Selasa, 23 Agustus 2011

Diam Ku

By Hana Aina

::

Pasir berbisik di antara angina
Tentang kisah yang tak pernah terungkap
Hanya pernah sekali terbaca
Lalu lenyap di telan gelombang kehidupan
Garis pantai memisahkannya
Antara nyata dan tiada
Camar pun berkisah ala kadarnya
Bersenandung bersama suara ombak
Sebagai saksi, dua hati yang tak bertepi
Menyatu dalam satu relung kalbu

Dan ketika dingin nya air laut menerpa
Mengingatkan rasa itu
Mengulang kembali memori lalu
Berharap waktu tak mengambil kembali dirimu
Dan semua janji yang tercipta untuk q
Hanya bisa menyusuri jejak ini
Berharap menemukanmu
Membawa kembali hati q
Yang telah menyatu dengan nafasmu

Betapa Tuhan begitu indah
Dan mencipta sesuatu yang indah
Tak hanya paras elok nan rupawan
Namun juga akhlak dan kepribadian
Dan bukan hanya semata pujian
Tapi rasa syukur dari hati terdalam

Langit semakin lembayung
Menutup cahaya hati
Gelap dalam sepi
Muram tanpa senyuman
Telah terenggut dengan paksa
Semua asa dan cinta
Meninggalkan luka menganga
Tak tersentuh oleh darah
Hanya membusuk bersama kenangan

Q kan menunggu
Walau seribu tahun berlalu
Q kan mencari
Walau rintangan tak ada henti
Hingga pesan itu terbalas
Oleh mu nan jauh di seberang
Antara benua dan lautan
Hanya terkoneksi oleh pelangi
Mengubah lingkarannya menjadi jantung hati
Menghias dunia menjadi warna warni

Dalam pelukan malam q rebahkan hati
Seiring senandung pengait rindu
Terdendang diantara peluh
Syahdu... Merdu...
Membelai diri lena diulir rindu
Menerawang ke dalam mimpi
Seraut wajah kekasih tampak pilu
Temaram remang tak jelas
Sedangkal keyakinan akan kisah ini
Tak akan berdawai hingga ke ujung nanti

::

Solo, 21 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berbagi komentar