Rabu, 28 Januari 2015

MENGHASILKAN TULISAN TERBAIK


Oleh Ary Kinoysan Wulandari

Tulisan terbaik tidak terlalu gampang untuk diwujudkan. Karya terbaik tidak lahir dari orang yang super. Publikasi seperti itu lahir dari mereka yang tekun dan berlatih terus menerus. Setiap waktu mau belajar untuk kemajuannya.
Membaca dan menulis tidak bisa dipisahkan bagi seorang penulis. Sekurangnya, untuk menghasilkan tulisan terbaik ada yang bisa kita lakukan:

1. Baca karya-karya penulis besar. 
Dasar utama menulis adalah belajar langsung dari ahlinya, dengan membaca karya-karya mereka. Semakin banyak membaca semakin kaya kita akan teknik, cara menulis, hingga mengetahui konten-kontennya.

2. Banyak menulis. 
Tidak bisa tidak, selain banyak membaca, harus banyak menulis. Menulis adalah keterampilan. Semakin banyak berlatih, semakin terampil semakin terasah.

3. Catat ide.
Jangan pernah melewatkan ide yang tampak sepele. Hal-hal besar sering dimulai dari hal kecil yang “tampak tidak berharga”. Tidak usah ribet deh, kalau tidak ada peralatan canggih, kertas dan bolpoin pun jadilah.

4. Menulis sebagai “rutinitas”.
Cari waktu, tempat, suasana yang tepat untuk menulis. Seperti sekolah itu lho. Masuk pagi, keluar jam istirahat, pulang jam berapa. Menulis juga perlu rutinitas biar terbiasa. Meski hanya 10 menit, kalau rutin misalnya sebelum berangkat kantor, setahun jadi naskah.

5. Hilangkan semua gangguan.
Matikan handphone, telepon, nonaktifkan socmed, bersihkan meja dan kamar kerja, pasang musik, dll. kalau dirasa mengganggu. Tapi kalau tidak, silakan saja. Tipikal penulis beda-beda. Ada yang di tengah kebisingan pun, tetap bisa menulis dengan tenang.

6. Bikin rencana, tulis, dan selesaikan.
Ini juga satu kesatuan, kalau sudah merencanakan, tuliskan dan selesaikan. Ada banyak pemula yang rencananya keren, tapi tak kunjung ditulis atau tak pernah diselesaikan. Butuh komitmen pribadi untuk menyelesaikan satu naskah.

7. Revisi itu penting.
Jangan percaya dengan draft pertama. Kita pikir sudah bagus, kalau pas dibaca pasti banyak bolong-bolongnya. Bijaksanalah. Revisilah karya sendiri. Kalau sudah yakin bagus, cari first reader, editor, atau siapa yang kita percayai untuk membedah karya kita menjadi “sempurna” dalam penilaian naskah.

8. Menulis sesuai dengan percakapan.
Banyak orang yang merasakan kesulitan menulis, karena mereka membedakan percakapan dan tulisan. Tulis saja seperti saat kita bicara pada orang lain. Ini akan memudahkan kita, dan juga menjadikan tulisan kita lebih “bersahabat”.

9. Selalu gunakan kalimat dan paragraf sederhana.
Kalimat singkat, sederhana, biasanya lebih mudah dipahami dan lebih diterima kalangan luas. Demikian pula dengan paragraf. Makin sederhana sesuatu biasanya makin universal, tetapi sekaligus makin tidak mudah membuatnya.

10. Opening dan ending yang kuat.
Kalau opening tulisan kita tidak mengikat pembaca, pasti ditinggalkan. Kalau ending kita tidak surprise, pasti dilupakan. Jadi, rajin-rajinlah belajar soal dua masalah ini agar tulisan kita tetap ditunggu pembaca setia.

Happy Writing, Be A Good Writer 

2 komentar:

  1. Info penting neh. Memang benar menulis tuh meaki banyak membaca, tuangkan semua ide, jangan dibiarkan. Ada ide buru2 deh tulis.
    Semangat ya mak. Sukses selalu dan salam kenal
    Liswanti627.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar. Yang penting terus menulis untuk berlatih dan pantang menyerah :)

      Hapus

Terima kasih telah berbagi komentar