Senin, 27 Januari 2020

Mengenal Lebih Dekat Osteoarthritis


Beberapa waktu terakhir ibu saya mengeluh sakit pada persendian lututnya. Rasa sakit yang dirasakan terkadang membuatnya tak nyaman bergerak hingga membuatnya memilih untuk mengurangi aktivitas. Beliau tidak mampu berdiri dalam waktu lama. Bahkan untuk sholat pun beliau lebih nyaman melakukannya dengan duduk.

Ternyata hal ini tidak hanya terjadi pada ibu saya. Beberapa teman seusia beliau pun merasakan hal yang sama. Ada yang merasa sakit di lutut, di pergelangan kaki, dll. Menyikapi kejadian ini terkadang mereka bilang, “maklum, sudah sepuh. Misalkan sebuah mesih, kurang pelumas. Ini yang menyebabkan persendian sakit saat bergerak.

Suatu hari saya melihat flyer tentang dialog kesehatan yang diselenggarakan oleh salah satu laboratorium di Solo. Tema yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah tentang Osteoarthritis. Kalau orang awam bilang sih peradangan pada sendi.

Wah, pas banget nih dengan keadaan yang terjadi dengan ibu saya sekarang. Saya pun datang ke diskusi tersebut. Narasumber professionalnya adalah seorang dokter ortopedi, yaitu dr. Andi Hendrawan, Sp.OT.


Penyebab Osteoarthritis
Mengawali diskusi, dr. Andi menjelaskan tentang osteoarthritis, yaitu kondisi dimana terjadi kerusakan pada cartilago atau tulang rawan di persendian. Kerusakan ini berlangsung lama yang mampu membuat fungsi anggota tubuh menjadi berkurang. Kerusakan ini bersifat irreversible.

Kondisi lain yang bisa menyebabkan osteoarthritis adalah pelunakan pada sendi yang bersifat progresif hingga menyebabkan sendi mudah rusak. Penyebab yang lain adalah adanya pertumbuhan cartilage dan tulang baru pada tepian sendi dan capsule fibrosa.

Osteoarthritis bisa terjadi pada semua sendi. Namun ini lebih banyak terjadi pada sendi yang sering menjadi tumpuan. Misalnya nih pada sendi lutut, panggul, dan tulang belakang. Kalau ibu saya, osteoarthritis menyerang pada sendi lutut. Kalau sedang kambuh, ibu saya sering mengeluh sakit. Bahkan beberapa kali beliau tidak bisa berjalan. Duh!


Gejala Osteoarthritis
Beberapa gejala Osteoarthritis yang sering dirasakan adalah rasa nyeri pada sendi, ada suara gesekan antar sendi saat bergerak. Gejala lainnya adalah adanya kaku sendi. Bahkan penderita osteoarthritis ini tidak bisa duduk di antara dua sujud. Gejala ini bisa menjadi semakin parah dengan terjadinya perubahan bentuk sendi menjadi bengkok.

Pada beberapa orang, osteoarthritis bisa terjadi secara alami. Dalam artian, ini bisa muncul seiring bertambahnya usia seseorang. Pada perempuan, osteoarthritis bisa mulai terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada lelaki usia 55 tahun.

Kondisi osteoarthritis ini dapat diperparah dengan adanya gaya hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya aktivitas atau kurang gerak. Bisa juga disebabkan karena berdiri lama, apalagi hanya bertumpu pada satu kaki. Atau malah sebaliknya. Melakukan aktivitas berlebih, semisal sering berjalan jauh, sering naik turun tangga, atau sering mengangkat beban berat. Etapi tidak termasuk beban hidup lho, ya, haha.

Faktor resiko lainnya adalah karena adanya cidera. Ini bisa terjadi ketika seseorang pernah jatuh atau adanya penyakit tertentu. Pada perempuan, penggunaan sepatu berhak tinggi atau high heels apalagi dalam jangka waktu lama, juga bisa menyebabkan osteoarthritis.


Pemeriksaan Osteoarthritis
Setelah merasakan sakit dan tidak nyaman, ibu saya memutuskan untuk periksa ke dokter. Dokter mengatakan kalau lutut ibu mengalami peradangan lalu memberikan beberapa obat. Ada obat penghilang rasa sakit, anti radang, dan juga supplemen.

Peradangan pada sendi tidak dapat hilang karena itu merupakan proses alami, salah satunya adalah proses penuaan. Obat hanya mampu memperlambat proses.

Bisa jadi, untuk melihat tingkat keparahan radang, dokter akan meminta pasien untuk menjalani ronsen. Hasil ronsen akan membantu dokter untuk memutuskan tindakan berikutnya. Ada beberapa pasien yang harus menggunakan alat bantu jalan. Pada pasien yang lebih parah, pasien akan diminta menjalani operasi.


Mengurangi Resiko Osteoarthritis
Ternyata ada beberapa cara agar seseorang bisa terhindar dari osteoarthritis. Namany juga ikhtiyar, ya. Nggak ada salahnya, kan. Yuk, disimak tips dari dr. Andi berikut ini:

  • Work out. Lakukan work out pagi dan sore. Lakukan gerakan sederhana. Posisi duduk di kursi lalu kaki diangkat lurus ke depan, tahan 10 detik. Posisi lain, tidur dengan kaki diangkat sedikit lalu tahan 10 detik. Fokus dari gerakan ini adalah memperkuat otot. Otot yang kuat dapat membantu tulang menyangga beban tubuh.
  • Diet. Untuk mengurangi berat badan. Tidak harus langsung ekstrim, ya. Bertahap aja. Yang biasa makan 1 piring, bisa mulai dikurangi seperempat. Lauk yang biasa digoreng, diubah menjadi dikukus. Kurangi ngemil dan konsumsi gula.
  • Gaya hidup. Olah raga menjadi aktivitas yang dianjurkan. Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga bisa dilakukan untuk memperkuat tulang. Penggunaan high heel diganti flatshoes.


Setelah beberapa kali periksa ke dokter, Alhamdulillah, kondisi lutut ibu saya lebih baik. Rasa nyerinya sudah hilang dan sekarang mulai fokus untuk berjalan lagi. Sedangkan untuk saya pribadi, sepertinya saya harus segera mengubah gaya hidup dan juga rajin olah raga. Seperti kata orang, mencegah lebih baik dari pada mengobati.




~ Hana Aina ~

23 komentar:

  1. Gaya hidup sehat dan olah raga adalah cara ikhtiar kita untuk menghindari sakit, termasuk osteoarthiris ini ya mba.


    Semoga ibunya lekas sehat dan diberikan kesehatan selalu

    BalasHapus
  2. Saya pun harus memperkuat niat untuk mengubah gaya hidup. Masih susah banget menjauhi gorengan. Tahu dan tempe udah di kasih bumbu dan di kukus, tapi kok rasanya aneh gitu. Terus di goreng deh, rasanya jadi lebih enak

    BalasHapus
  3. Untuk pencegahannya masih PR banget buatku, Mak. Mertuaku udah kena osteoarthitis :( memang pencetusnya dari gaya hidup dan makanan. Aku ya wanti2 harus jaga kesehatan juga kan, biar pas umur kepala 4 aku tetap sehat.

    BalasHapus
  4. Mertuaku juga sekarang keluhkan hal sama mba cuman belum ke dokter lagi sih jangan2 osteoarthitis gejalanya sama seperti yang mba tuliskan...gaya hidup sehat emang kudu dijalnain ya mba

    BalasHapus
  5. Semogaaaa semuanya sehat ya Mbaaa.
    Tanteku ada yg kapan hari osteoarthritis.
    Beliau telaten pengobatan dan periksa ke dokter.
    Alhamdulillah sembuuhhh

    BalasHapus
  6. Semoga Ibunya sehat2 selalu ya, Mbak
    Aku orangnya gak sering olahraga juga. Jadi selain jalan, kadang ngelakuin gerakan simpel kaya angkat2 kaki gitu

    BalasHapus
  7. aku taunya ngilu sendi ini (ga tau yaaa ada hubungannya di mana) tapi katanya kok ngurangi karbohidrat sangat membantu?

    BalasHapus
  8. Saya juga sempat mengalami lutut yang selalu sakit. Solusinya buat saya pun memang menurunkan berat badan dan rutin olahraga

    BalasHapus
  9. Saya baru tau istilah Osteoarthritis ini. Biasanya cuman dengar Osteophorosis, hehe...

    Intinya gaya hidup memang harus sehat ya biar tubuh bebas sakit.

    BalasHapus
  10. Ini aku ngebayangin aja ngilu banget, tapi temanku juga ada yang kena Osteoarthritis ini mbak. Pas banget waktu lagi kambuh kita lagi hunting foto dan itu kata dia ngilu banget.

    BalasHapus
  11. Aduh nama penyakitnya susah ya mba. Sampai aku susah menuliskannya hihihi. Yang gampang itu adalah peradangan pada sendi. Semoga mamanya cepet baikan ya mba dan semoga kita sehat-sehat

    BalasHapus
  12. Ibu ku juga sering ngeluh sakit pada pinggulnya setelah diauruh dokter sering jalan pagi dan berjemur matahari pagi Alhamdulillah perlahan-lahan berkurang

    BalasHapus
  13. Saya ada juga sih Mbak permasalahan pada sendi. Tapi di sendi buku jari tengah tangan kiri. Pernah periksa ke dokter dan diberi obet namun tidak ada hasil. Sendinya masih bunyi-bunyi gitu. Jadi mikir apa sama ya kasusnya.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah kalau kondisi Ibu sudah membaik ya Mbak...
    Kapan hari ketemu tetangga, sebaya saya, 44 gitu eh dia sudah kena ostoarthritis..duh langsung jleb saya. Reminder bener, saya mood- mood an olahraganya . Duh baca ini makin waspada jadinya, menuju jelita soalnya

    BalasHapus
  15. Saya ngebayanginnya kok ngilu, huhuhu... Alhamdulillah kondisi lutut ibunya sudah membaik ya :)

    BalasHapus
  16. Saya mungkin kurang olahraga kali ya mbak, jadi pernah suatu saat tuh semua sendi sakit. Serem sih semoga bukan osteoarthitis. Semoga ibu mbak selalu diberi kesehatan ya

    BalasHapus
  17. Liat postingan ini jadi mulai kudu semangat lagi deh buat bisa olahraga soalnya aku agak mager kalau suruh olahrga

    BalasHapus
  18. Hahaha, You got me Hana di bagian ini:

    "... etapi tidak termasuk beban hidup lho, ya, hahaha"

    Lagi-lagi mager, bisa jadi pemicu!
    Mager memang PR!


    BalasHapus
  19. Wah.. Aku baru kenal istilah ini. Jadi ini bukan masuk kelompok osteoporosis ya. Ini kayak yg diderita mertuaku kayaknya nih sendi jg. Tp kalo gak salah beloauy rutin terapi.

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah, ini kyknya mirip kasus budheku mbak sakitnya. Kadang sampai direndam gtu buat meredakan nyerinya mbak.
    Ternyata pakai sepatu hak tinggi tu juga bisa berisiko kena osteoarthitis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ini maksudnya alhamdulillah ibunya udah membaik hehe, kenapa jd nyambung langsung ke cerita ttg budheku ya #tutupmuka

      Hapus
  21. Osteoarthritis ini gejalanya hampir sama kayak asam urat gitu nggak sih mak? sakit di persendian. Kalau kasusnya ibuku, sakitnya tuh di tumit, dikira asam urat ama beliau, ternyata osteoartthritis ini.

    BalasHapus
  22. Saya punya Osteoarthritis dan memang harus nurunin berat badan, huhuh agak susah soalnya saya seneng nyemil huhuh.

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar