Senin, 25 Agustus 2014

DIBUANG SAYANG, PENGHASIL UANG



Apa yang terpikir dalam benak anda jika mendengar kain perca? Kain sisa, dalam bentuk potongan kain kecil, tidak terpakai, bahkan langsung dibuang. Tahukah anda, kain yang dianggap tidak berguna ini dapat disulap menjadi barang berguna dan berharga lumayan.
Bagi Titin Agustina, founder, owner, sekaligus managing director dari Kraviti, kain perca memiliki keindahan tersendiri. Dengan kreatifitas yang dimilikinya Tina, demikian ia biasa disapa, merangkaikan kain-kain sisa tersebut menjadi berbagai barang-barang indah dan bernilai jual, seperti taplak meja, sarung bantal, selimut, dll.
Tina yang juga seorang sociopreneur, yaitu sosok pebisnis yang juga berkontribusi terhadap masyarakat, tidak berkarya sendiri. Berawal dari perenungannya terhadap keadaan masyarakat di sekitarnya dengan tingkat ekonomi yang kurang, Tina akhirnya mencoba memberdayakan mereka dengan memberikan lapangan kerja. Tahun 2009 Kraviti berdiri, sebagai wadah masyarakat untuk berkreasi dan meningkatkan ekonomi mereka.
Awalnya, aktifitas Kraviti hanya fokus pada pemanfaatan kain perca batik, memberikan pelatihan ketrampilan, serta produksi pengolahan kain perca menjadi home textile. Semua dilakukan dengan memberdayakan orang-orang di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, Tahun 2012 Tina mulai menularkan ilmu dan semangatnya kepada penghuni lapas wanita Bandung. Di dalam lapas itulah Tina memberikan pelatihan seperti apa yang telah dilakukannya selama ini. 


Banyak sekali tantangan yang Tina hadapi selama melakukan pembinaan di lapas wanita Bandung. Mulai dari sumber daya manusia hingga masalah pemasaran. Banyaknya orang yang terlibat dalam bisnisnya membuat Tina harus memahami karakter dari tiap-tiap individu. Tina memberikan pembagian kerja sesuai dengan bakat dan minat masing-masing orang. Meskipun demikian, Tina tetap memperhatikan kualitas barang produksinya. Karena ini juga menyangkut sisi marketing. Tina tidak ingin orang membeli hasil kerajinan percanya hanya karena iba atau kasihan, tapi lebih karena barang yang menarik dan kualitas yang bagus. Jika kualitas dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan, Tina yakin permintaan akan terus berdatangan. Ini dapat menjadi pekerjaan tetap baik bagi para penghuni lapas atau pun para mantan penghuni lapas ketika mereka sudah keluar dari lapas nantinya. 
Tina berharap hal ini tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka saja, tapi terlebih untuk meningkatkan rasa percaya diri meraka.

2 komentar:

Terima kasih telah berbagi komentar