Senin, 19 April 2021

Dear 2021! Be Kind to Me!


Tahun 2021 sudah berjalan hingga bulan ke-4. Meski demikian masih sah sah saja kok kalau mau ngomongin soal resolusi.

Sebagian orang terbiasa membuat resolusi di awal tahun. Bagiku, ini bukan sekadar gaya-gayaan, ya. Membuat membuat resolusi itu seperti kebutuhan. Kabutuhan akan evaluasi dalam hidup. Tidak selamanya hidupku baik. Dalam artian, terkadang saya sedang tidak beruntung hingga dalam posisi terpuruk. Tidak jarang pula saya mengalami kegagalan dalam mencapai sesuatu. Di sinilah saya memerlukan adanya resolusi setiap tahunnya.

Tentu saja, isi resolusi tidak jauh dari evaluasi, perbaikan ke dapan, dan juga target lain yang ingin dicapai di tahun tersebut. Selain membuat daftar resolusi, biasanya saya juga menjabarkan langkah-langkah apa saja yang akan saya lakukan untuk mencapai target tersebut.

Inilah mengapa resolusi menjadi penting bagiku. Ini semacam panduan apa saja yang akan saya lakukan selama satu tahun ini. Semua harus saya tulis dengan rinci. Meski terlihat sepele, tapi menulis resolusi itu dapat memperkuat tekad dan niatku untuk menjalankannya. Nggak percaya? Coba deh buktikan!



Baca juga >>> Mengenal Art Theraphy Sebagai Bagian dari Stress Release

 

Pentingnya Membuat Resolusi

Membuat daftar resolusi bukan suatu keharusan. Namun buatku pribadi, ini adalah satu cara untuk membantu meraih sesuatu yang lebih baik lagi ditahun ini. Seperti kata pepatah, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini. Nggak mau kan hari ini sama dengan kemarin atau malah lebih buruk. Duh, jangan sampai, deh!

Setiap orang pasti ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak hanya sebatas itu, saya juga ingin mencapai banyak hal yang lebih baik dari yang saya capai sebelumnya. Selain itu, masih banyak manfaat yang saya rasakan ketika melewati setahun penuh dengan daftar resolusi.

  • Evaluasi diri.

Sebelum membuat resolusi biasanya saya akan mengevaluasi segala hal yang kurang dalam hidup, yang harus diperbaiki, dan mungkin juga hal baru yang ingin diraih. Kalau ada kegagalan di tahun lalu, saya akan mengevaluasi apa saja penyebab kegagalan tersebut. Bagiku ini penting agar saya tidak mengulang kegagalan tersebut di tahun berikutnya. Semua itu saya tulis di buku agenda atau juga buku journal agar saya selalu ingat dan tidak mudah melupakannya. Hal ini seperti pelajaran hidup yang penting untukku.

  • Usaha memperbaiki diri.

Setelah memiliki daftar evaluasi yang harus saya perbaiki atau juga yang ingin saya capai, saya juga menuliskan langkah-langkah apa saja yang harus saya lakukan untuk meraih target tersebut. Ini membuat resolusi saya lebih spesifik. Semakin spesifik semakin mudah untuk menjalankan resolusi tersebut. Hal ini sekaligus sebagai panduan evaluasi untuk tahun depan.

  • Motivasi hidup.

Karena salah satu yang tercantum dalam resolusi adalah hal-hal yang ingin dicapai di tahun ini, maka resolusi bisa juga sebagai motivasi hidup. Saat saya membaca daftar resolusi, saya merasa bersemangat. Pun demikian saat saya dilanda malas, dengan membaca daftar resolusi seakan mengembalikan semangatku. Menyenangkan rasanya memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Seperti memiliki bahan bakar yang tidak ada habisnya membuatku senantiasa bergerak.



Baca juga >>> Sharing Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Tenaga Kesehatan

 

Saat Resolusi Tak Terpenuhi

Merancang resolusi setiap tahun memang sangat membantu dalam mencapai hidup yang lebih baik. Namun tidak dapat dipungkiri, terkadang tidak semua hal yang ada dalam daftar resolusi bisa saya realisasikan tahun itu juga. Ada juga beberapa diantaranya yang sudah saya usahakan, tapi gagal mencapai target. Hmm … Kalau begini saya harus mengevaluasi lebih jauh penyebab kegagalannya.

  • Kurang spesifik.

Bagiku, menulis resolusi harus spesifik. Dari satu target besar, lalu di-break down menjadi lebih terperinci. Ini bisa membantuku untuk lebih fokus. Selain itu, menuliskan resolusi menjadi lebih spesifik agar tidak ada hal terlewat. Bisa jadi hal yang terlewat ini justru langkah penting untuk mencapai target. Dan saya malah melupakan poin penting tersebut.

  • Target tidak sesuai kemampuan.

Saat membuat resolusi, target yang saya patok haruslah sesuai dengan kemampuanku. Sangat disayangkan jika target yang kuinginkan melebihi kemampuan. Bukannya meremehkan, tapi tidak tertutup kemungkinan ini akan gagal. Kalau pun berhasil mungkin akan butuh usaha ekstra keras untuk mencapainya atau juga keburuntungan dan kejaiban dari Tuhan. Kalaupun mematok target yang tinggi, saya bisa memastikan target kecil dulu terpenuhi, yang akan menjadi stepping stone menuju ke sana.

  • Kurang disiplin.

Ini nih salah satu hal yang banyak terjadi. Semangat di awal lalu melempem di tengah hingga akhir. Jadinya kurang konsisten dan disiplin untuk melakukan langkah-langkah menuju target yang ingin dicapai. Kalau seperti ini sih bisa diprediksi resolusi tidak akan tercapai. Atau jangan-jangan malah lupa kalau pernah punya resolusi tahun ini, haha.



Baca juga >>> Hempas Noda Hitam Bekas Jerawat dengan ST Ives Fresh Skin Scrub Apricot

 

Targetku di Tahun 2021

Saya tidak banyak membuat target di resolusi tahun ini. Sengaja agar saya bisa fokus. Ada beberapa merupakan target tahun lalu yang memang belum kesampaian, ada juga beberapa target baru. Yang jelas, saya ingin semuanya membawaku ke hal yang lebih baik. Saya akan menuliskan di sini beberapa di antaranya. Namun tidak sampai spesifik, ya. Sekilas aja. Untuk catatan yang lebih spesifik tentu saya catat di buku yang hanya saya dan Alloh saja yang tahu, hehe.

  • Punya naskah utuh.

Saya pernah menjalani menulis naskah buku 150 halaman dalam waktu 30 hari. Saat itu saya memang sedang melakoni sebagai gosh writer disebuah agensi naskah. Saya ingin mengulang semangat itu kembali meski kini situasinya agak berbeda. Kesibukan saya lebih banyak dari pada dulu. Untuk saat ini, saya harus mengalokasikan waktu sendiri untuk menyicil naskah dari judul hingga the end agar tercapai satu naskah utuh hingga selesai.

Naskah-naskah yang ingin saya selesaikan bukan naskah baru, ya. Sebenarnya saya sudah mulai menulis naskah-naskah buku dan novel itu beberapa tahun lalu yang kemudian mangkrak karena beberapa sebab. Di tahun ini, saya membongkar kembali file naskah-naskah tersebut. Saya ingin menyelesaikannya satu per satu.

  • Menyelesaikan tantangan menulis.

Saya jarang bisa menyelesaikan tantangan menulis secara utuh, seperti tantangan menulis 30 hari dan sejenisnya. Selalu ada saja hari bolong dimana saya tidak menyetor artikel, haha. Jangan ditiru, ya, Temans. Di tahun ini saya ikut kembali di beberapa tantangan menulis dan bertekad menyelesaikannya. Pasti akan ada kepuasan tersendiri ya kalau sampai bisa menyelesaikan tantang hingga akhir.

  • Kembali aktif menjadi bookstagrammer.

Di akhir tahun 2020, saya terserang reading slum. Bagi saya yang pernah berkecimpung di dunia bookstagrammer, ini menakutkan. Saya kehilangan semangat membaca secara signifikan. Drastis! Saya menjadi tidak bersemangat, seperti stuck! Semangat membacaku berada di titik nadir #SoSad. Saya sedang berusaha mengembalikan semangat membaca. Meski belum sepenuhnya seperti dulu, perlahan tapi pasti saya akan terus berusaha. #Ganbatte.

 


Baca juga >>> Kisah di Balik Nama Blog Coretan Hana

 

Nah, itu tadi beberapa hal tentang resolusi, termasuk target resolusiku di tahun ini. Doakan saya bisa mencapai target yang kuinginkan, ya, Temans. Bukan hanya saya, tapi kita semua juga bisa mencapai target yang kita inginkan. Aamiin. Etapi BTW, apa sih target resolusimu tahun ini? Bisikin, dong!

 

 

 

~ Hana Aina ~

 

 

Baca juga, ya ...























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar