Rabu, 17 Oktober 2012

Semangat Dalam Gelap




Semangat malam ... :)

Alhamdulillah, hujan lagi. Meski masih dalam kondisi yang sama. Hujan deras dan angin kencang.

Hari ini hujan datang tepat saat aku mulai mengajar sesi kedua di kelas.

Hanya ada tiga anak di kelasku saat itu. Awalnya suasana aman, nyaman dan terkendali. Namun tiba-tiba hujan dan angin besar datang. Dimulailah kegaduhan di kelas.

Kelasku yang semi outdoor (kelas yang sengaja aku tempatkan di sebuah ruangan agak terbuka, di depan taman), hampir saja diporak porandakan oleh angin. Buku-buku dan kertas-kertas beterbangan. Mungkin kalau kami tidak berat, kami juga ikutan terbang, hehe ... (rada lebay yang ini). Belum lagi kegaduhan reda, disusul dengan mati lampu. Seru kecewa membahana. Serempak, seperti paduan suara. Aaaaa ...! Harap maklum. Besok mereka ada ulangan. Jadi musti belajar
ekstra.

Anak-anak kuberi pilihan. Mau dilanjut, atau dihentikan. Yang ada di benakku saat itu, anak-anak pasti akan memilih kelas dihentikan. Suasana kelas yang remang-remang, dingin dan bising pasti membuat mereka mengemasi buku dan peralatan tulis lalu memeluk tas mereka sambil menunggu hujan reda. Ternyata, dugaanku salah. 


"Ayo, lanjut belajarnya," kata salah satu dari mereka.
"Tapikan gelap," kilahku, coba untuk memancing reaksi mereka.
"Kan bisa pakai lampu emergency," jawab mereka, masih semangat.
"Lampunya rusak," kilahku lagi, masih penasaran karena mereka tetap semangat. (tapi yang ini aku tidak bohong. Lampunya memang sedang rusak).
"Pakai lilin saja," seru mereka dengan wajah berbinar, seperti baru saja menemukan sebuah ide brilian.

Dan akhirnya aku menyerah. Aku sangat salut dengan semangat belajar mereka. Dengan keterbatasan hari ini, kelas kami tetap berjalan. Walau hanya dengan penerangan lampu teplok (nah, yang ini apalagi bahasa Indonesianya?). 

Romantis, ya? Hehe ... :D




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar