Minggu, 17 Januari 2016

SERUNYA BERMAIN BOLA BEKEL

Sumber gambar : tradygames.blogspot.co.id

Membaca pengumuman give away ini membuat saya kembali bernostalgia dengan beberapa permainan masa kecil saya dulu. Maklum, angkatan tua. Jadi permainannya pun juga jadul, hehe … (^^,,) Etapi tahu nggak sih, permainan jaman dulu itu justru lebih seru. Yang main nggak cuman satu atau 2 orang saja. Bisa rame-rame. Mau ngajak sekampung juga bisa. Haha … Lebay, ah. Setiap sore hingga menjelang maghrib tiba, saya dan teman-teman biasa berkumpul di teras rumah atau halaman untuk bermain. Yang jelas permainan jaman dahulu mengajak anak-anak berinteraksi dengan kawan sebaya, belajar makna kebersamaan, toleransi, kompetisi, dan humanisme.
Saya lahir dan tinggal di Solo. Di kota ini banyak sekali permainan tradisional yang dimainkan anak-anak kecil. Seiring perkembangan jaman, satu persatu permainan ini mulai langka dan jarang dimainkan oleh anak-anak. Anak-anak lebih suka bermain gadget, game dan internet. Tapi saya masih bersyukur, permainan-permainan ini tidak punah. Beberapa permainan masih dapat ditemukan meski hanya di tempat-tempat ataupun waktu-waktu tertentu saja. Seperti saat kota Solo memperingati Maulid Nabi, dimana perayaan Sekaten masih secara teratur diselenggarakan. Disanalah biasanya para pedagang menjual berbagai macam barang. Salah satunya adalah mainan-mainan tradisional.
Salah satu mainan tradisional yang sering saya mainkan sewaktu kecil adalah permainan bola bekel, atau yang biasa disebut bekelan. Nama belekan sendiri berasal dari bahasa Belanda bikkelen. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah bola dan empat buah biji bekel yang terbuat dari kuningan atau timah. Anehnya, bola bekel ini akan membesar jika direndan di dalam minyak tanah. Hahay ... Seru, deh. Saya dan teman-teman sering melakukannya. Meski menurut saya, pada akhirnya bola menjadi kurang nyaman digunakan karena kebesaran. Kadang lebih besar dari telapak tangan saya yang mungil (waktu itu lho, ya... kalau sekarang sih, sudah jumbo, haha :D :D). Selain itu, bola bekel jadi kurang lincah. Pantulannya menjadi tidak ringan lagi. Akhirnya musti ganti, beli bola bekel yang lebih kecil. Yang tadi hanya sekedar untuk eksperimen, hehe ^^
Permainan bekelan biasanya dimainkan oleh banyak anak. Mungkin bisa sampai 3 sampai 5 orang, dan biasanya adalah anak-anak perempuan. Masing-masing anak akan berkompetisi untuk menjadi pemain yang terbaik. Mereka akan bergantian bermain. Pemain pertama akan bermain hingga dinyatakan gagal. Kalau sudah begitu, dia akan digantikan oleh pemain kedua, ketiga, dan seterusnya.
Bekelan dimainkan dengan cara menggenggam bola bekel dan biji bekel pada tangan yang sama. Bola dilempar hingga ketinggian sekitar 30 cm sampai dengan 40 cm. Dan pada saat bola melambung itu pula, tangan melepaskan biji bekel hingga jatuh semua di atas lantai. Kemudian bola dilepar lagi. Kali ini pemain mengambil biji bekel satu per satu, hingga biji bekel dapat diambil semua. Selanjutnya bola dilempar kembali. Untuk kali ini, pemain akan mengambil biji bekel dua-dua, tiga-satu, sampai ke tahap semua biji bekel diambil sekaligus. Perlu diingat, dalam permainan ini, bola hanya boleh memantul dilantai 1 kali saja. Lebih dari itu, pemain dinyatakan gagal dan harus memberikan bola bekel dan bijinya kepada pemain berikutnya.
Dalam aturan mainnya, pengambilan biji bekel akan mengalami peningkatan. Awalnya, pemain mengambil biji bekel satu per satu hingga biji bekel diambil semua sekaligus. Setelah itu, permainan akan naik ke level berikutnya yang lebih sulit, dimana biji bekel mengalami proses penyeragaman posisi terlebih dahulu sebelum diambil. Tahap pertama, biji bekel dibalik menyerupai kursi semua, atau biasa disebut pit. Jika ini berhasil dilalui, biji bekel akan diambil satu-satu, dua-dua, sampai biji bekel diambil semua sekaligus. Tahapan berikutnya adalah biji bekel dibalik ke posisi ro, yaitu posisi yang berkebalikan dari pit. Setelah ini biji bekel tetap harus diambil satu-satu, dua-dua, dan seterusnya tahapan dimana semua biji bekel diambil sekaligus. Tahapan berikutnya adalah, biji bekel digulingkan ke posisi yang halus tanpa bintik atau disebut cin, lalu dilakukan proses pengambilan. Dan tahapan terakhir adalah biji bekel digulingkan ke posisi yang kasar atau berbintik yang biasa disebut peng, lalu diambil kembali seperti proses sebelumnya. 
Level paling tinggi dalam permainan bola bekel adalah level terakhir. Dimana biji bekel akan dibolak balik tanpa melalui proses pengambilan terlebih dahulu. Biji bekel ditengkurapkan posisi pit semua, diterlentangkan seperti kursi semua, digulingkan ke bagian yang halus semua, lalu digulingkan ke bagian yang kasar semua. Baru langkah terakhir mengambil semua biji bekel sekaligus. Jika pemain berhasil melalui level ini, maka misi permainan bola bekel selesai. Pemain yang bisa terlebih dahulu menyelesaikan permainan, dinyatakan sebagai pemenang. Horee ...!!! \(^_^)/
Nah, sekarang tahukan betapa serunya permainan ini. Banyak tantangan yang harus dilalui. Mulai dari pengambilan biji bekel baik satu per satu ataupun berkelompok, sampai pada tahapan pembolak balikan biji bekel. Ini membutuhkan latihan dan keterampilan tangan, kecepatan gerak, dan pertimbangan yang matang kapan saat harus melepar bola. Haha ... Berasa seperti mengatur strategi perang, ya :D :D Pergantian pemain pada permainan ini dapat terjadi pada saat bola bekel gagal ditangkap setelah memantul 1x, bola bekel memantul lebih dari 1x, biji bekel gagal diambil sesuai tahapan saat itu, atau juga saat gagal membalik biji pada level selanjutnya. Seru, ya, hihi ^^ Etapi, kadang-kadang saya rada sebel juga, kalau ternyata lawan main saya adalah anak-anak yang sudah terampil. Dia berhasil melewati setiap tahapan dengan mulusnya, tanpa gagal. Otomatis dia akan bermain dengan durasi lumayan lama, karena kami harus menunggu sampai dia gagal. Apalagi jika kebetulan saya dapat urutan main paling akhir. Arrgghh ... Bisa jadi saya lumutan karena menunggu giliran, hampir satu jam nggak main-main :( :(
Sebenarnya banyak permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan oleh anak-anak. Yeah, saya sih berharap permainan ini tidak akan punah dan tetap lestari. Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan kembali permainan ini kepada generasi anak-anak sekarang. Sehingga anak-anak mengetahui bahwa masih banyak permainan asyik yang dapat dilakukan bersama teman-teman seusia mereka, tentu saja selain gadget, game, dan internet. :) :)

14 komentar:

  1. Main bekel ini favoritnya anak2 cewek ya.. Jaman aku kecil duku suka banget main bekel bareng teman sepermainan..

    BalasHapus
  2. Huaaaah bw kesini saya jadi nostalgia ke masa" kecil 90an, rinduuu main bola bekel sama ngapel bolak balik hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mak. Sama. Tapi sekarang susah nyari mainannya :D :D

      Hapus
  3. Hihihi soal bola bekel karet yang dicelupin ke minyak tanah bisa membesar tuh beneran ya? hehe gak pernah ngebuktiin sendiri soalnya

    BTW dulu paling seneng main bekelnya pakai bola tenis atau bola golf yang berat :D

    -keluargahamsa(dot)com-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ita, Mak. Tapi ya itu. Bolanya jadi jelek mantulnya karena kegedean. Belum lagi bentuknya jadi merekah dan pecah, hehe ^^

      Hapus
  4. Iya aku dulu main bekel jaman bola nya pake bola kasti,yg ijo.Trus di gunduli hehehe. Biji nya pake kulit kerang. seru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, nggak kebesaran tuh, Mak, bolanya pakai bola kasti? :D :D

      Hapus
  5. ho oh mak. jadi retak dan ga bagus mantulnya.

    BalasHapus
  6. hampir semua anak perempuan dulu suka main bola bekel ya, selain mainnya bisa di rumah jadi ortu ga khawatir :) Makasih ya sudah berpartisipasi Mbak Hana

    BalasHapus
  7. Iyaaa dulu tuh bola bekel suka direndem minyak tanah. Trus kelamaan eh malah pecah xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernah bereksperiman seperti itu juga, ya :D :D

      Hapus

Terima kasih telah berbagi komentar