Kamis, 11 September 2014

MENDUNIA BERSAMA JAMES BOND INDONESIA



Setiap pengusaha ingin bisnisnya maju, bahkan kalau bisa berkembang hingga mancanegara. Banyak cara digunakan. Namun tidak sedikit dari mereka yang akhirnya harus menyerah. Salah satu alasannya adalah respon pasar yang kurang baik karena strategi pemasaran yang salah. Di situasi seperti ini anda butuh seorang konsultan bisnis yang akan membimbing anda dalam membuat dan menjalankan rencana kerja.
Adalah Wempy Dyocta Koto, seorang sarjana komunikasi lulusan University of Technology Sydney yang memiliki segudang pengalamna dalam bidang periklanan dan komunikasi. Wempy yang yang dikenal sebagai James Bond Indonesia pernah bekerja sebagai Marketing Excecutive dan telah berhasil membawa merek-merek besar seperti Adidas, Microsoft, Citigroup, Sony, Nikkon hingga Samsung hingga ke kancah mendunia. Selama bekerja, lelaki kelahiran Padang 14 Oktober 1976 ini banyak mengamati bagaimana merek-merek ini berkembang hingga mengglobal. Wempy banyak belajar dan membangun link. Dua hal inilah yang dijadikannya modal untuk kembali ke Indonesia dan membangun bisnisnya sendiri Wardour & Oxford.
“Saya merasa sudah cukup berkarya di luar negeri. Sekarang saatnya saya kembali untuk membantu memajukan Indonesia,” ujar lelaki yang mengambil master di bidang Bisnis Internasional di University of Sydney.
Wardour & Oxford sendiri berdiri tahun 2009. Dengan membangun perusahaan yang aktif dalam membantu pengembangan bisnis ini, Wempy mencoba membantu pengusaha lokal untuk merambah ke pasar global. Wardour & Oxford terlibat dalam penjualan, pemasaran, komunikasi bisnis hingga menangani perjanjian tingkat tinggi. Dua bisnis lokal yang telah ditangani Wempy hingga ke pasar internasional adalah Kebab Turki Baba Rafi yang kini telah berhasil membuka 7 outlet di Malaysia dan 2 outlet di Filipina, serta Keripik Singkong Pedas Maichi yang setelah merambah ke daratan eropa berubah nama menjadi Spacy Granny.
Tahun ini Wempy memiliki tugas baru setelah disahkan sebagai CEO Systec Group pertengahan April lalu. Systec merupakan perusahaan yang tidak hanya memberi suntikan dana tetapi juga pengetahuan dan teknologi kepada perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawahnya. Diantara perusahaan-perusahaan itu adalah Touchpoint, HYPERNET, TalkMen dan Tinker Games. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang, mulai dari internet dan data infrastruktur, aplikasi dan mobile game, lifestyle media, dan retail.
 Menurut Wempy, para pengusaha Indonesia memiliki potensi untuk maju dan berkembang secara global. Produk-produk lokal tidak akan kalah bersaing di dunia internasional. Wempy bertekad untuk mambantu dan membagi pengalaman pada orang-orang Indonesia yang haus akan ilmu dan memiliki semangat yang tinggi untuk maju.
Menurut Wempy, untuk menjalankan bisnis hingga ke pasar internasional, ada banyak hal yang harus menjadi perhatian. Yang pertama adalah kualitas founder. Founder yang baik harus mau mendengar kritik dan saran dari berbagai pihak. Meski tidak semua kritik dan saran tersebut diterima. Hanya yang membangun saja yang sekiranya dapat membantu memajukan usaha yang dapat ditindak lanjuti. Yang kedua adalah mencoba untuk tidak terikat dengan pasar lokal. Meski Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk lima terbesar di dunia, namun jangan lupa, jumlah penduduk dunia jauh lebih besar. dan ini adalah pangsa pasar yang sangat potensial. Hal yang perlu diperhatikan berikutnya adalah adanya target dari founder untuk bisnisnya ke depan. Penting pula untuk menciptakan inovasi baru dan membuat winning solution untuk setiap permasalahan yang datang selama menjalankan bisnis.
Orang bijak mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Untuk mendapatkan ilmu dari sebuah pengalaman kita dapat belajar dari orang-orang sekitar yang dapat menginspirasi. Saatnya mengglobal!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar