai:


Kata Turunan


1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

       Misalnya: berjalan 
                    dipermainkan
                    gemetar
                    kemauan
                    lukisan 
                   menengok
                   petani

   b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.

      Misalnya: mem-PHK-kan                   
                   di-PTUN-kan                    
                   di-upgrade                     
                  me-recall


2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misalnya: bertepuk tangan      
              garis bawahi      
              menganak sungai          
              sebar luaskan 


3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya: dilipatgandakan 
              menggarisbawahi                           
              menyebarluaskan                           
              penghancurleburan                           
              pertanggungjawaban


4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.


Misalnya:        
adipati               dwiwarna          paripurna          aerodinamika    
ekawarna           poligami            antarkota          ekstrakurikuler    
pramuniaga    antibiotik          infrastruktur       prasangka
anumerta          inkonvensional    purnawirawan    audiogram
kosponsor         saptakrida         awahama           mahasiswa       semiprofesional  bikarbonat         mancanegara      subseksi          biokimia             monoteisme      swadaya            caturtunggal      multilateral        telepon              dasawarsa         
narapidana        transmigrasi      dekameter          nonkolaborasi      
tritunggal          demoralisasi      pascasarjana       ultramodern


Catatan:    
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu.
        Misalnya:  
       non-Indonesia 
       pan-Afrikanisme
       pro-Barat

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti oeh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur unsurnya dimulai dengan huruf kapital.
     Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
                   Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu ditulis serangkai.
        Misalnya: Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
                      Mudah mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

(4) Bentuk bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk dasar.
        Misalnya:
        Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra
        Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.

(5) Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.         
Misalnya: taklaik terbang                                       
              taktembus cahaya                                     
              tak bersuara                                     
             tak terpisahkan

SUMBER : http://www.facebook.com/groups/kelasonlinebimbinganmenulisnovel/doc/677107462314649/

Kamis, 02 Mei 2013

Persyaratan Naskah Cerpen & Cerber

Dear teman-teman penulis yang ingin mengirimkan naskah cerpen & cerber untuk dimuat di Kartini, berikut ini adalah syarat lengkap untuk naskahnya beserta cara pengirimannya:

Tema cerita inspiratif, sesuai untuk pembaca kartini, berpendidikan, tidak mengandung unsur SARA, pornografi dan kekerasan.

Naskah diketik 1 spasi, font times new roman ukuran 12, panjang tulisan: 5-6 hal A4 atau sekitar 14.000 karakter untuk cerpen, 20-25 hal A4 atau sekitar 60-80 ribu karakter untuk cerber. Khusus cerber sertakan sinopsis cerita sepanjang 1/2 hal.

Pengirim Naskah Cerpen & Cerber diminta tidak mengirimkan karya yang sama ke media lain agar tidak terjadi pemuatan ganda. Bila akan mengirim ke media lain harus memberitahu Redaksi untuk penarikan naskah.

Pengiriman Naskah ke email: redaksi_kartini@yahoo.com
Sertakan alamat lengkap, no telp dan no rek lengkap (nama bank, no rek dan nama pemilik rek).

Demikian. Selamat menulis!


Sumber : http://www.facebook.com/notes/majalah-kartini/persyaratan-naskah-cerpen-cerber/170797089752502

Kamis, 25 April 2013

SEKEDAR INFO BUAT NASIB NASKAHMU

By. Reni Erina

Kamu kesel banget naskahmu yang udah kamu kirim lebih dari setahun-dua tahun-empat tahun, gak dilirik-lirik redaktur? Padahal kamu udah yakin banget sampe ciyus miapah segala kalo naskahmu itu keren (menurutmu).

Kali aja:
1. Belum tentu naskahmu itu berarti ditolak. Sapa tau aja naskahmu masuk spam. Maka cek lagi di send email ya. Kalo perlu kirim berulang (dalam jarak 10 detik).
2. Kamu tidak menuliskan subjek email dengan benar. Misalnya kamu isi subjek email dengan : surat cinta (padahal isinya cerpen). Baiknya kamu tulis subjeknya dengan : Cerpen Komedi remaja_ judul
3. Kamu mengirimkannya dengan pdf, rtf, harusnya dengan doc atau docx (jangan mie dogdog ya)
4. Kamu menuliskan sapa di badan email dengan kalimat mengancam : Kepada YTH redaktur Story. Dengan ini aku kirim naskah cerpen paling keren. Tolong dibaca dan dikabari ya. Kalau sampe 3 minggu naskahku gada kabar, awas loh! (dijamin tanpa dibaca lagi, naskahmu bakal dijadiin menyan)
5. Kamu tidak mencantumkan no telepon (hari gini redaktur/sekred lebih nyaman menghubungi via telepon karena lebih cepat mendapat jawaban, daripada harus membalas emailmu utk konfrm naskah). Kalo redakturnya baik hati kayak aku, aku suka search di fb dan kirim inbox. Makanya selain no tlp hape, no tlp rumah dan no tlp tetangga, cantumkan juga nama FB-mu ya.
6. Jangan pake nama aneh-aneh untuk nama penamu. Redaktur suka ilfill kalo baca nama penulisnya ajaib, kayak nama artis korea yang keselek biji duku. Kadang (kadang ya, berarti gak selalu), ini berdampak pada aura keberuntungan naskahmu.
7. Jangan pernah mengirim cerpen yang sudah di posting di FB dan dibaca banyak orang.
8. Kalo mau kirim naskah cerpen, ya berarti cerpen, bukan resep masakan (kali aja saking semangatnya kamu salah nge-attach file.
9. Ikuti perkembangan media (penerbit) yang menjadi sasaran kiriman naskahmu.
10. Sabaaarrrr. Jangan kirim inbox ke redaktur terus-terusan untuk mengingatkan naskahmu, kan yang kirim naskah bukan cuma kamu aja, tetapi 5000 orang lainnya.
11. Kalo kamu gak sabar menunggu kabar naskahmu, silakan kirim ke media lainnya, tetapi wajib mengirimkan surat penarikan naskah kepada media pertama.
12. Kalau no 1-11 tidak terkait dengan kamu,  dan ternyata naskahmu tetep gada kabarnya, berarti kamu belum beruntung. Coba lagi, tulis lagi, kirim lagi. Penulis jangan mati gaya, jangan hanya mengandalkan sebuah cerpen saja :)

Demikian semoga menjadi pencerahan ya :)
Semangaaaaaattttt makan cokelat!
 Euh, semangat menulis dan bersabar ya :)

Salam secokelat Bunda... :)

Selasa, 23 April 2013

Sayembara Menulis Novel Islami Bunyan-Bentang Pustaka 2013


Halo pembaca buku Bentang!


Apa kamu suka menulis novel Islami? Apa kamu pernah bermimpi mendapat banyak hadiah dan tulisanmu diterbitkan? Sekarang saatnya mewujudkan mimpimu, ayo ikutan Sayembara Menulis Novel Islami Bunyan-Bentang Pustaka 2013! :D




Sayembara Menulis Novel Islami Bunyan-Bentang Pustaka 2013
Tema: Seribu Wajah Muslimah


Syarat dan Ketentuan: 

  • Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia sepanjang minimal 150-250 halaman A4, 1,5 spasi menggunakan font Times New Roman ukuran 12 pt. 
  • Naskah merupakan karya orisinal, bukan terjemahan, saduran atau jiplakan.
  • Naskah mengandung nilai-nilai Islam universal yang toleran, penuh cinta kasih, anti-kekerasan dan inspiratif.
  • Naskah TIDAK mengandung kebencian, dogma, isu SARA dan pornografi.
  • Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun online, dan tidak sedang mengikuti sayembara sejenis.
  • Naskah dikirim ke alamat:
bunyan.bentang@mizan.com


atau ke:
Redaksi Fiksi Bunyan
Jl. Kalimantan G-9A
Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta

Tuliskan [FIKSI BUNYAN] Judul Naskah (garis miring) Nama Penulis
di pojok kiri atas amplop atau di subjek email.
  • Lampirkan:
- Sinopsis naskah
- Biodata dan profil lengkap penulis
- Kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor)
- Formulir pengiriman naskah (bisa di unduh disini)
  • Satu email/ amplop hanya boleh berisi satu naskah beserta lampiran lengkap. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah dalam email/amplop terpisah.
  • Naskah ditunggu paling lambat 30 Juni 2013.
  • Pemenang akan diumumkan melalui facebook, twitter, blog dan website Bentang Pustaka pada pada bulan Juli 2013.
  • Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.



Hadiah

Juara 1
uang tunai sebesar Rp 5.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku

Juara 2
uang tunai sebesar Rp 3.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku

Juara 3
uang tunai sebesar Rp 2.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku

10 naskah pilihan akan mendapatkan paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku


Merasa tertantang? Yuk kirim naskahmu sekarang juga! Kami tunggu ya! :D

Warm regards,
Bentang Pustaka

Minggu, 21 April 2013

Lomba Cerpen #KOMEDI-ROMANTIK DIVA PRESS DAN UNIVERSAL NIKKO



Obrolan BBM dua lelaki Indonesia yang tinggal di luar negeri, 2 negara berbeda:

Mayoko aiko: “Jadi kapan ini saya merapat ke Jogja?”
Waduuh, BBM Mayoko Aiko ini udah lama ternyata. Gue nggak nyadar. Segera gue bales:
Me: “Duh, maaf, baru balas. Njenengan tinggal dimana je pak?”
Mayoko aiko: “Fokuoka.”
Me: “Mana itu?”
Mayoko aiko: “Jepang selatan. Menghadap laut Korea/Busan.”
Me: “Nggak usah ke Jogja, Pak, aku lagi di Manchester nih, sedang ngadep Old Trafford.”
Mayoko aiko: “Kita harus buat wadah menulis buat anak-anak muda dengan cara yang bener!”
Me: “Siap atuh! Masak spirit anak-anak muda tuk jadi penulis malah dikerjain macem-macem ya, nggak bener itu atuh! Aku paling atuh-lah pokoknya…”
Mayoko aiko: “Kok banyak atuh-nya, Mas…?”
Me: “Pernah sekolah di Dago Atas sih…”
#teeetttt…abaikan ini!

Deal!
Obrolan 2 mingguan lalu akhirnya mengerucut pagi ini. Gue pengampu #KampusFiksi dan DIVA Press dan Mayoko Aiko pengampu Komunitas Cendol dan Universal Nikko memutuskan bekerja sama mengadakan LOMBA MENULIS CERPEN BERTEMA #KOMEDI-ROMANTIK.
So, kalian yang mengaku penulis, cendolers, dan pejuang nulis di DIVA Press, jangan lewatkan wadah istimewa ini! Kita sediakan gadget menarik sebagai hadiah: Netbook ASUS! Bagi satu orang penulis cerpen tergokil!
Untuk info lebih lengkap, silakan simak ketentuan berikut ini!

Ketentuan Lomba:
1.Tulis cerpen dengan tema #KomediRomantik, segmen remaja (teenlit). INGAT: komedi = gokil, gila, lucu, bikin ngekek. Romantik: segala jenis romantika dunia remaja. Kekuatan romantiknya dan gokilnya kan menjadi poin utama!
2. Panjang cerita 10-15 halaman.
3. Gunakan gaya bahasa yang ringan khas remaja. Tidak kaku, tapi bebas.
3. Naskah diketik dengan font Times New Roman ukuran  12 pts spasi ganda (spasi 2).
4. Ukuran kertas A4 dengan page setup: 4 – 3 – 4 – 3  (kiri-kanan-atas-bawah).
5. Naskah dikirim ke email: divapress.universalnikko@gmail.com dengan subjek “#KomediRomantik
6. Naskah dikirimkan dalam format file WORD melalui lampiran. Badan email biarkan tetap kosong.
7. File naskah word diberi judul dengan format sebagai berikut:

Nama penulis (spasi) (judul cerpen).

Misalnya: Putri Cetar Myunk (Cintaku Hakprett!)

8. Penerimaan naskah dari tanggal 21 April 2013 – 20 Mei 2013 maksimal pukul 16.00 WIB.
9. Sertakan biodata lengkap dari masing-masing kamu (nama lengkap, alamat, no telepon) plus alamat twitter, di halaman terakhir/halaman belakang karya kamu.

Penjurian:
1. Penjurian akan dilakukan maksimal 30 hari setelah penerimaan naskah terakhir.
2. Juri akan memilih dan menerbitkan 20 naskah unggulan dan menentukan satu naskah yang dianggap terbaik (juara pertama) untuk mendapatkan 1 netbook Asus.
3. Seluruh peserta yang naskahnya diterbitkan akan mendapat buku terbitan lomba tersebut dari dan sertifikat penghargaan.
4. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

sumber: http://ediakhiles.blogspot.com/2013/04/lomba-cerpen-komedi-romantik-diva-press.html?spref=tw


gambar: fotofotokartun.blogspot.com

Senin, 08 April 2013

GADIS : Memori Rindu

By. Hana Aina

::

Telah tertulis
ribuan kata di atas putih kertas tanpa noda
kecuali aksara yang menggenang di antara tinta
menghitamkan lembar dengan kisah kisah

Gadis itu
menari bersama kuas
meliukkan tubuhnya di atas kanvas
pada setiap gores, ia tanam makna
tersiram peluh melunturkan iba
"Ah, masihkah waktu percaya padaku
menitipkan kenangan lalu bersamamu"

Ia menepi
menelanjangi diri
mengupas satu per satu memori
adakah sisa?
tinggallah mendung menggelayut hati
menghitam memekat, meracun mengikat

Jatuh
gerimis membelai rambut
terjelma aksara pada basah rumput
di sini, waktu mengalirkan sunyi
menerjang batu batu rindu
hanyutkan hingga dasar hulu kalbu
merapatkan memori, lagi
dan sekali lagi ia sembunyi
mengapa Gadis...?!

"Ku ingin jawab, bukan suara sekecap"

Solo, 17/06/12

Sabtu, 06 April 2013

GADIS : Manis Perpisahan

By. Hana Aina


::

Mengapa masih ada mendung yang kau sisakan di ujung mata
hingga tak mampu kelopak menahan derasnya bulir dalam rauman
bukankah, hari itu
di antara senyuman termanis bidadari bersenandung kidung
kau temukan aku melantunkan syair, tentang mu
selalu tentang mu, dan akan tetap begitu
karna tak mampu ku mengubah baitnya menjadi duka
meski itu pun adanya, dilema

Gadis
saat terakhir kali ku tatap sendu beradu di wajah pilu
ingin ku membekap waktu, tak ijinkan ia berlalu
agar rindu tak segera termulai
karna ku tak mampu, sungguh
berulang tersayat
pucuk belikat berlumur madu

Dan ketika
kata terucap di bibir, harap bukan akhir
hingga q memandangmu
di penghujung detik q
di salah satu pintu keberangkatan
sedang awan dan mega menggelayut, seakan tak rela
kisah kita berakhir tanpa janji setia

"Terima kasih atas semua" ucapmu, ragu
meninggalkan sejuta tanya dalam senyum tak menjiwa
bersama bulir mata yang mengiba
kulepas dirimu...
Gadis...

Solo, 16/06/12

Kamis, 04 April 2013

GADIS : Luka Yang Perih

By. Hana Aina


::

Gadis itu
merebahkan kakinya perlahan
pada hampar rerumputan, basah
hujan semalam masih sisakan embun
menganakkan dentum pada bulir pucuk daun

Tunggunya penuh harap
hingga kabut berhimpun, melesat
pudarkan pandang jiwa yang tersesat
sendiri, sepi menggelayuti

Gadis itu
merapatkan dekap diantara dingin yang meratap
mendera tulang dengan derit mencekam
"Sudikah kau berbagi hangat, padaku
walau hanya seikat"
Bisiknya lirih, seakan ada perih
: tertahan
di antara bibir terkatup, beban
merampas senyuman
tinggalkan hambar, dalam gelap binar mata

Gadis itu
tengadahkan wajah penuh resah
mencari sela mega untuknya menatap langit
"Adakah bidadari di sana
melukis pelangi pada ujung senja"
merah... kuning... hijau... jingga...

Tatapnya nanar
pecahkan bening merinai, luntur membelai
titipkan syair aksara runtuh, dari gerimis
pada tiap lembar kelopak jatuh
: menangis

Solo, 14/06/12

Selasa, 02 April 2013

Biarkan Waktu Kan Menjawab

By. Hana Aina


Jikalau...
senja sore ini tak lagi jingga, mungkin waktuku tak lama

Maukah kau dengar, sayang
kisah bidadari melukis pelangi dengan air mata
pada setiap warnanya mewakili rasa
: cinta, sayang, kecewa
dan setiap hembusan nafas menasbihkan nama

Andai pun...
senja tak lagi jingga, mungkin ia telah mati
: bunuh diri
meratapi waktu yang tak memihak
dan jarak yang kian menyesakkan nadi
sedang jantungnya terus berdegup
memanggil waktu tuk kembali...


Solo, 20/09/12

Minggu, 24 Februari 2013

Seminar Nasional “STRATEGI PEMASARAN DAN PENGOBATAN DENGAN HERBAL MEDICINE”




AKFAR NAS proudly present:
Seminar Nasional dg judul: “STRATEGI PEMASARAN DAN PENGOBATAN DENGAN HERBAL MEDICINE” + Workshop (5 SKP IAI)

Pembicara: Prof. Suwidjoyo Pramono, Apt (UGM),
Drs. Adi Nugroho, Apt (corp.bussines development Deltomed),
Drs. Slamet Wahyono,Apt (Kabid pelayanan & penelitian B2P2TOOT)

HTM: mahasiswa 100rb
Alumni AkFarNas 125 rb
Umum 150rb
CP Info: Tiara (085642118984) Tri (085728303162)
CP Daftar: Wahyu (085725293996) 


Format daftar: DAFTAR_NAMA_INSTANSI/UNIV

Kamis, 21 Februari 2013

The 3rd International Conference on Pharmacy and Advanced Pharmaceutical Sciences (ICPAPS 2013)

Introduction

             Pharmacy practice and pharmaceutical sciences are very dynamics and continuously developing fields. Rapid progress in research and inventions has led to the growth of a number of advanced subjects in pharmaceutical sciences as well as pharmaceutical cares which concern to providing better life for all mankind.  A scientific meeting to gather experts from all over the world to discuss about the progress related to the above field is therefore  necessary.
            To facilitate the experts meeting and sharing the knowldege among  the pharmacists, Faculty of Pharmacy Gadjah Mada University will held The 3rd International Conference on Pharmacy and Advanced Pharmaceutical Sciences (ICPAPS 2013), with the theme : “Pharmaceutical developments towards a sustainable and healthy society”. The conference is held in collaboration with Utrecht University the Netherland, Nara Institute of Technology Japan,  Mahidol University Thailand, and Cyberjaya University, Malaysia.
            The conference aimed to bring together researchers, academia,college students, practitioners in health institutions and  industries, policy makers in corresponding fields and community for all over the world to exchange and share their experiences and research results about all aspects related to pharmacy and pharmaceutical sciences.
The full papers will be considered for publication in the international Scientific Online Journal "Indonesian Journal of Pharmacy" (http://mfi.farmasi.ugm.ac.id)

TOPIC FOR ORAL/POSTER PRESENTATION INCLUDES:


Clinical and Social Pharmacy:

  • Administrative Pharmacy and Policy Development;
  • Community Pharmacy;
  • Development and use of herbal medicinal products in clinical and pharmaceutical pratice;
  • Hospital Pharmacy; Individualization of Drug Therapy;
  • Information technology;
  • Pharmaceutical care;
  • Pharmacoeconomics;
  • Pharmacogenetics/genomics;
  • Pharmacy Education;
  • Pharmaceutical Marketing,
  • etc.

Pharmaceutical Sciences



  • Biotechnology;
  • Complementary medicine;
  • Developing a new resource for drug discovery;
  • Dissolution testing and application;
  • Environment and Pharmaceuticals;
  • Drug Design and Development;
  • Fragment-based design of new drugs
  • New methods of computer-aided drug design;
  • Herbal-drug interactions;
  • Drug delivery system;
  • Industrial Pharmacy;
  • Nanomedicines;
  • New strategies in modern medicinal chemistry;
  • Quality, Safety and Efficacy of Natural Products,
  • etc.

Conference Speakers

KEYNOTE SPEECH
Keynote speaker : Drs. H.M. Jusuf Kalla, the former vice president of Republic pf Indonesia.
Speech theme : Empowering Pharmacy for sustainable healthy society
Invited Speakers:

  1. In the field of Pharmacy Science and Technology
    a. Pharmaceutical technology  : Dr. Sibo de Jong (The Netherland)
    b. Pharmaceutical regulatory affair : Dr. David R. Buckley (Australia)
    c. Advanced drug delivery system (nanoemulsion) : Prof. Dr. Marchaban (Indonesia)
    d. Advance in molecular oncology : Prof. Dr. Edy Meiyanto (Indonesia)
    e. Ethnomedicine : Dr. Unnikhrisnan Payyappallimana (UNU-IAS, Japan)
    f. Gene therapy : from NAIST, Japan
  2. In the field of Clinical and Social Pharmacya.
    a. Medication therapy management : Assoc.Prof. Alex Chan, Pharm.D., MPH, BCPS, BCOP
        (NUS, Singapore)
    b. Personalized medicine : Ahmad Utomo (Kalbe Genomic Laboratory, Indonesia)
    c. Pharmacogenomics : Assoc. Prof. Joseph Tucci (La Trobe University, Australia)
    d. Advance in pharmacotherapi of specific disease: Prof. Dr. Ton de Boer (The Netherland)
    e. Measurement of quality of life in clinical research: Ass. Prof. Montarat Thavorncharoensap
       (Mahidol University, Thailand)
    f. Clinical pharmacy : Prof. Dr. Rosnani Hashim (Cyberjaya University, Malaysia)
*in confirmation

Important Dates


Deadline of abstract submission April 4, 2013
Announcement of acceptance oral/poster April 18, 2013
Deadline of fullpaper submission May 18, 2013
Participant registration deadline June 10, 2013
Early bird payment deadline April 25, 2013
Late payment deadline June 10, 2013
D-day June 18-19, 2013

SUMBER :  http://farmasi.ugm.ac.id/icpaps2013/page/important-dates.html

Lomba Curcol Fatty Fun Stories

Kamu menyimpan kelebihan lemak tak jenuh yang sering jadi bahan becandaan teman-teman? Sering merasa pilu dengan segala duka lara candaan yang kadang merobek hati itu? Ah, sepertinya kamu senasib dengan penulis buku “3G: Gendut Ganteng Gila” besutan Noa Tampan @sukagelo. Nah, jangan cuma dipendam, terus lari dengan semakin banyak memamah biak makanan ya. Tumpahkan semua lewat lomba nulis ‘Fatty Fun Stories (F2Y)’. Di sini para genduters memiliki ruang selebar-lebarnya untuk curhat dan sharing pengalaman lucu-lucu tragis akibat memiliki tubuh dengan ukuran yang sedikit over size. Ada komandan genduters, sang tampan Noa, yang akan mempersunting cerita-cerita kamu.
Yok ikutannn….
1. Teruntuk siapa saja yang punya panggilan istimewa ‘NDUT’, ‘BOHAI’, dll, dst.
2. Kisah NYATA dengan panjang cerita yang memuat 1500-2500 kata .
3. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) kisah
4. Setiap naskah harus disertai CV deskriptif 100-200 kata, dan formulir ini.
5. Naskah dikirim dalam bentuk LAMPIRAN FILE ke:
     E-mail: pestanaskahgradien(at)yahoo.com
     Subject: F2Y ………… (nama kamu)

6. Naskah diterima paling lambat 28 Februari 2013 (tanggal pengiriman). Naskah terpilih akan diumumkan paling gasik melalui Website, Blog, Twitter, dan FB Gradien Mediatama pada tanggal 15 Mei 2013.
7. Tim Redaksi Gradien Mediatama akan menyeleksi 30-40 naskah terpilih untuk diterbitkan dalam buku Fatty Fun Stories. Setiap naskah yang terpilih akan menerima apresiasi berupa:


  • Sponsor Diet Sepuasnya Rp100.000,-
  • Bukti Terbit
  • Kaos ‘Cantik’
Ketentuan Khusus
Apabila naskah yang masuk tidak memenuhi kualifikasi kualitas sebanyak 30-40 terpilih, maka penerbit Gradien Meditama akan melakukan re-launching lomba untuk mendapatkan naskah baru guna memenuhi kuota 30-40 naskah.

SUMBER : http://bloggradien.wordpress.com/2012/12/28/lomba-curcol-fatty-fun-stories-2/

Rabu, 20 Februari 2013

Festival Desember – Kumcer Hujan

Kumcer Hujan
Kamu suka menulis cerpen (populer, bukan sastra)? Kembali Gradien membuka projek kumcer untuk diterbitkan pada 2013. Untuk even ini, tanpa batasan usia peserta dan batasan pengalaman menulis. Projek ini akan menghasil sebuah buku kolaborasi 10 cerpenis. Seru, kan? Ikutan, yok..
Syarat dan Ketentuan:
  • Tema: Aku, Dia, dan Hujan (dalam cerita harus ada elemen hujan)
  • Cerita harus memenuhi syarat struktur cerpen.
  • Cerpen harus karya asli; bukan saduran, terjemahan, plagiat dari karya orang lain, atau cuplikan yang melanggar Hak Cipta orang lain.
  • Panjang cerpen 3.000-3.500 kata.
  • Harus ada setting, dan setting bebas (baik waktu, tempat, maupun negara. Tempat/negara menjadi poin penting dalam penilaian kami).
  • Cerpen harus bergenre salah satu di antara tiga genre ini: Romance, inspirasi, atau komedi.
  • Karakter tokoh utama berusia 17-25 tahun. Jenis kelamin karakter bebas.
  • Cerita harus ditulis dengan PoV 1.
  • Cerpen harus mempunyai ending yang jelas (tidak menggantung).
  • Naskah bersedia diedit oleh editor, dan apabila diminta, bersedia melakukan penulisan ulang.
  • Tidak menyinggung SARA dan pornografi.
  • Cerpen belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam format apa pun.
  • Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 cerpen.
  • Cerpen dikirim ke email gradienmediatama[at]gmail[dot]com
  • Email harus menggunakan Subject: Kumcer Hujan – [Judul Cerpen] by [NamaKamu]
  • Di badan email harus dituliskan data diri: Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat Lengkap, No telp, dan akun twitter.
  • Cerpen ditunggu paling lambat 28 Februari 2013.
  • Apresiasi berupa Surat Perjanjian Penerbitan Buku (SPPB) dengan royalti 10% dibagi rata kepada 10 cerpenis.

SUMBER :  http://bloggradien.wordpress.com/2012/12/30/festival-desember-kumcer-hujan/

Senin, 18 Februari 2013

30 Hari 1 Naskah

By. Ari Kinoysan Wulandari

Ingin produktif menulis dan punya banyak tabungan naskah? Menulislah dengan sistem 30 hari 1 naskah. Caranya bagaimana? Sederhana saja. Ikuti tata cara berikut.

1. Beranilah menulis. Mulailah menuliskan konsep yang akan ditulis dengan detail, baik judul, sinopsis, karakter, konfliks, setting, alur, sudut pandang, ending, dll yang dirasa perlu.

2. Pikirkan IDE yang KECIL, SEDERHANA, tetapi anda SUKAI dan KUASAI. Kebanyakan kesalahan penulis adalah berusaha memikirkan ide yang besar agar tampak hebat, tapi banyak bolong-bolongnya karena materi tidak dikuasai.

3. Luangkan waktu khusus setiap hari sesuai kemampuan. Misal naskahnya 300 halaman standar dan setiap jam bisa lima lembar, maka anda perlu dua jam setiap hari. Makin sedikit jumlah halaman yang anda hasilkan per jam, makin lama waktu yang dibutuhkan. Sesuaikan dengan kemampuan anda.

4. Mulailah menulis, berhentilah mengangankan atau membicarakan naskah yang akan anda tulis.

5. Mulailah dari hal yang paling anda anggap penting. Dalam penulisan, tidak ada aturan baku dalam penulisan, yang penting tulisan BAGUS dan MENARIK.

6. Jadilah DIRI SENDIRI, jangan MENJIPLAK GAYA orang lain. Jadi diri sendiri selalu lebih menarik daripada meniru gaya orang lain.

7. SELESAIKAN sesuai TARGET dan kemudian ENDAPKAN beberapa lama.

8. Setelah diendapkan, lakukan EDITING PRIBADI, segala hal yang perlu diperbaiki baik dari judul, isi, ejaan, kelogisan, dll yang masih kurang.

9. Lengkapi materi yang sudah siap dan ‘sempurna’ dengan BIODATA PENULIS. Biodata tak usah panjang-panjang, cukup nama, alamat email, prestasi penulisan, dan contact lainnya bila dirasa perlu dicantumkan.

10. KEMAS NASKAH, berdoa, dan siaplah untuk MENAWARKAN NASKAH. Kalau sudah beres, mulailah menulis lagi dengan cara yang sama untuk bulan kedua.

Sabtu, 16 Februari 2013

Tips Menulis Novel Remaja

By. Hengki Kumayandi

Menulis novel untuk remaja merupakan tantangan sekaligus dapat berkontribusi untuk memberi manfaat. Novel remaja juga bisa dikategorikan sebagai novel dewasa muda. Seperti mengerjakan jenis novel lain, menulis novel remaja harus dilakukan dengan penuh dedikasi. Sangat penting menciptakan karakter yang berhubungan dengan remaja sekaligus membuat sebuah alur yang bisa membuat mereka tertarik.

Berikut tips menulis sebuah novel untuk remaja:

1. Kenali audiens

Anda menulis untuk orang-orang dengan rentang usia 13-18 tahun. Ini merupakan rentang usia yang lebar, sehingga perlu lebih disempitkan lagi.

Remaja yang berusia dekat dengan usia 13 akan memiliki ketertarikan atau minat yang berbeda dengan remaja yang berusia lebih tua.

Tetapkan target pembaca pada usia berapa sebelum mulai menulis. Kemudian, mulailah menulis cerita seolah sedang mambacakan cerita dan biarkan mengalir secara alami.

Hindari gaya penulisan seperti berpidato. Jika cerita memiliki tema atau pesan, biarkan keluar secara alami dalam cerita.

2. Memilih genre

Novel remaja bisa ditulis sebagai fiksi komedi, cerita misteri, thriller, roman, paranormal, atau fiksi ilmiah. Pilihlah salah satu atau dua genre untuk cerita dalam novel Anda.

Sebagian besar orang memilih buku dengan genre yang mereka suka. Seseorang yang suka cerita komedi dan kisah percintaan, tidak mungkin mau membaca novel fiksi ilmiah.

3. Membangun karakter

Bangun karakter utama yang bisa diidentifikasi oleh remaja. Sebaiknya karakter tersebut berusia sama dengan remaja sendiri untuk menjaga minat mereka, daripada karakter yang terlalu tua atau terlalu muda.

Karakter yang Anda buat harus tumbuh secara emosional, dan mungkin akan berubah seiring berjalannya cerita karena mendapatkan pengalaman baru. Karakter harus memiliki tujuan dan motivasi untuk mencapai tujuan tersebut.

Buatlah konflik yang mencegah karakter mendapatkan tujuannya, sehingga Anda akan memiliki awal cerita yang baik dan menarik.

4. Membuat plot cerita

Buatlah garis besar novel Anda. Ide akan memudar, apalagi bila menunggu terlalu lama untuk munculnya ide lain. Apa yang pernah Anda pikirkan begitu bagus bisa menghilang dalam sekejap jika garis besar novel tidak segera dibuat.

Biasakan untuk membawa laptop atau buku catatan setiap saat. Segera tulis ide-ide yang baru datang.

5. Banyak membaca

Anda tidak dapat menulis dalam ruang hampa. Bacalah novel remaja dan dewasa muda sebanyak mungkin. Pergilah ke toko buku terdekat untuk melihat jenis novel remaja apa yang dijual.

Dengan membaca novel remaja populer, Anda akan mendapatkan gagasan tentang bagaimana menulisnya.

6. Bergabung di kelompok penulis

Anda bisa bergabung dengan kelompok penulis, sehingga penulis lain dapat memberikan umpan balik pada novel Anda dan mungkin akan menangkap inkonsistensi dalam cerita, kesalahan mengetik, atau kesalahan tata bahasa.

Kamis, 14 Februari 2013

Pharmacotherapy Review Program for Advanced Clinical Pharmacy Practice 20-22 Maret 2013

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menyelenggarakan kursus Pharmacotherapy Review Program for Advanced Clinical Pharmacy Practice.

Tujuan penyelenggaraan kursus adalah untuk memberikan pharmacotherapeutic updates dalam rangka meningkatkan kemampuan praktek dari apoteker Indonesia. Kursus ini sangat ideal bagi para profesional yang ingin mendapatkan penyegaran materi tentang disease states dan terapi. Sebagai salah satu bentuk program continuing education bagi Apoteker, kursus ini terakreditasi IAI sebesar 20 SKP yang dapat digunakan untuk proses re-sertifikasi kompetensi profesi Apoteker.

Dikembangkan oleh the American College of Clinical Pharmacy (ACCP), materi kursus dijamin memberikan review yang komprehensif dalam hal farmakoterapi. Kursus ini menggunakan pendekatan case-based, dengan penekanan kuat pada proses berpikir untuk menyelesaikan patient care problems pada masing-masing area terapi.

Kursus diberikan dalam 2 format: live dan home study.
  1. Kursus live ACCP Updates in Therapeutics® diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 20 s/d 22 Maret 2013 di Hotel Bumi Surabaya, Jl. Jend. Basuki Rahmat 106-128 Surabaya, Indonesia dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama.
  2. Materi home study tersedia secara online di website the American College of Clinical Pharmacy (www.accp.com). Peserta yang telah membayar biaya kursus akan mendapatkan username dan password untuk mengakses semua materi the Updates in Therapeutics: The Pharmacotherapy Preparatory Review and Recertification Course (senilai US $ 360, yang merupakan harga bagi ACCP member) yang meliputi:
a) Course book
b) Materi tambahan farmakoterapi yang merupakan materi lengkap dari kursus the Updates in Therapeutics® di Amerika
c) Power point presentation (with audio) yang juga merupakan materi dari kursus the Updates in Therapeutics® di Amerika

Materi yang diberikan dalam kursus Pharmacotherapy Review Program for Advanced Clinical Pharmacy Practice ini dapat juga merupakan Preparatory Course bagi peserta yang berminat untuk mengikuti ujian sertifikasi Board Certified Pharmacotherapy Specialist (BCPSs) yang diberikan oleh the Board of Pharmacy Specialties (BPS) Amerika.

PESERTA TERBATAS

Pendaftaran dilakukan secara online dan ditutup pada 28 Februari 2013 (Panitia tidak menerima pendaftaran Onsite)

Biaya kursus sebesar Rp. 3.000.000,-
Pembayaran paling lambat 1 Maret 2013


SUMBER : http://accpcourseindonesia.com/