Sabtu, 01 Juli 2017

5 Hal yang Bisa Dipertahankan Setelah Ramadhan


Ramadhan telah pergi. Ada sebagian masyarakat yang sedih karenanya, namun tak sedikit pula yang bersuka cita. Mumpung masih hangat, nih, saya mengucapkan Taqobbalalloohu Minna Wa Minkum mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan baik disengaja maupun tidak.

Selama bulan Ramadhan saya banyak mengadakan perubahan. Saya rasa bukan saja yang melakukan ini. Saya yakin Anda juga demikian. Perubahan yang terjadi tentu saja mengarah ke hal-hal yang positif, ya.

Meski awalnya sedikit susah karena sudah terlena dengan 11 bulan lainnya yang sedikit bebas, namun lambat laun kita bisa kok mengikuti ritmenya. Sebagai contoh adalah bangun pagi untuk sahur. Biasanya bangun jam berapa? Jam 4? Jam 5? Hmm ... Selama Ramadhan musti bangun lebih pagi, ya. Apalagi para emak. Musti mempersiapkan makan sahur untuk keluarga. Namun bagi Anda yang sudah terbiasa bangun malam untuk sholat tahajud, ini bukan perubahan drastis, ya.

Masih banyak hal positif yang dilakukan selama Ramadhan. Karena bulan ini adalah bulan yang identik dengan kehiatan keagamaan, mau tidak mau atmosfernya pun akan mempengaruhi kita untuk melakukan kebaikan. Anggap saja ini sebagai penggemblengan bagi kita untuk menjadi lebih baik.

Nah, sekarang bulan Ramadhan sudah berlalu. Apakah kita akan kembali seperti semula? Sayang dong kalau kualitas kita mundur. Bagi saya justru Ramadhan bisa dijadikan awal untuk mempertahankan kebaikan yang sudah kita pupuk. Ada 5 hal bisa kita pertahankan setelah Ramadhan.

1.        Peningkatan ibadah
Saya yakin setiap Anda menjadi lebih religius selama bulan Ramadhan. Tidak hanya melaksanakan puasa wajib, tapi juga beberapa ibadah lainnya. Seperti memperbanyak sholat sunah, memperbanyak tilawah, lebih banyak berbagi, dan masih banyak ibadah lainnya.

Sangat disayangkan jika hal ini hanya dilakukan selama Ramadhan saja, dan mulai dilupakan setelahnya. Bukankah semua rangkaian ibadah tersebut sudah dilakukan secara terus menerus selama 1 bulan penuh. Satu bulan itu bukan waktu yang singkat, lho, untuk mendisiplinkan diri. Kalau kita bisa terus melanjutkan semua rangkaian ibadah tersebut, kenapa tidak ^^

Mungkin sebagian Anda ada yang beranggapan akan sulit menerapkannya karena suasananya sudah tidak sesakral seperti halnya Ramadhan. Etapi tahukah Anda, ada beberapa cara agar bisa tetap konsisten. Salah satunya adalah membuat daily tracker. Ini semacam buku kegiatan Ramadhan. Hanya saja isinya sedikit berbeda.

Contoh Daily Tracker

Anda hanya perlu mempersiapkan selembar kertas ukuran kuarto. Buat 1 kolom besar di sebelah kiri dan 30 kolom kecil di sebelah kanan. Isikan kegiatan ibadah pada kolom besar. Anda bisa menuliskan puasa sunah Senin – Kamis, sholah sunah, sholat rowatib, shodaqoh harian, tilawah, dll. Tiga puluh kolom kecil menandakan jumlah hari dalam sebulan. Setiap Anda berhasil melaksanakan ibadah centanglah sesuai dengan tanggal dan jenis kegiatannya.

Mungkin ada yang beranggapan, ibadah kok ribet, pakai ditulis segala. Bukan bermaksud demikian juga. Bukan juga untuk pamer. Hanya sekedar untuk evaluasi diri saja. Apakah bulan ini ibadah kita lebih baik dari bulan kemarin atau sebaliknya.  Itu sih menurut saya ^^

2.        Disiplin diri
Selama Ramadhan disiplin diri menjadi lebih baik. Sebagai contoh adalah bangun tidur lebih pagi untuk makan sahur. Sangat disayangkan kalau kebiasaan bangun lebih pagi ini menjadi hilang.

Anda bisa melakukan lebih banyak aktivitas dengan bangun lebih pagi. Misalnya olah raga. Anda juga akan lebih bersemangat saat bisa bangun lebih pagi. Banyak hal dapat dipersiapkan dengan baik karena Anda punya lebih banyak waktu untuk persiapan. Jika semua persiapan matang, tentu segala sesuatunya menjadi leih baik.

Disiplin lain yang lain adalah ibadah tepat waktu. Selama Ramadhan semangat beribadah meningkat, dong, ya. Lebih rajin, lebih tepat waktu, bahkan lebih khusyuk. Setelahnya, jangan sampai mlempem lagi, ya. Semoga kita masih bisa mempertahankannya. Aamiin.

3.        Lebih teratur dalam keuangan
Selama Ramadhan, kebutuhan kita meningkat. Biasanya, jenis makanan yang disajikan lebih banyak dan beragam. Belum juga kebutuhan untuk beramal juga akan lebih banyak. Dan ada satu lagi nih, kalau saya pribadi, biasanya tagihan listrik juga akan meningkat. Kalau Anda, apa juga mengalaminya juga? Itu belum termasuk persiapan lebaran lho, ya ^^

Lakukan Pengaturan Keuangan

Nah, dari sekian banyak pengeluaran, kita harus cermat, ya. Meski ada uang gaji dan uang THR, bukan berarti bisa royal. Dari sinilah saya juga belajar mengelola keuangan. Pos mana yang harus didahulukan, pos mana yang bisa disederhanakan, pos mana juga yang ditahan dulu. Seumpama perang, jangan sampai habis-habisan. Lalu mendadak saldo jadi kosong.

O iya. Setelah lebaran ini. Pos shodaqoh jangan dihapus, ya. Lanjutkan saja. Untuk yang satu ini kan tidak harus menunggu Ramadhan untuk dilakukan ^^

4.        Emosi yang terkontrol
Bersyukur karena ada ramadhan. Setidaknya seperti ada pengingat sekaligus jeda yang mengingatkan saya untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia. Ini juga sekaligus mengingatkan saya supaya lebih “kalem” dalam menjalani hidup.

Selama Ramadhan saya belajar mengendalikan emosi sekaligus pikiran-pikiran negatif. Ini semacam detok bagi hati dan pikiran. Dengan sikap yang lebih “kalem”, emosi yang lebih tertata dengan baik, dan juga pikiran yang positif, tentu menjadikan banyak hal menjadi lebih baik. Ini penting untuk menjalani 11 bulan ke depan sebelum bertemu dengan Ramadhan berikutnya.

5.        Menebar kebaikan
Ramadhan adalah bulan berbagi. Banyak dari kita menyisihkan sebagian rizki untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Rumah singgah, pantiasuhan, dan juga dhuhafa mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan perusahaan yang menyalurkan zakat, sodaqoh, dll. Pertahankan, kawan! Kalau perju dijadikan kebiasaan. Bukankah berbagi dengan sesama tidak perlu menunggu Ramadhan. Tapi Ramadhan bisa menjadi momen awal untuk menebar lebih banya kebaikan ^^

Nah, itu tadi 5 hal yang menurut saya bisa dipertahankan, bahkan lebih baik jika dapat ditingkatkan. Kalau Anda sendiri, apa yang bisa dipertahankan setelah Ramadhan? Share di sini, ya ^^



Baca juga, ya ...

21 komentar:

  1. ibadah jangan kendor ya, banyak hal ibadah ayng hrs tetap dilaksanakan bukan hanay solat saja

    BalasHapus
  2. Yang pastinya harus tetap konsisten menjalani semuanya dengan ikhlas hati

    BalasHapus
  3. Semua itu tidak mudah... Harus ada komitmen dan usaha sungguh-sungguh untuk mempertahankanya.

    BalasHapus
  4. Tahun ini ibadah ramadan saya nggak sebagus tahun kemarin. Hik. Semoga aja masih bisa dipertemukan dengan ramadan selanjutnya

    BalasHapus
  5. Selama kita ikhlas melakukannya selama bulan Ramadhan, In Sya Allah akan tetap konsekuen. Aamiin.

    BalasHapus
  6. Setelah dibiasakan selama sebulan harusnya akan mudah ya menjaga konsistensi kebiasaan baik ini

    BalasHapus
  7. taqobal ya karim mbak aina :)

    kalau saya kemaren sempet dapet dikasih semacam daily tracker ramdhan gitu sama temen. dia download dari internet, jadi kita ngga susah-susah buat hehe. tinggal print, jadilah catatan ramadan buat 30 hari ke depan.

    kalau saya pengennya istiqomah buat sholat jamaah di masjid hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siipp ...

      Hanya yang sholehah yang sholat di rumah ^^

      Hapus
  8. makasih berasa diingetin lagi kalo gak boleh kendor pasca Ramadhan. semoga masih dipertemukan lagi dengan Ramadhan berikutnya.

    BalasHapus
  9. Amiiin insyaAlloh ya ibadah kita makin kenceng. Btw hbs ramadhan ini pola tidurku masih kebawa pas puasa... Hihjhj duh payah

    BalasHapus
  10. komplit mbak garis besarnya.. rincian bisa macam-macam.. menghafal al Qur'an (saya lagi berusaha nih), nyampein pesan pesan Islam meski satu ayat..dan lain sebagainya... makasih mbak

    BalasHapus
  11. Disiplin memang kunci banyak hal ya mba.. dan yang penting harus niat! Niat selalu memperbaiki diri..

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar