Minggu, 28 Oktober 2012

SETTING dalam NOVEL

By. Ari Kinoysan Wulandari

Setting sering disebut pula dengan latar belakang cerita; segala hal yang menjadi latar belakang cerita dari awal sampai akhir, itulah yang dimaksud setting.


Pada umumnya setting terdiri dari:


1. Waktu : kapan peristiwa terjadi, bisa masa lalu, masa sekarang atau (prediksi) masa depan.


2. Tempat : di mana peristiwa dalam cerita terjadi, misalnya di sekolah, di kantor, dll.


3. Budaya: adat dan budaya apakah yang digunakan, misalnya budaya Jawa, budaya Betawi, dll.


4. Suasana: suasana atau situasi dan kondisi seperti apa yang melingkupi cerita dalam novel tersebut; apakah semangat, sedih, gembira, bahagia, dll.


5. Latar belakang dan kepribadian karakter; apakah karakter di dalam cerita ini orang yang penyendiri, pendengar yang baik, ramah, mudah bergaul, baik hati, dll.




Untuk memudahkan penulisan, di awal-awal bila menulis novel, ambillah setting yang paling kita kenali dan kita kuasai dengan baik. Dengan demikian, kita tidak perlu membuang waktu untuk melakukan penelitian atau riset. Setting yang kita kenal baik, pasti akan memudahkan kita dalam membuat deskripsinya.


Misalnya, kalau kita tinggal di Jakarta setiap hari sibuk dan mengetahui hiruk pikuk kota Jakarta, tentu sangat mudah bagi kita untuk menuliskannya. Sebaliknya, kalau kita menuliskan setting kota London, sementara kita belum pernah tinggal di sana, tentu butuh waktu banyak untuk melakukan riset atau wawancara dengan orang-orang yang tinggal di London.


Jadi, pilihlah setting yang paling mudah untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan kita dalam menulis novel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar