Jumat, 21 Oktober 2016

Guys, Habiskan Saja Semua Uangmu!



“Masa depan tergantung pada apa yang Anda lakukan hari ini.”
~ Mahatma Gandi ~


Di zaman yang tidak menentu seperti sekarang ini, memiliki perencanaan yang baik dalam hidup adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Perencanaan ini akan membantu baik Anda maupun saya untuk menatap masa depan dengan lebih baik dan lebih optimis.
Salah satu hal yang harus direncanakan dengan baik adalah pengelolaan keuangan. Jangan sampai uang yang kita miliki hanya dapat kita nikmati saat ini saja. Sedangkan untuk masa depan, kita bahkan belum berpikir apa-apa. Alhasil, uang hanya numpang lewat saja tanpa ada kejelasan kemana larinya. Bahkan yang lebih parah adalah penyakit kanker stadium 2 koma. Ini adalah penyakit kantong kering dimana keuangan selalu koma di tanggal 2, alias sudah tak ada lagi dana untuk hari-hari berikutnya.


Ah, itu mengerikan, temans. Tapi nyatanya kondisi ini benar-benar terjadi dan tidak sedikit yang mengalaminya. Apalagi seorang karyawan seperti saya dengan penghasilan yang terbatas. Jangankan menyisihkan uang untuk liburan atau sekedar menabung. Ada sisa uang untuk bertahan hingga akhir bulan saja sudah harus kembang kempis memperjuangkannya. Apalagi untuk asuransi kesehatan. Ah, mungkin tidak akan pernah terbayang. Uang sudah habis untuk biaya hidup. Belum lagi jika punya hutang. Aduh duh duh ...
Safir Senduk, seorang perencana keuangan mengatakan, sewajarnya seseorang menghabiskan uangnya ke dalam 4 prioritas utama. Prioritas tersebut adalah cicilan hutang (jika ada), tabungan dan investasi, prime asuransi, dan juga biaya hidup. Adapun rinciannya adalah cicilan hutang maksimal 30%, tabungan dan investasi minimal 10%, prime asuransi maksimal 10%, biaya hidup maksimal 50%. Semua dihitung dari penghasilan bulanan yang kita miliki. Jika ditotal keseluruhannya adalah 100%. Ini berarti, kita sudah bisa mengatur keuangan sesuai dengan pos-posnya masing-masing secara sederhana.


Donna Imelda, seorang traveler blogger, dalam acara Seminar dan Exhibitions Roadshow SunLife bertajuk Indonesia #lebihbaik di Double Dekker tanggal 16 Oktober kemarin mengatakan, pengelolaan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, dia dapat memenuhi hobi ber-traveling-nya ke banyak tempat. Dalam hal ini Mbak Donna memiliki beberapa prinsip :

1.        Menabung
Bagi Mbak Donna lebih baik bersabar sebentar untuk menabung dari pada traveling dengan sumber biaya dari hutang. Nggak asyik kan kalau kita liburan, hore-hore, setelah pulang kita diteror oleh hutang karena biaya traveling. Niat traveling yang ingin men-charge kembali semangat menjadi tak tercapai karena terus terbayang dengan hutang yang harus dibayar.

2.        Dana Khusus Traveling
Mbak Donna memiliki dana khusus traveling. Tidak harus dibayar sekalian dalam jumlah besar. Bisa jadi dibayar dalam nominal tertentu namun pembayarannya rajin setiap bulan. Nominal yang tidak begitu besar itu pada akhirnya akan terkumpul menjadi banyak. Kalau sudah begini, kapan saja mau traveling sih siap :D :D


3.        Estimasi Dana Sesuai Kebutuhan Maksimum
Namanya juga estimasi atau perkiraan, jadi dalam hal ini jangan dibuat terlalu mepet dengan kenyataan, ya. Menurut Mbak Donna hal ini dimaksudkan agar masih ada dana tersisa untuk berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu. Inginnya sih semua berjalan lancar sesuai dengan rencana. Namun jika kenyataannya tidak, maka kelebihan dana bisa digunakan.

4.        Jangan Gunakan Kartu Kredit
Mbak Donna berpesan, kalau tidak karena kepepet sekali, alangkah baiknya jika menghindari penggunaan kartu kredit. Ini sama artinya dengan berhutang. Sangat tidak nyaman rasanya kalau kita traveling dengan maksud mengendorkan syaraf, namun seketika tegang saat kita pulang dan melihat tagihan kartu kredit. Masih mendingan kalau kita bisa langsung melunasi. Kalau tidak? Tentu kita akan dikejar hutang. Nggak asyik kan :D :D

5.        Atur Pengeluaran
Saat traveling alangkah baiknya jika kita mencari informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan tempat tersebut. Ini akan mempermudah kita dalam mengatur pengeluaran. Misalnya, apakah kita akan traveling sendiri atau rame-rame, menginap di losmen atau di hotel, makan di restoran atau di kedai sederhana.

Nah, masalahnya sekarang, bagaimana jika ternyata uang kita tidak cukup untuk memenuhi biaya 4 proiritas utama dalam pengelolaan keuangan tadi?! Jawabannya adalah ... Bukan hanya kebutuhan kita yang harus ditekan, tapi juga penghasilan kita yang harus diperbesar.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbesar penghasilan. Bisa dengan kerja sampingan, melakukan investasi, atau juga berbisnis dan menjadi wirausaha dengan pendapatan tak terbatas.
Kalau menurut Mbak Donna, hobinya ber-traveling sejatinya dapat juga dijadikan sebagai salah satu investasi. Kok bisa? Iya. Dari catatan perjalanan, dia dapat menuliskan pengalamannya singgah di banyak tempat. Tulisan tersebut bisa ditawarkannya ke penerbit untuk dicetak menjadi buku. Bisa juga lewat foto-foto yang diambilnya selama perjalanan. Foto-foto tersebut dapat ditawarkan kepada pihak lain. Nah, dari uang yang terkumpul tersebut bisa dijadikan sebagai modal untuk melakukan traveling berikutnya. Aih, investasi yang cerdas, ya. Memang, salah satu hal yang menyenangkan di dunia ini adalah hobi yang dibayar. Jempol deh buat Mbak Donna.
Nah, lain cerita nih dengan Kristian Nico. Pengusaha muda yang bergerak di bidang konveksi dan sablon kaos ini memilih untuk menjadi orang dengan penghasilan tak terbatas lewat wirausaha. Dengan menjadi wirausaha, seseorang bisa menjadi kaya. Kalau sudah kaya, mau apapun bisa. Begitu katanya ^^
Meski demikian, ternyata tidak banyak orang yang ingin menjadi wirausaha. Memang, dunia wirausaha bukanlah dunia dengan zona aman. Seorang wirausaha dituntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, jeli dalam menangkap peluang, cepat mengambil keputusan, serta berani mengambil resiko. Belum lagi dengan tuntutan untuk terus berinovasi agar tidak kalah dari pesaing bisnisnya. Semua itu membutuhkan kerja keras, pantang menyerah dan juga ketegaran.
Sebagai seorang yang telah jatuh bangun dalam merintis bisnis hingga berhasil seperti sekarang, Kristian memberikan cacatatan penting bagi Anda yang ingin mulai meninggalkan zona aman dan beralih menjadi wirausaha :


1.        Modal
Banyak yang mengira bahwa modal dalam sebuah usaha hanyalah uang. Padahal banyak hal lain yang dapat dijadikan modal. Semisal bagi pebisnis on line, modalnya adalah pulsa dan katalog. Bahkan ada juga wirausaha yang bermodalkan hanya kepercayaan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Anda percaya?

2.        Proposal Bisnis
Kalau pun ternyata uang adalah modal utama Anda adalam berbisnis, Anda bisa mendapatkannya dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan cara meminjam. Tapi tentu Anda harus benar-benar dapat meyakinkan saat presentasi agar pihak lain mempercayakan uangnya kepada Anda. Karenanya buatlah proposal bisnis yang profesional.

3.        Bidang Usaha
Sebagai seorang wirausaha, Anda akan dituntut mengerti dan memahami apa yang Anda jual belikan. Akan sangat tidak lucu saat Anda ditanya oleh calon pembeli atau bahkan calon klien tentang bidang usaha yang Anda lakoni tapi Anda tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan karena kurang menguasai bidang tersebut. Bisa jadi, transaksi akan gagal.

4.        Kegagalan
Siapapun pernah mengalami kegagalan. Jadi jangan takut gagal seolah-olah Anda akan terpuruk berkepanjangan dalam kegagalan tersebut. Teruslah bangkit dan mencoba lagi, lagi, dan lagi! Jadikan kegagalan tersebut sebagai guru terbaik. Tentu dengan harapan Anda tidak akan mengulangi kegagalan tersebut di kemudan hari.

5.        Percaya Diri
Sederhananya, kalau Anda tidak percaya kepada diri Anda sendiri, bagaimana orang lain akan percaya kepada Anda. Seorang wirausaha harus punya rasa percaya diri yang tinggi, cuek, dan tahan banting. Kalau Kristian bilang, musti rai gedhek. Saat menawarkan produk harus dengan percaya diri. Jangan takut untuk ditolak, apalagi malu.

6.        Relasi
Ini penting dalam bisnis. Karenanya seorang wirausaha harus memiliki pergaulan yang luas. Caranya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan bergabung dalam komunitas. Dengan bergabung dalam komunitas, apalagi jika komunitas yang sejenis dengan bidang usahanya, tentu akan banyak manfaat yang didapat. Selain mendapatkan banyak informasi tentang bisnis, ilmu baru, bahkan juga bisa tahu siapa saja yang menjadi pesaing bisnis.

7.        Pendidikan
Pendidikan tinggi bukan jaminan akan kesuksesan. Namun tidak dapat dipungkiri, dengan pendidikan yang baik akan menjadikan diri Anda lebih baik. Dan jangan lupa, alangkah baiknya jika memiliki tentor bisnis. Tentor-lah yang nantinya akan mengawal, membagi ilmu, dan juga mengingatkan Anda akan target dan pencapaian yang akan Anda raih.

8.        Tentang Peluang
Seorang wirausaha harus jeli dalam menangkap peluang. Salah satunya adalah dengan rajin mengamati. Kira-kira nih apa yang akan dijadikan subjek bisnis. Kalau perlu lakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) 

9.        Peduli Kepada Kehidupan
Berwirausaha tidak hanya melulu tentang diri sendiri. Ini juga berhubungan dengan orang lain. Dengan berwirausaha berarti akan banyak orang yang bergabung dalam bisnis Anda. Berwirausaha juga bukan melulu tentang uang. Ada sisi kepedulian terhadap sesama yang harus Anda terapkan. Ini juga salah satu bentuk syukur kepada Tuhan atas apa yang telah Anda terima selama ini.

10.   Investmen Planning
Berwirausaha bukan tanpa resiko. Apalagi dunia usaha tidak dapat diprediksi perkembangannya. Karenanya investasi ini penting. Ini adalah salah satu usaha dalam memproteksi aset yang dimiliki.

“Kekayaan seseorang tidak dilihat dari seberapa besar penghasilannya. Kekayaan seseorang tidak dilihat dari harta benda yang dimiliki. Kekayaan seseorang dilihat dari seberapa besar investasi yang dimiliki. Semakin banyak investasi yang dimiliki, demakin kaya dia.”
~Safir Senduk~


Wah, ternyata bicara tentang perencanaan keuangan itu bisa menjalar kemana-mana, ya. O iya, ngomong-ngomong soal investasi nih, bagaimana jika orang awam seperti Anda dan saya ingin belajar lebih jauh tentang investasi?
Jangan khawatir. Sunlife telah meluncurkan Bright Advisor. Ini adalah media untuk bertanya seputar asuransi, investasi dan perencanaan keuangan. Dalam aplikasi ini semua pertanyaan akan dijawab oleh tim asuransi dan investasi dalam kurun waktu kurang dari 2 x 24 jam.
Dalam aplikasi ini juga terdapat Bright Calculator. Ini adalah aplikasi yang akan membantu Anda untuk mengetahui besarnya dana yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan financial, baik itu dana pensiun, dana pendidikan, dll.


Tentang asuransi sendiri, ternyata banyak dari masyarakat Indonesia yang belum tahu benar manfaatnya. Bahkan, ada sebagian orang yang ill feel saat ditelfon oleh sales asuransi. Bisa jadi, sales asuransi adalah salah satu sosok yang paling banyak dihindari, hehe. Ini lebih dikarenakan persepsi salah yang sudah terlanjur beredar di tengah masyarakat tentang asuransi yang sebenarnya.
Atas dasar inilah maka Sun Life Financial berusaha mengedukasi masyarakat agar melek akan asuransi. Menurut Kaiser, Head of Branding & Communication Sun Life Finansial Indonesia, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan saat seseorang memilih asuransi :


1.        Fokus pada kebutuhan Anda
Alangkah baiknya jika Anda memilih asuransi yang benar-benar dibutuhkan. Ini bisa dikembalikan kepada tujuan dari asuransi itu sendiri, yaitu memproteksi diri sekaligus aset yang dianggap paling penting. Jika Anda adalah seorang kepala keluarga, penting bagi Anda memiliki asuransi. Ini untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Anda sebagai pencari nafkah keluarga.

2.        Sesuaikan Tujuan Asuransi
Sebagai contoh adalah asuransi pendidikan. Ini akan menjadi penting saat Anda sudah memiliki anak dan ingin menjamin pendidikan yang terbaik baginya. Namun bagi Anda yang masih lajang, Anda belum perlu memilikinya.

3.        Pahami Polis Asuransi yang Akan Anda Beli
Baca dan pahami setiap detailnya, terutama hal-hal yang ditanggung dan yang tidak ditanggung. Jangan mengambil keputusan karena terbujuk rayuan sales atau juga rasa sungkan terhadap teman. Anda sendiri yang harus memutuskan.

4.        Perhatikan Besarnya Premi yang Harus Anda Bayar
Premi asuransi akan Anda bayar setiap bulannya. Karenanya, tengok kembali budget yang Anda miliki. Sesuaikan besarnya premi yang akan Anda bayar dengan kemampuan. Ini dimaksudkan untuk memperlancar pembayaran. Jangan sampai pembayaran premi asuransi Anda mandek di tengah jalan, yang pada akhirnya akan mempersulit diri Anda sendiri saat akan men-klaim.

5.        Isi Formulir dengan Benar
Alangkah baiknya jika Anda tidak menyembunyikan informasi riwayat kesehatan Anda. Informasi yang Anda berikan akan membantu untuk mengetahui jenis pelayanan dan obat apa saja yang nantinya bisa Anda terima.


Nah, ternyata perencanaan keuangan itu penting sekali, ya. Dengan perencanaan keuangan yang baik akan membawa kita ke kehidupan yang lebih baik pula. Semuanya akan lebih mudah jika kita tahu jalannya, bersama produk yang tepat dan juga orang-orang yang tepat. Seperti kata Alexa ...


Hold my hand
We gonna reach the impossible
Paint our life and make it beautiful
We can be whatever we want to be
Together we stand and be Stronger as One!





Kalau sudah paham begini, Anda boleh kok menghabiskan uang Anda. Asalkan pada pos-pos yang tepat. Beberapa di antaranya pada tabungan, investasi, dan juga asuransi. Apakah Anda sudah siap melakukannya? ^^


 - Hana Aina -



Baca juga, ya ...

39 komentar:

  1. Judulnya kontroperzi tapi isinya oye...investassiii

    BalasHapus
  2. Memang penting banget ya mak untuk mengenali polis dan asuransi yang akan dibeli biar nggak "kecele" pas mau klaim.

    BalasHapus
  3. Ternyata maksudnya uangnya dihabiskan utk menabung, modah usaha gt ya mba.. jgn tertipu sm judulnya wkwkwkwk

    BalasHapus
  4. Habiskan uang untuk investasi y mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, biar kayak kata Safir Senduk. Semakin banyak investasi, semakin kaya ^^

      Hapus
  5. Artikelnya bagus, berangkat, bener banget, mulai investasi dari sekarang yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, kalau bukan dari sekarang, kapan lagi? ^^

      Hapus
  6. Cocok banget ini sama yang saya aplikasikan di keuangan rumah tangga. Lagi belajar berinvestasi walaupun masih suka ketarik sama kebutuhan rumah tangga. Karna di kamus keluarga ga ada yang namanya kartu kredit. Hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit demi sedikit berinvestasi, lama-lama menjadi bukit ^^

      Hapus
  7. Aaah jadi tambah semangaaat atur pengeluaranku hehehe.. Kalau ngg pintar2 memang abiiis semua ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bisa jangan hanya pengeluaran, pemasukan juga harus ditambah, hehe ^^

      Hapus
  8. Ups, aku masih suka salah pos nih,menghabiskan uangnya.
    Harus disiplin!

    BalasHapus
  9. kadang meski udh ada pos2 tertentu gitu tiba2 ada keperluan mendadak di luar itu semua, akhirnya yg udah disimpen pada kepake. Pengen gak dipake kok ya gak bisa karena urgent, hidup memang sulit #apasih :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha ...
      Siapkan dana darurat, Mbak. Ini hanya bisa diambil saat benar-benar perlu dan penting ^^

      Hapus
  10. ikut acara ini jadi pinter merencanakan keuangan ya mba Hana :)

    BalasHapus
  11. kartu kredit.. bener banget kalau pakai kartu kredit kondisi yang sepertinya belum di ujung tanduk kepepet, bisa jadi mendadak kepepet

    BalasHapus
  12. boleh juga nih saran untuk mengumpulkan dana khusus traveling, jd ga ganggu anggaran utama :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes, Mbak. Dana traveling aman, mau kemana saja nyaman ^^

      Hapus
  13. Lengkap bngt mba Hana, tks infny... Dh d bagi2 sih per post2 tp tetep ada dana yg tak terduga yg akan keluar itu yg hrs d manage y..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Itu sebabnya sedikan dana darurat. Untuk jaga-jaga ^^

      Hapus
  14. Kartu kredit emang "setan" klo kata aku. Tinggal sek gesek, tau2 tagihan selangit.
    Pengen banget deh tuh setiap bulan nyisihin khusus utk pos travelling. Tapi kok ya susah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dipaksa, Mbak. Biarpun sedikit demi sedikit ^^

      Hapus
  15. Setuju bangeeet, jangan gunakan kartu kredit! Sudah banyak teman yang usahanya bubar gara-gara kartu yang satu ini.

    BalasHapus
  16. pengen deh bisa nerapin kaya diatas tapi realisasinya sangat sulit selalu banyak godaan..

    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin salah satu kuncinya adalah harus dipaksakan ^^

      Hapus
  17. bener banget.., kita harus tahu tentang perencanaan keuangan. Posyingan yang inspiratif..

    BalasHapus
  18. ora ndue duit mbok kon habiske tow mbaaaak

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar