Seseorang
mengatakan, bangunlah lebih pagi maka Anda akan merasakan ketenangan,
kesejukan, dan pikiran lebih jenih. Anda juga akan lebih siap menjalani hari
karena memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan kegiatan hari itu.
Setiap
hari, Bapak membangunkan saya sebelum adzan subuh berkumandang. Setelah sholat
tahajud, saya menyempatkan diri untuk membaca al qur'an hingga tiba sholat
subuh. Aktivitas pagi saya awali dengan sholat fajr dan sholat subuh. Semoga
ini akan selalu begitu hingga akhir hayat. Dan ini memberikan ketenangan batin. Ini yang saya butuhkan agar saya dapat menjalani hari dengan baik.
Sudah
menjadi kebiasaan, semua aktifitas saya tulis di buku kerja. Bukan karena sok
sibuk atau saya mulai pikun. Tapi lebih karena saya perlu mengatur waktu saya
dengan baik. Bukan hanya dalam hitungan jam, namun dalam hitungan menit. Agar
saya dapat disiplin dan dapat melaksanakan kegiatan dan tugas dengan baik dan
tuntas.
Salah
satu aktifitas pagi saya adalah jogging. Bagi saya jogging bukan hanya sekedar
olah raga, namun juga refreshing. Dengan adanya udara segar di pagi hari, yang
tidak akan ditemukan lagi saat siang hari, dapat membuat otak saya lebih segar karena
kandungan oksigen yang masih melimpah. Apalagi dengan aktifitas yang padat dari
pagi hingga malam. Tentu badan terasa lelah dan tegang. Olah raga dapat
memberikan relaksasi otot dan juga membuat badan menjadi lebih bugar. Selain
itu gerakan pada anggota tubuh akan memperlancar peredaran darah yang membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, siapapun akan merasakan bugar setelah
berolah raga.
Bagi
saya olah raga bukan lagi keharusan tapi sudah menjadi kebutuhan. Maklum sudah emak-emak. Tapi karena
waktu saya yang sedikit menjadi alasan bagi saya untuk memilih jogging. Tidak
perlu jauh-jauh. Hanya dengan mengitari komplek perumahan hingga ke jalan raya. Cukup butuh
30 menit. Namun jika dilakukan rutin setiap hari, sudah cukup untuk membuat
badan sehat. Murah meriah, kan ^^
Selian
jogging, saya juga harus menyiapkan sarapan. Kebetulan semua nggota keluarga saya adalah pekerja. Setiap pagi, keluarga saya akan lebih sibuk menyiapkan keperluan untuk
berangkat ke kantor ketimbang memasak. Jadinya, saya membali sarapan di luar.
Untung saya tinggal di Solo, dimana harga makanan masih terbilang murah.
Apalagi di sekitar tempat tinggal saya, hampir setiap 200 meter ada yang
berjualan makanan dengan menu rumahan. Tinggal pilih, mau sarapan nasi atau
jenang. Sayurnya pun beragam. Ada terik, sambal goreng tolo, soon, pecel,
trancam, soto, nasi kuning, nasi liwet, dll. Lauknya pun tak kalah banyak.
Selain tahu dan tempe goreng, masih ada juga bacem, telur, perkedel, mendoan,
bakwan, dll. Tinggal pilih deh sesuai selera.
Biasanya
saat membeli sarapan, saya juga membeli cemilan untuk dibawa ke kantor. Cemilan
ini adalah penyelamat saya saat jam-jam genting di kantor. Sekitar pukul 10 biasanya
perut akan berbunyi nyaring. Saatnya minta diisi. Tapi belum saatnya makan
siang. Nah, cemilan ini bisa menjadi penyelamat, pengganjal perut hingga makan
siang tiba, hehe ... Lumayan, kan. Yang penting tetap bisa melanjutkan
aktivitas ^^
Disamping
cemilan, saya juga membawa 2 botol air minum. Tidak harus merek tertentu, sih.
Yang penting isinya air putih. Biasanya botol-botol ini saya letakkan di atas
meja kerja. Ini agar selalu ingat untuk minum. Air sangat penting untuk
metabolisme tubuh. Jangan karena alasan sibuk dengan pekerjaan, lalu lupa minum.
Ingat! Tubuh butuh minimal 2,5 liter air setiap hari. Itu kata para ahli.
Jangan sampai tubuh dehidrasi. Keadaan ini tentu akan menggangu aktivitas,
kepala terasa pusing dan mulai tidak fokus dalam bekerja. Seperti iklan air
mineral itu, haha :D :D
Berhubung
tidak ada jatah katering dari kantor, saya sering membeli makan siang di luar.
Kebetulan ada deretan warung makan di dekat kantor. Setiap hari saat makan
siang, akan ada banyak karyawan dari berbagai tempat yang makan siang di sana.
Salah satu daya tariknya adalah menu yang beragam. Dan dari sekian banyak menu
tersebut hampir semuanya adalah makanan khas solo. Ada sup matahari, timlo,
selat, gado-gado, lotek, dll. Nah, ini yang paling saya suka. Makan-nya nggak
harus pakai nasi. Jadi, aman untuk yang sedang menjalankan program diet, hehe
Meski
makan di luar, bukan berarti saya selalu makan di tempat. Saya lebih terbiasa
pesan untuk dibungkus, lalu makan di kantor. Kecuali kalau memang ada undangan atau acara kumpul-kumpul. Entahlah, seperti ada rasa malu
saat saya harus makan dengan banyak orang, hehe ^^ Apa ada yang seperti saya?
Secara pribadi, saya memiliki beberapa kriteria tempat makan dan
makanan yang biasa saya beli :
1.
Halal
Sebagai
seorang muslim, ini adalah harga mati. Karenanya, saya selalu mencari tulisan
halal pada restoran, warung makan, ataupun pada gerobak. Kalau pun tidak ada,
saya akan tanya langsung ke penjualnya. Kalau tidak halal, tentu saya akan
pergi. Jika penjual mengatakan halal dan saya yakin, maka saya akan makan.
Namun jika saya ragu-ragu, lebih baik saya mencari yang lain.
2.
Sehat
Kebetulan saya menyukai sayuran.
Bahkan saya bisa seharian makan sayuran tanpa pendamping nasi. Untuk lauk, saya
juga jarang menyentuh daging. Kalau pun terpaksa makan gading, seperti disaat
idhul qurban atau ada jamuan yang di situ hanya dihidangkan daging terutama
daging kambing, saya mengimbanginya dengan minum teh hijau. Secara, kebanyakan
daging mengandung kolesterol. Dan saya pribadi memiliki kecenderungan untuk mudah naik kadar kolesterolnya.
Nah, teh hijau dapat membantu saya untuk menurunkan
kolesterol. Cukup dengan menyedu teh hijau dengan air panas namun tidak
mendidih. Diamkan beberapa saat lalu air rendaman teh hijau dapat dinikmati.
Ini juga saya lakukan saat saya banyak makan gorengan ^^
O iya. Bagi Anda yang memiliki maag,
alangkah baiknya jika mengkonsumsi teh hijau setelah makan. Jangan dalam
keadaan lambung kosong. Kalau tidak tahan dengan rasanya, bisa ditambahkan madu.
3.
Rasa
Siapa saja pasti akan memilih masakan dengan rasa yang sesuai dengan lidahnya. Demikian pula saya. Biasanya saya suka masakan yang pedas. Apalagi kalau setelah makan bisa sampai
berkeringat gitu. Waduh, segar dan membuat mata melek.
Untuk makanan yang perlu diracik terlebih dahulu
sebelum dihidangkan, biasanya saya minta untuk tidak menambahkan monosodium glutamat atau MSG ke pesanan
saya. Saya lebih suka menambahkan garam, merica, dan gula dari pada memakai
MSG. Pun kalau memasak sendiri, saya lebih suka memperbanyak jumlah bawang putih
untuk menguatkan rasa. Kalaupun masakan itu sudah jadi, ya sudah. Tapi biasanya
saya melakukan detok minimal sebulan sekali.
Saya akan merebus beberapa potongan temulawak yang
sudah dikeringkan dengan gula aren. Untuk sekali merebus, air-nya bisa
digunakan untuk beberapa hari. Sehari bisa minum 1 – 2 gelas. Selain sebagai
antioksidan, kandungan curcumin pada temulawak juga dapat melindungi hati dari
racun, terutama yang berasal dari zat tambahan dari makanan yang masuk ke dalam
tubuh.
4. Tempat
Yang menjadi pertimbangan saya saat
memilih tempat makan pertama kali adalah tempat yang bersih dan higienis. Ini
penting. Apalagi berhubungan dengan makanan. Pasti untuk yang satu ini Anda
setujukan dengan saya ^^
Pertimbangan yang lain adalah kulitas
pelayanan dan masakan. Nah, agar saya tahu lebih jauh tentang tempat-tempat
makan ini, saya akan mencari tahu lewat internet. Hanya dengan
menuliskan key word tentang hal yang ingin saya cari tahu, lalu klik. Semua
data akan keluar. Praktis, bukan? ^^
5. Harga
Nah, ini yang juga penting. Saya akan
memilih tempat makan yang sesuai isi kantong, hehe ... Kalau saya pribadi,
jangan hanya karena mengikuti keinginan untuk makan atau wisata kuliner lalu
membabi buta. Tetap ada pertimbangan dan batasannya.
Dengan
menyeimbangkan jasmani dan rohani tentu akan memberikan hasil yang lebih baik.
Apalagi jika hal tersebut dilakukan secara disiplin dan konsisten. Tidak melulu tentang hal-hal besar. Ini bisa dimulai dari hal-hal kecil. Contohnya tentang makanan. Bagaimana dengan Anda? :) :)
- Hana Aina -
Baca juga, ya ...
Setuju... halal adalah harga mati.. apapun makanannya yg ptg halal
BalasHapusSepakat, Mbak ^^
Hapusihhhh jd kangen sarapan aneka soto di solo :),. udh lama ga mudik kesana :(.. aku termasuk rutin nyari tempat makan baru yg belum pernah aku coba... biasalah yaa utk review di blog :D.. halal udh pasti, tapi aku jg melihat rasa dan tempatnya.. lebih bgs lg kalo unik dan ga biasa :)
BalasHapusLiburan panjang kali ini nggak mudik juga, Mbak? ^^
Hapuswah aku juga selalu nyempetin jogging 30 menit
BalasHapusAih, sama kita ^^
HapusSetuju, enak banget kalau bisa nyari makanan halal ^^
BalasHapusWah, kalau itu sudah pasti ^^
HapusYang halal sudah pasti sehat
BalasHapusSepakat ^^
HapusPaling susah buat minum air pasalnya dikantor dingin bgt dah gtu Cimahi juga hawanya kadang dingin klo kebanyakan minum bulak balik terus ke toilet itu bikin malas hehhehe *dikeplak*
BalasHapusSama, Mbak. Saya juga musti bolak balik ke kamar mandi. Tapi tetap harus dipaksa minum ^^
HapusIya bener. Lihat dulu dia halal apa nggak baru deh masuk ke restonya
BalasHapusSepakat. Kalau nggak ketemu, tanya langsung ke penjualnya ^^
HapusAduh... Olahraga nih yang masih susah dirutinkan. Tapi sebisa mungkin, tiap hari, saya selalu banyakin jalan kaki. Lumayan deh sebelum bisa rutin olahraga...
BalasHapusJalan kaki juga termasuk olah raga, lho, Bun. Dian Sastro juga gitu ^^
HapusWenaknyaaaa... menu sarapan bisa beragam begitu. Di tempat saya yg jual sarapan cuma nasi uduk dan bubur ayam saja😩 jadi seringnya bosan...mau gak mau hrs masak.
BalasHapusIya, Mbak. Main saja ke Solo ^^
HapusKalau saya mah yang penting halal dan enak hehehe, dan buat justifikasi untuk menyantap makanan yang kurang sehat saya ruti minum rebusan bratawali
BalasHapusBratawali juga banyak mengandung antioksidan. Tapi pahitnya ituuuuu ... >_<
HapusAlhamdulillah...smeoga konsisten dlm menjalankan rutinitas sehari2 yah mbak,
BalasHapusaku juga suka klo pagi2 masih olahraga, mski cuma jogging kecil2 doang d sekitar rumah. hhee
Yang penting rutin, Mbak ^^
HapusMbaaa..aku kurang disiplin minum air putih nih.. Mesti pecut diri biar lebih banyak konsumsi air putihnya..
BalasHapusEh, kalau kekurangan air, ntar kulitnya kering, lho. Terus keriput :P :P
HapusAku kok jadi pengin gado-gado yg enak, pecel yg enak, gudangan yg enak. Dimana yg jual ya mba?
BalasHapusDi dekat rumah Mak Arin sama Mak Zakiyah ada.
HapusAtau besok kalau ke Marocco aku lewatkan yang dekat rumah. Di sana rujak sambal kacangnya juga enak :D :D
Teratur banget hidupnya hehee... Jauh ma akuu
BalasHapusBiar semua urusan berjalan lancar, Mbak. Hehe ^^
HapusBacanya sambil glek nelen ludah kebayang makanan yang disebutin satu satu. suka kangen makanan jawa karena rasanya di jakarta tidak sama. Salam kenal mba :)
BalasHapusSalam kenal juga, Mbak. Sedang merantau, ya ^^
HapusSelain halal & sehat, harga juga selalu jadi pertimbangan saya & suami dlm memilih tempat makan Mak. Bagi kami ga merasa perlu nyobain suatu tmpt makan yg lagi hits & keren tapi menunya mahal2.
BalasHapusSepakat, Mbak ^^
Hapuswah.. aku jarang bahkan hampir tak pernah olah raga... padahal usia udah banyak..seharusnya dibanyakin ola h raga
BalasHapusminum air putih..kadang suka kelupaan.. hahahah
Mari, Mbak! Dibiasakan ^^
HapusHalal, pasti!
BalasHapusNah, harga emang menentukan banget yaaa :D
Tempat juga, suka milih yang cozy dan penasaran kalau tempatnya rame
Kalau kulineran ajak aku, ya, Mak ^^
HapusMbak Hana di Solo toh .. tetanggaan sama Mbak Ety dong yah.
BalasHapusAsyik ya, masih banyak makanan rumahan di sana.Penasaran makanan Solo kayak apa yah ...
Ttg MSG .. aih ini sulit dihindari kalo makan di luar. Kalo masak di rumah, saya gak pake MSG.
Iya, tetangga jauh ^^
Hapus