Rabu, 01 Oktober 2014

ANTARA TABUNGAN PENDIDIKAN DAN ASURANSI PENDIDIKAN



Setiap orang tua akan memberikan apapun yang terbaik bagi masa depan anak-anaknya. Makanan, pakaian, hiburan, bahkan pendidikan. Untuk yang terakhir ini, anda sebagai orang tua pasti sudah merencanakannya, bukan?
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang harus dipersiapkan orang tua bagi buah hatinya. Sebegitu pentinya hingga ada beberapa orang tua yang telah mempersiapkan dana pendidikan semenjak anaknya masih ada di dalam kandungan. Bahkan pasangan yang belum dikaruniai anakpun juga perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk calon anaknya, meski pun belum tahu kapan akan dikaruniai buah hati. Semakin dini pendidikan dirancang, semakin matang hasilnya. Termasuk di dalamnya adalah dana pendidikan. Namun sebagian orang tua masih bingung dalam bentuk apa nantinya dana tersebut akan diwujudkan, tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan. Jadi, alangkah baiknya jika orang tua mengenal lebih dekat kedua bentuk investasi ini. Financial planer, Rina Dewi Lina, akan mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan.
Rina berpendapat, ada beberapa perbedaan antara Tabungan Pendidikan dengan Asuransi Pendidikan. Tabungan pendidikan adalah salah satu produk dari bank yang berjangka pendek, biasanya antara dua hingga lima tahun. Selama itu, nasabah akan menyetor dana setiap bulan hingga waktu yang telah disepekati dengan bunga yang relatif kecil. Dalam Tabungan Pendidikan mencakup asuransi jiwa namun dalam jumlah yang kecil. Sehingga jika orang tua dari anak meninggal dunia, maka tabungan akan diberikan sebesar asuransi yang dijanjikan. Jenis investasi ini memberikan manfaat dengan cara penyediaan dana untuk pendidikan sekaligus asuransi.
 Sedangkan Asuransi Pendidikan adalah bagian dari proteksi. Ini adalah produk dengan pelayanan utama asuransi jiwa yang dikombinasi dengan tabungan. Jika dibandingkan dengan Tabungan Pendidikan, Asuransi Pendidikan memberikan hasil yang lebih besar karena dana ditempatkan pada reksadana. Apabila orangtua meninggal, maka asuransi jiwa yang akan mengambil alih untuk membayar uang pertanggungan. Premi asuransi dibebaskan, namun biaya pendidikan masih diberikan sesuai dengan perjanjian. Perusahaan asuransi akan mengeluarkan uang saat anak akan masuk SD, masuk SMP, masuk SMU, dan masuk Universitas. Jika orangtua masih hidup hingga polis berakhir, anak hanya akan mendapatkan tabungan saja. Model investasi seperti ini memberikan manfaat dengan cara memastikan dana pendidikan yang sudah direncanakan tetap ada meski ada resiko hidup.
Masih menurut Rina, merencanakan pendidikan sangatlah penting. Namun jenis investasi yang mana yang dipilih akan sangat tergantung dari kebutuhan dan analisa keuangan masing-masing keluarga. Bersama perencana keuangan, anda akan dapat menentukan berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan perjenjangnya sehingga anda dapat menentukan investasi mana yang terbaik bagi anak anda.
Anda tentu ingin yang terbaik untuk anak anda bukan. Jadi tunggu apalagi. Segera hubungi financial planer anda dan rancanglah dana pendidikan anak anda. Semakin dini dana pendidikan disiapkan semakin baik pula hasilnya.


PT. FOKUS FINANSIAL
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Sudirman Central Business District (SCBD)

1 komentar:

  1. Kalau mau fokus investasi, sebaiknya murni reksadana, tetapi bila butuh proteksi, asuransi pendidikan bisa jadi solusi praktis.

    BalasHapus

Terima kasih telah berbagi komentar