Jumat, 01 Juli 2016

Pererat Silaturrahmi Lewat Buka Puasa Bersama


Beberapa tahun ini ada fenomena menarik yang biasa terjadi di pertengahan puasa. Undangan buka puasa bersama banyak berdatangan dan menjadi agenda acara yang tak dapat dilewatkan. Apakah Anda juga banyak mendapatkannya?

Ini semacam reuni kecil-kecillan, ya. Bagaimana tidak. Undangan buka puasa dari teman sekolah dasar sampai teman sekantor ada di dalam list. Teman-teman lama yang kini sudah beranjak dewasa, mengadu nasib, menyebar di banyak tempat, kini bertemu kembali.
Ramai?! Itu sudah tidak perlu ditanya. Heboh?! Pastinya. Bagaimana tidak. Jauh hari sebelum acara dimulai, diskusi di group whats app sudah dimulai. Banyak chat sambung menyambung. Sedikit saja lengah, pemberitahuan chat sudah ratusan. Ramainya nggak ketulungan. Nada pemberitahuan pesan masuk berbunyi bersahutan. Dalam hal ini, sampai-sampai saya harus mematikan suaranya. Haha :D :D
Banyak hal yang dibicarakan di group tersebut. Mulai dari siapa saja yang akan mudik tahun ini, kapan mereka sampai, waktu, tempat, dan segala hal yang berkenaan acara buka puasa bersama. 
Bagi saya pribadi ini acara seru. Kalau ada waktu tentu akan saya jadwalkan. Anggap saja ini adalah salah satu cara menyambung kembali tali silaturahmi yang terputus. Ada beberapa teman yang sudah lama tidak bersua. Bahkan tidak ada komunikasi.
Semenjak terkumpul kembali dalam group whats app alumnisaya terhubung kembali dengan teman-teman lama, baik dari sekolah dasar sampai kuliah. Obrolan seru di group kadang berlanjut lewat japri. Komunikasi pun menjadi lebih inten.

Buka puasa bersama teman-teman SD

Sisi lain dari acara buka puasa bersama adalah, saya menganggap ini seperti wisata kuliner. Secara, saya sangat jarang sekali makan di luar rumah. Dengan kata lain, saya anak rumahan, hihi ^^ Tidak banyak tempat makan yang saya tahu. Dengan sesekali makan di luar rumah seperti ini akan memberikan kesempatan pada saya untuk menjelajah dari tempat makan yang satu ke tempat yang lain.
Ternyata di Solo ini banyak sekali tempat makan. Ini menjamur seperti cendawan di musim hujan. Ini belum termasuk hik dan tempat tongkrongan, lho. Masing-masing memiliki konsepnya sendiri-sendiri. Salah satunya adalah tempat saya dan teman-teman sekolah dasar gunakan untuk buka puasa kemarin, di Marocco Lounge. Review selengkapnya setelah blogpost ini, ya. 
Acara yang diusung di setiap acara buka puasa juga berbeda-beda. Ada yang hanya datang langsung buka puasa. Ada yang ngobrol dulu ngalor ngidul sampai kumandang adzan maghrib datang. Ada juga yang diisi dengan tausiyah terlabih dahulu. Ini bekum termasuk acara setelah sholah maghrib selesai. Ada yang langsung pulang, namun ada juga yang masih lanjut. Meneruskan ngobrol, melepas kangen, atau juga pindah tempat makan untuk ronde ke dua, haha :D :D
Ada lagi yang seru, atau lebih tepatnya jadi sedikit ribet kali, ya, yaitu dress code. Huaaa ... Lha, ini yang membuat uring-uringan tapi seru juga. Seperti apa yang terjadi dengan beberapa teman saya. Pada detik-detik terakhir menjelang acara, panitia mengumumkan penggunaan dress code biru. Agar bisa memenuhi dress code yang dimaksud beberapa teman meminjam milik saudara atau orang tua. Namun yang paling membuat gemas adalah, jika justru panitianya sendiri tidak memakai warna dress code. Waaahhh ... Minta diapakan ya ini panitia, haha :D :D
Buka Puasa Bersama teman-teman SMU
Ada sebagian orang beranggapan bahwa buka puasa bersama adalah salah satu bentuk pemborosan. Buka puasa yang bisa dilakukan di rumah, kini pindah tempat ke restoran atau cafeTapi kalau saya pribadi melihatnya sebagai salah satu cara menjalin kembali silaturahmi. Keluar sedikit dana tak apalah. Asalkan tidak keseringan dan dengan dana yang sewajarnya. 
Ngomong-ngomong soal dana, saya sudah mempersiapkan jauh hari dana untuk acara seperti ini. Dana ini saya masukkan ke dalam dana tahunan Ramadhan bersama dengan keperluan lainnya. Setiap bulan saya akan menyisihkan uang ekstra dan menabungnya. Jadi, jika saat itu tiba, saya tinggal mengeluarkannya. Kalau pun tidak terpakai, saya bisa mengalokasikannya ke pos yang lain ^^
Tapi lagi-lagi, ini adalah pilihan sih ya. Kalau tidak ingin pergi ke restoran atau cafe, bisa juga acara buka puasa bersama dilakukan di rumah teman. Tentukan satu orang sebagai tuan rumah. Lalu semua teman berbondong-bondong berbuka puasa di rumahnya. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman saya SMU. Masing-masing dari yang hadir berkenan membawa makanan. Ini seru juga, lho. Berasa seperti pesta kebun. Dan salah satu keuntungannya adalah makanan yang melimpah ruah, haha :D :D

Meracik Soto Banjar untuk hidangan buka puasa
Setiap acara buka puasa bersama selalu heboh. Secara, yang datang bukan hanya teman saja, tapi juga pasangannya. Belum lagi ditambah anak-anak masing-masing. Bisa jadi seriuh PAUD. Bapak-bapak ngobrol sendiri. Emak-emak ngerumpi sendiri. Anak-anak asik main sendiri. Aih, serunya ... :D :D
Inilah alasan yang lain mengapa buka puasa bersama bisa mempererat silaturahmi. Bukan lagi mengenal satu individu, tapi juga keluarganya sekaligus. Tidak jarang di antara mereka ternyata masih saudara dan baru tahu setelah acara berlangsung. Tidak sedikit pula yang pada akhirnya sepakat menjalin kerjasama bisnis. Bahkan ada yang sudah niat menjodohkan anak-anak mereka, huahaha :D :D Mungkin inilah yang disebut sebagai hikmah dari silaturahmi ^^

Urunan makanan ^^
Nah, selalu ada keseruan kan di setiap acara buka puasa bersama. Tidak ada salahnya ikut serta dalam acara seperti ini. Selain dapat mempererat silaturahmi juga dapat melancarkan rezeki. Coba saja kalau tidak percaya, haha ^^



2 komentar:

  1. Setujuuuu... Kalau jauh-jauh hari mempersiapkan keuangan untuk agenda buka puasa bersama, gak bisa dong ya dibilang pemborosan. Buka puasa bersama bisa mempererat tali silaturahim. Soalnya ada beberapa teman, yang hanya bisa ditemui setahun sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Dengan menabung jauh-jauh hari, berasa tidak menjadi beban lagi ^^

      Hapus

Terima kasih telah berbagi komentar